Raizal
Raizal adalah kelompok etnis Afrika-Karibia yang merupakan penduduk asli Kepulauan San Andrés dan Providencia di Kolombia. Orang Raizal diakui sebagai salah satu kelompok etnis Afrika-Kolombia sejalan dengan kebijakan multikulturalisme yang dijalankan sejak tahun 1991. Kelompok etnis ini menuturkan bahasa Kreol San Andrés-Providencia yang merupakan salah satu Kreol bahasa Inggris di kawasan Karibia. DemografiPada 2005, orang Raizal mencakup 57% dari 60.000 penduduk Kepulauan San Andrés dan Providencia,[1] tetapi terdapat sumber lain yang menerangkan bahwa orang Raizal kini telah menjadi kelompok minoritas akibat migrasi dari dan ke daratan Kolombia. Orang-orang Raizal memiliki darah Afrika atau campuran darah Afrika dan Inggris. Komunitas Raizal di daratan Kolombia diwakili oleh Organización de la comunidad raizal con residencia fuera del archipiélago de San Andrés, Providencia y Santa Catalina (Orfa, berbasis di Bogotá). Gerakan penentuan nasib sendiriPada 1903, orang Raizal di Pulau Providencia dan Santa Catalina menolak tawaran dari Amerika Serikat untuk berpisah dari Kolombia seperti halnya Panama. Menjelang akhir tahun 1960-an, gerakan separatis mulai aktif di Kepulauan San Andrés dan Providencia. Kelompok separatis pertama, yang merupakan gerakan bawah tanah, dipimpin oleh Marcos Archbold Britton, yang menyampaikan sebuah memorandum kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa. Memorandum ini meminta agar wilayah San Andrés dan Providencia dimasukkan ke dalam daftar wilayah yang masih dijajah. Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) melakukan kunjungan pribadi ke kepulauan ini tak lama setelah memorandum tersebut disampaikan, sehingga menimbulkan kecurigaan di Kolombia. Semenjak tahun 1999, organisasi Archipelago Movement for Ethnic Native Self-Determination for the Archipelago of San Andrés, Providence and Santa Catalina (AMEN-SD), sebuah gerakan separatis radikal yang dipimpin oleh Pendeta Raymond Howard Britton, telah menuntut kemerdekaan dari Kolombia.[2] Referensi
Bacaan lebih lanjut
|