Sewaktu masih kecil, ia bertemu tiga pelaut Jepang yang terdampar di Amerika. Salah seorang di antaranya adalah Otokichi. Sanak saudara MacDonald yang suku Indian mengatakan kepadanya bahwa leluhur suku Indian berasal dari Asia. Sejak itu pula ia menjadi tertarik dengan Jepang, dan menduga negeri itu sebagai tanah air saudara jauhnya.[1]
Sebagai anak muda yang ingin bertualang, MacDonald tidak lama kemudian berhenti kerja dari bank, dan memutuskan ingin pergi ke Jepang. Ia bersikeras ingin berangkat walaupun tahu Jepang sedang menjalankan politik isolasi. Orang asing yang berani menjejakkan kaki di wilayah Jepang akan dihukum mati atau dipenjara. Pada tahun 1845, MacDonald bekerja sebagai pelaut di kapal pemburu paus Plymouth. Pada tahun 1848, kapten kapal Plymouth setuju untuk menurunkannya di tengah laut bersama sebuah perahu kecil di lepas pantai Hokkaido. Ia mendarat di Pulau Rishiri pada 1 Juli 1848, dan berpura-pura sebagai korban kapal karam. Ia ditangkap oleh orang Ainu yang menyerahkannya ke daimyoMatsumae. Selanjutnya, MacDonald dikirim ke Nagasaki untuk ditahan. Pada waktu itu, Nagasaki adalah satu-satunya pelabuhan di Jepang yang diizinkan melakukan perdagangan dengan negara asing, namun secara terbatas dengan kapal-kapal Belanda.
MacDonald tiba di Jepang pada masa Bakumatsu. Sebagai tekanan agar Jepang mengakhiri politik isolasi, kapal-kapal Amerika Serikat dan Inggris semakin banyak yang berlayar mendekati perairan Jepang. Di Jepang waktu itu, tidak ada orang Jepang yang sedikit banyak dapat berbicara bahasa Inggris. Oleh karena itu, Keshogunan Tokugawa mengutus 14 orang Jepang untuk belajar bahasa Inggris dari MacDonald. Keempat belas orang Jepang tersebut terdiri dari para samurai yang sebelumnya pernah belajar bahasa Belanda. Mereka juga pernah mencoba belajar bahasa Inggris dari orang yang bukan penutur asli, misalnya dari orang Belanda yang sedikit mengerti bahasa Inggris. Di antara 14 samurai yang menjadi murid MacDonald, Einosuke Moriyama adalah murid yang paling pintar.
MacDonald ditahan di Nagasaki selama 10 bulan. Selama dalam tahanan yang nyaman di sebuah kuil Buddha, ia belajar bahasa Jepang. Pada April 1849, MacDonald bersama 15 awak kapal korban kapal karam dipulangkan dengan menumpang kapal perang Amerika Serikat. Ia diserahkan kepada Kapten James Glynn, nakhoda kapal perang Amerika Serikat USS Preble yang dikirim untuk menjemput pelaut yang terdampar dari kapal pemburu paus Lagoda. Kapten Glynn di kemudian hari menyatakan bahwa Amerika Serikat harus menandatangani perjanjian dengan Jepang, "bila tidak dapat secara damai, maka melalui kekerasan."
Setiba di Amerika Utara, MacDonald mengirim surat pernyataan kepada Kongres Amerika Serikat. Pernyataan yang dibuatnya menjelaskan tentang masyarakat Jepang yang sangat diatur dan diawasi, dan sopan santun orang Jepang yang sangat tinggi." Ia kemudian melanjutkan kariernya sebagai pelaut.
Walaupun murid-muridnya berperan penting dalam perundingan Jepang dengan Komodor Perry dan Lord Elgin, MacDonald sendiri tidak pernah mendapat pengakuan atas jerih payahnya. Kisah perjalanan dan petualangannya di Jepang baru diterbitkan pada 1923, sekitar 29 tahun setelah ia meninggal dunia. Ia meninggal sebagai orang miskin di negara bagian Washington, Amerika Serikat pada tahun 1894, ketika sedang mengunjungi keponakannya. Kalimat terakhir yang diucapkannya konon adalah "Sayonara, my dear, sayonara..."
Makam
Makam MacDonald berada di Pemakaman Ranald McDonald, Ferry County, Washington, Amerika Serikat. Pada batu nisannya tertulis:
Ranald MacDonald 1824-1894
Anak laki-laki dari Putri Raven dan Archibald MacDonald
Hidupnya adalah kehidupan petualangan melayari tujuh samudra.
Mengembara di negeri-negeri jauh namun akhirnya kembali untuk beristirahat di tanah kelahirannya.
Sayonara-Farewell
Astoria Eropa Jepang Cariboo Australia Ft Colville
Monumen untuk Ranald MacDonald juga didirikan di Rishiri, Nagasaki, dan tanah kelahirannya di bekas pos perdagangan bulu binatang Benteng Astoria, Astoria, Oregon.
MacDonald, Ranald; Lewis, William Stanley Ranald MacDonald: The Narrative of His Early Life on the Columbia... The Eastern Washington State Historical Society, 1923. ISBN 0-87595-229-1 (cetak ulang 1990)
Roe, Jo Ann Ranald MacDonald: Pacific Rim Adventurer. Pullman, Washington: Washington State University Press, 1997. ISBN 978-0-87422-147-3 (hardbound) ISBN 978-0-87422-146-6 (paperback)
Schodt, Frederik L. Native American in the Land of the Shogun: Ranald MacDonald and the Opening of Japan. Berkeley, California: Stone Bridge Press, 2003. ISBN 1-880656-77-9