RamalanRamalan adalah usaha-usaha untuk memperoleh pengetahuan atas pertanyaan atau situasi melalui cara-cara okultisme atau ritual tertentu. Ramalan digunakan juga untuk mengetahui masa depan melalui cara-cara yang umumnya dipandang tidak rasional.[1] Orang yang melakukan ramalan biasa disebut sebagai peramal, tukang/juru ramal, atau ahli nujum. Jenis-jenisTenung terdapat dalam banyak bentuk, digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu tenaga batin dan dengan memakai alat. Pertenungan batin ialah ilham kesurupan seperti dukun, atau penglihatan kedua; pertenungan macam kedua menggunakan alat nyata, umpamanya pasir, tongkat, isi perut binatang korban, terutama hati; atau dalam zaman sekarang daun teh. Penggolongan itu tidak mutlak, karena pemakaian alat tersebut dapat menimbulkan kemampuan melihat:[2]
Ramalan sebagai ilmuDalam perkembangan ilmu pengetahuan, beberapa cabang ilmu memakai istilah ramalan: Ramalan sebagai permainanBeberapa bentuk ramalan telah berkembang menjadi semacam permainan:
Perbedaan dengan konsep-konsep serupaPerbedaan ramalan dengan sihir adalah (ilmu) sihir berusaha mempengaruhi orang dan keadaan-keadaan dengan daya supra alami atau ilmu gaib. Hal itu bisa saja disertai ramalan, walaupun ramalan berarti usaha memakai daya supraalami untuk mengetahui peristiwa-peristiwa tanpa mempengaruhinya.[3] Perbedaan ramalan dengan nubuatan adalah nubuat disampaikan oleh seorang nabi yang mengaku sebagai utusan (berbicara atas nama) Allah, oleh sebab itu lekat dengan agama-agama yang mengakui kedudukan para nabi. Seorang peramal melakukan ramalan bukan karena perintah Allah, melainkan karena alasan-alasan lain, mis. faktor ekonomi (dibayar), dsb. Lihat pulaReferensi |