Setelah selesai pembangunan, majalah Time menyebut rumah Fallingwater sebagai sebuah mahakarya arsitektur,"[2] dan rumah ini masuk dalam daftar terbitan Smithsonian "sebagai 28 tempat yang harus Anda kunjungi sebelum meninggal."[3] Rumah ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya Amerika Serikat pada tahun 1966. Pada tahun 1991, Institusi Arsitek Amerika menetapkan bahwa rumah Fallingwater sebagai "karya arsitektur terbaik Amerika Serikat sepanjang zaman".
Sejarah
Saat berusia 67 tahun, Frank Lloyd Wright mendapat kesempatan untuk merancang tiga bangunan, yaitu rumah Fallingwater; Gedung Johnson Wax di Racine, Wisconsin; dan rumah Herbert Jacobs di Madison, Wisconsin, yang mana Wright mendapatkan sorotan dari dunia arsitektur atas ketiga karyanya tersebut.
Keluarga Kaufmann
Edgar J. Kaufmann, Sr. adalah seorang pengusaha sukses di Pittsburgh dan pemilik Kaufmann's Department Store. Anak tunggal Edgar and Liliane, Edgar Kaufmann Jr., kemudian menjadi orang yang paling sering berhubungan dengan Frank Lloyd yang akhirnya menjadikan Frank Lloyd menjadi teman dekat keluarga Kaufmann.[4]
Pada musim panas 1934, Edgar Jr. membaca otobiografi Frank Lloyd Wright (1932), dan kemudian mengunjungi kediaman Wright di Wisconsin pada bulan September. Selama tiga minggu, Edgar Jr. mengikuti kegiatan magang di Taliesin Fellowship, sebuah kursus arsitektur yang didirikan oleh Wright dan istrinya, Olgivanna pada tahun 1932. Saat kunjungan mengunjungi Edgar Jr. di Taliesin pada November 1934, Edgar Sr dan Liliane Kaufmann pertama kali bertemu dengan Frank Lloyd Wright..[4]
Keluarga Kaufmann tinggal di "La Tourelle", sebuah perumahan elit di Fox Chapel yang dirancang pada tahun 1923 oleh arsitek Pittsburgh bernama Benno Janssen. Namun keluarga Kaufmann juga memiliki properti di pinggiran Pittsburgh, sebuah rumah kabin di dekat sebuah air terjun, yang biasa digunakan untuk liburan musim panas. Ketika rumah kabin tersebut mulai rusak, Kaufmann menghubungi Wright.
Pada 18 Desember 1934, Wright megunjungi Bear Run dan melakukan pengamatan lahan di sekitar air terjun.[5] Lahan tersebut di survey oleh perusahaan Fayette Engineering yang berasal dari Uniontown, Pennsylvania. Mereka mendata lahan, pepohonan, dan kontur, dan kemudian data tersebut diserahkan kepada Wright pada bulan Maret 1935.[6]
Konstruksi
Seperti yang diberitakan oleh Frank Lloyd Wright apprentices di Taliesin, Edgar Kaufmann Sr. berada di Milwaukee pada tanggal 22 September, sembilan bulan setelah pertemuan pertama mereka, dan menghubungi Wright di rumahnya pada hari minggu pagi untuk mengabarkan bahwa ia akan mengunjungi Wright hari itu juga. Kaufmann tidak sabar untuk melihat denah rancangan Wright. Wright mengatakan pada Kaufmann sebelumnya bahwa ia telah membuat denah, padahal sesungguhnya Wright belum mengerjakan apapun Wright berbohong pada Kaufmann. Setelah sarapan, Wright mulai menggambar denah rumah yang memakan waktu selama dua jam. Dua jam pula waktu yang dibutuhkan Kaufmann untuk mengendarai mobil mengunjungi rumah Wright di Taliesin.[7]
Wright merancang rumah di atas sebuah air terjun, alih-alih di sisi bawah air terjun seperti yang dibayangkan oleh Kufmann. Sebelumnya Kaufmann membayangkan dari dalam rumahnya ia bisa melihat pemandangan sebuah air terjun.[8][9] Pada awalnya Kaufmann sangat kecewa dengan rancangan Wright karena rumahnya dirancang di atas air terjun. Kaufmann menginginkan rumah tersebut berada di bawah air terjun sehingga dari rumah tersebut bisa melihat keindahan air terjun. Dia mengatakan kepadad Wright bahwa pemandangan air terjun tersebut adalah keindahan yang utama dari lahan tersebut.[5]
Keluarga Kaufmann berencana untuk mengundang banyak tamu ke rumahnya, Jadi rumah tersebut membutuhkan luas rumah yang lebih besar dari sebelumnya. Tuan dan Nyonya Kaufmann juga menginginkan kamar tidur terpisah untuk anaknya dan sebuah bangunan terpisah untuk tempat tinggal tamu yang berisi empat buah kamar tidur.[5]
Struktur kantilever digunakan di rancangan rumah ini.[5] Rancangan struktur untuk rumah Fallingwater dikerjakan oleh staf struktur dari biro Wright sendiri. Penanggung jawab struktur adalah Mendel Glickman dan William Wesley Peters, yang juga ikut menrancang struktur pada bangunan Johnson Wax rancangan Wright yang terkenal itu.
