Башҡорт Автономиялы Совет Социалистик Республикаhыcode: ba is deprecated (Bashkir) Башкирская Автономная Советская Социалистическая Республикаcode: ru is deprecated (Rusia)
Republik Sosialis Soviet Otonom Bashkiria (bahasa Bashkir: Башҡорт Автономиялы Совет Социалистик Республикаһы; bahasa Rusia: Башкирская Автономная Советская Социалистическая Республика, translit. Bashkirskaya Avtonomnaya Sovetskaya Sotsialisticheskaya Respublika), juga dikenal sebagai Bashkiria (bahasa Rusia: Башкирия),[3] adalah sebuah republik otonom dalam RSFS Rusia yang sepanjang sejarahnya hampir selalu berada di bawah naungan Uni Soviet. Wilayahnya saat ini menjadi Republik Bashkortostan yang merupakan salah satu subjek federalRusia.[4] Berdasarkan Sensus 1989, populasi republik ini mencapai 3.950.482 jiwa.[2]
Sejarah
Setelah Revolusi Februari 1917, pergerakan nasional Bashkiria mulai berjalan sehingga pada November 1917, wilayah-wilayah Orenburg, Perm, Samara, dan Ufa dideklarasikan sebagai wilayah otonom Bashkurdistan di dalam Republik Soviet Rusia.[5] Daerah otonom tersebut tidak diakui oleh Pemerintah Soviet.[6] Meskipun demikian, setelah melalui berbagai dinamika dengan Gerakan Putih di bawah pimpinan Aleksandr Kolchak, Pemerintah Bashkiria pada awal 1919 memihak pada Bolshevik.[7]
RSSO Bashkiria kemudian dibentuk pada 20 Maret 1919 berdasarkan persetujuan antara Pemerintah Bashkiria dan Pemerintah Soviet. Bersama dengan RSSO Turkestan yang didirikan pada 30 April 1918, RSSO Bashkiria merupakan republik otonom pertama yang didirikan di RSFS Rusia.[8] RSSO Bashkiria juga menjadi satu-satunya republik otonom yang didirikan atas dasar hubungan persetujuan (traktat).
Pada 11 Oktober 1990, masih dalam kerangka RSFS Rusia, RSSO Bashkiria mendeklarasikan kemerdekaan sebagai Republik Sosialis Soviet Bashkiria(RSS Bashkiria). Pemimpin republik terakhir yang menjabat saat itu adalah Ketua Komite Regional Bashkiria dalam PKSU, Igor Gorbunov, dengan Dewan Menteri yang diketuai oleh Marat Mirgazyamov. Pada 1992, republik tersebut merdeka secara penuh, meskipun pada tahun 1994 memutuskan untuk berada dalam wilayah kedaulatan Federasi Rusia.
Perekonomian
RSSO Bashkiria memiliki cadangan sumber daya alam yang cukup melimpah, seperti minyak bumi, gas alam, bijih besi, mangan, tembaga, dan garam. Pada masanya, sektor ekonomi dominan RSSO Bashkiria bergeser dari agrikultur menjadi industri. Pada 1932, industri di RSSO Bashkiria cukup masif hingga membentuk 50 persen keluaran bruto ekonomi RSFS Rusia. Sebagian besar kota di republik ini juga berkembang pada masa Uni Soviet.
Pada akhir dekade 1920-an, cadangan minyak bumi ditemukan di RSSO Bashkiria, RSSO Tatar, dan daerah lain di sekitarnya. Produksi minyak bumi dimulai pada Mei 1932 dari sumur-sumur di wilayah Ishimbay. Pada dekade 1930-an, sektor industri perminyakan di RSSO Bashkiria dan sekitarnya didorong untuk menjadi "Baku Kedua" dengan mencontoh produksi minyak di daerah Baku, RSS Azerbaijan. Dampaknya, sejumlah industri baru berkembang, seperti penyulingan minyak bumi dan petrokimia. Pada dekade 1950-an, RSSO Bashkiria menjadi republik produsen minyak bumi terbesar kedua di Uni Soviet serta menjadi wilayah penyulingan minyak bumi terbesar secara nasional.
^Beyesh, Akram (1993). Башҡорт халҡының тарихы һәм азатлыҡ көрәше (dalam bahasa Bashkir). Ufa: Kitap. hlm. 138.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)