Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Tambahkan kotak info bila jenis artikel memungkinkan.
Hapus tag/templat ini.
Rebusan panas atau belanga rebus (bahasa Inggris: hotpot; steamboat) (Hanzi sederhana: 火锅; Hanzi tradisional: 火鍋; pinyin: huǒguō; 'rebusan api') adalah sejenis hidangan di mana sumber panas yang diletakkan di atas meja makan dan menjaga suhu kaldu sup pada panci agar senantiasa mendidih, diracik dari berbagai bahan makanan Tionghoa dan bahan-bahan disajikan di samping panci untuk dimasukkan pengunjung ke dalam kaldu panas.
Deskripsi
Rebusan panas adalah kaldu beraroma khas yang secara tradisional disajikan di dalam panci logam besar. Kaldu dikunyai dan dibiarkan mendidih selama makan. Bahan mentah, seperti daging dan sayuran, dimasukkan ke dalam kaldu yang mendidih dan dimasak. Potongan yang sudah matang dicelupkan ke dalam saus celup untuk menambah rasa. Panci panas dianggap sebagai hidangan utama dan biasanya disajikan tanpa nasi atau mie di sampingnya. Panci panas dapat disiapkan dan dimakan di rumah atau di restoran.
Bahan rebusan panas yang khas termasuk daging yang diiris tipis , sayuran daun , jamur , bihun , irisan kentang , produk kacang, pangsit telur , tahu , dan makanan laut . Bahan mentah diiris terlebih dahulu menjadi bagian tipis yang akan dimasak dengan cepat dan konsisten dalam kaldu yang mendidih, yang dipertahankan pada suhu didih yang lembut. Sebagian besar makanan mentah dapat dimasak dalam panci panas, meskipun waktu memasaknya mungkin berbeda, dan harus direndam dalam sup lalu dibuang sesuai kebutuhan.
Di akhir sesi makan atau pengunyaian, kaldu memperoleh banyak rasa dari bahan tambahan, dan dapat disajikan kepada pengunjung setelah mematikan sumber panas untuk memasak.