Rancangan awal diserahkan kepada Kaufmann dan mendapat persetujuan pada 15 oktober 1935,[10] setelah Wright mengadakan kunjungan ke lahan proyek dan menghitung estimasi biaya untuk pembangunan. Pada bulan Desember 1935, sebuah tambang batu tua di sisi barat lahan dibuka kembali untuk menyuplai batu bagi dinding rumah. Wright menugaskan juniornya Robert Mosher sebagai penanggung jawab lapangan selama proses konstruksi.[10] Rancangan akhir diselesaikan Wright pada Maret 1936, dan pengerjaan rumah dimulai pada bulan April.
Proses pembangunan terganggu oleh konflik antara Wright, Kaufmann dan kontraktor. Merasa tidak yakin dengan rancangan Wright yang menggunakan beton bertulang pada kantilever, Kaufmann lalu menyewa ahli struktur untuk mereview rancangan kantilever Wright. Mendengar kabar tersebut, Wright merasa tersinggung. Wright meminta Kaufmann kembali memakai rancangannya alih-alih menggunakan rancangan ahli struktur sewaan Kaufmann, jika tidak dituruti, Wright mengancam akan mengundurkan diri dari proyek tersebut. Kaufmann pun mengalah, berkas rancangan ahli struktur tersebut kemudian dipendam di dinding rumah.[10]
Untuk lantai kantilever, Wright dan timnya menggunakan balok-balok berbentuk T terbalik yang diintegrasikan ke dalam lempengan beton monolitik yang membentuk langit-langit ruang di bawahnya dan memberikan daya tahan terhadap gaya tekan yang lebih baik. Walter Hall, kontraktor pada proyek ini, dan juga seorang insinyur, melakukan peritungan struktur sendiri dan mengusulkan untuk menambah baja pada plat lantai satu. Wright menolak saran tersebut. Menurut beberapa sumber menyatakan bahwa kontraktor secara diam-diam mmelipatgandakan jumlah penguatan pada struktur tanpa sepengetahuan Wright,[11] Sumber lain mengatakan bahwa konsultan struktur sewaan Kaufman, yang atas perintah Kaufman, melakukan perhitungan ulang perhitungan struktur yang dilakukan oleh tim Wright, lalu mereka membuat ulang gambar struktur dan menambah beberapa baja untuk penguat struktur.[10]
Ketika begisting beton dilepas setelah selesai pengecoran pada lantai kantilever, kantilever tersebut langsung terlihat melorot kebawah. Wright meminta penjelasan Mosher atas penambahan baja yang tak pernah disetujui oleh Wright.[12]
Atas persetujuan Kaufmann, konsultan struktur meminta kontraktor untuk memasang dinding penahan balok di sisi teras sebelah barat. Ketika Wright menyadari hal ini di lokasi proyek, Dia secara diam-diam menyuruh Mosher untuk menghilangkan dinding penahan tersebut. Ketika kemudian Kaufmann mengakui apa yang telah ia perbuat, Wright menunjukkan Kaufmann apa yang telah Mosher lakukan dengan menghilangkan dinding penahan tersebut dan menunjukkan bahwa kantilever tersebut sebelumnya telah teruji selama sebulan tanpa bantuan dinding penahan dan mampu menahan beban tanpa bantuan dinding penahan.[13]
Rumah utama selesai dibangun pada tahun 1938, dan paviliun untuk tamu selesai dibangun setahun kemudian.[14]
Biaya
