Rottenführer (Jerman:[ˈʁɔtn̩fyːʁɐ], terj. har.'pemimpin seksi') adalah pangkat paramiliter Partai Nazi yang pertama kali dibuat pada tahun 1932. Pangkat Rottenführer digunakan oleh beberapa kelompok paramiliter Nazi, di antaranya Sturmabteilung (SA), Schutzstaffel (SS), dan lebih senior daripada pangkat paramiliter Sturmmann.[1]
Lambang Rottenführer terdiri dari dua garis perak ganda pada lencana kerah.[2] Pada seragam SS abu-abu lapangan, chevron lengan seorang Obergefreiter (lans korporal senior) juga dikenakan.
Pembentukan
Rottenführer pertama kali didirikan pada tahun 1932 sebagai pangkat SA karena perluasan organisasi membutuhkan lebih banyak posisi terdaftar. Karena pangkat SS awalnya identik dengan pangkat SA, Rottenführer menjadi pangkat SS pada saat yang sama.
Rottenführer adalah posisi pertama di SS dan SA yang memiliki komando atas pasukan paramiliter. Mereka memimpin sebuah rotte (bahasa Indonesia: tim, setara dengan sebuah squad atau section) biasanya tidak lebih dari lima hingga tujuh orang. Seorang Rottenführer, pada gilirannya, bertanggung jawab kepada seorang Scharführer.[3]
Setelah tahun 1934, restrukturisasi pangkat SS membuat Rottenführer lebih rendah dari pangkat baru SS-Unterscharführer, meskipun di SA, pangkat ini tetap berada langsung di bawah Scharführer.[1]
Penggunaan
Dalam Waffen-SS, Rottenführer dianggap setara dengan Obergefreiter dalam Wehrmacht Jerman.[1] Untuk tujuan pembayaran, seorang Rottenführer dengan lebih dari lima tahun pengabdian secara administratif dikenal sebagai Rottenführer (2. Gehaltsstufe) dan dibayar dengan tarif yang sama dengan seorang Stabsgefreiter di Angkatan Darat. Tidak ada perbedaan dalam lambang Rottenführer dan penunjukan Gehaltsstufe hanya digunakan dalam korespondensi tertulis dan tidak pernah dalam penunjukan pangkat secara verbal.[4]
Meskipun memiliki komando atas beberapa pasukan, seorang Rottenführer dalam Waffen-SS tidak dianggap sebagai pangkat bintara.
Mereka yang bercita-cita untuk dipromosikan di atas Rottenführer harus lulus evaluasi promosi dan penilaian keterampilan tempur, di mana selama periode tersebut, Rottenführer dikenal dengan gelar Unterführer-Anwärter (bahasa Indonesia: calon pemimpin junior). Waffen-SS Rottenführer juga memiliki opsi untuk mengejar komisi perwira melalui penunjukan sebagai SS-Junker.
Rottenführer juga merupakan pangkat di Pemuda Hitler di mana posisinya dianggap sebagai pemimpin tim junior. Pangkat Oberrottenführer juga ada di Pemuda Hitler.