Awalnya, biaya untuk membangun rumah Fallingwater sebesar $35.000. Namun kemudian biaya membengkak mencapai $155.000,[15][16][17] dengan rincian $75.000 untuk biaya pembangunan rumah; $22.000 untuk biaya material dan penyelesaian akhir, termasuk didalamnya biaya untuk perabot; $50.000 untuk biaya pembangunan paviliun tamu, garasi, dan bangunan servis; dan $8.000 untuk biaya jasa arsitek. Dari tahun 1938 hingga 1941, lebih dari $22.000 telah dihabiskan untuk biaya tambahan pada lampu, kusen dan furniture.[18]
Biaya keseluruhan adalah $155.000, jika dihitung dengan inflasi, maka biaya tersebut setara dengan $27919 juta pada tahun 2023. Biaya untuk merenovasi rumah pada tahun 2001 diperkirakan sekitar $11.5 juta (sekitar $1627 juta pada tahun 2023).[19]
Penggunaan
Rumah Fallingwater digunakan sebagai rumah peristirahatan pada akhir pekan sejak tahun 1937 hingga 1963. Lalu kemudian Edgar Kaufmann Jr. mendonasikan rumah tersebut kepada Western Pennsylvania Conservancy.[16] Keluarga Kaufmann senang mengunjungi rumah Fallingwater di akhir pekan untuk menyegarkan diri dari kota Pittsburgh yang penuh polusi asap industri. Liliane gemar berenang dan mengkoleksi karya seni modern, khususnya karya-karya dari Diego Rivera.[20]
Kaufmann Jr. berkata, Wright menyadari bahwa manusia pada hakikatnya adalah bagian dari alam semesta, maka dari itu arsitektur yang dekat dengan alam pada hakikatnya mendekatkannya dengan manusia. Sebagai Contoh, meskipun rumah Falling Water sebagian besar memiliki jendela-jendela besar untuk melihat luar, orang yang berada di dalam rumah tersebut tetap merasa bahwa mereka berada di dalam gua, terlindung dari alam liar perbukitan di luar."[21]
Desain
Rumah Fallingwater adalah mahakarya Wright karena menampilkan kedinamisannya dan keterkaitan desainnya dengan alam disekitarnya. Rumah Fallingwater digambarkan dengan istilah tour de force dari tangan Wright.[22] Ketertarikan Wright akan arsitektur Jepang dengan kuat tergambarkan pada desain rumah Fallingwater, khususnya pada penggabungan antara elemen eksterior dan interior dan penekanan yang kuat pada keharmonisan antara manusia dan alam. Arsitek kontemporer Jepang, Tadao Ando berkomentar:
Saya rasa Wright telah mempelajari aspek terpenting dalam arsitektur, bagaimana memperlakukan ruang, dari arsitektur Jepang. Ketika saya mengunjungi rumah Fallingwater di Pennsylvania, saya menemukan kesamaan akan sensibilitas ruang. Namun juga saya merasakan adanya aspek tambahan beruapa bunyi-bunyian alam.[23]
arsitektur organik dari rumah ini dihadirkan untuk memberi suasana relaksasi alam bagi penghuni. Rumah ini terkenal akan hubungannya yang erat terhadap lingkungan. Rumah ini dibangun tepat di atas sebuah air terjun yang mengalir lewat bawah rumah ini.
Bibliografi
Trapp, Frank (1987). Peter Blume. Rizzoli, New York.
^"[W]hy did the client say that he expected to look from his house toward the waterfall rather than dwell above it?" Edgar Kaufmann Jr., Fallingwater: A Frank Lloyd Wright Country House, New York: Abbeville Press, p. 31. (ISBN0-89659-662-1)