RTB Perdana
RTB Perdana (dahulu dikenal sebagai RTB1)[1] merupakan siaran televisi telestial free-to-air tertua di Brunei Darussalam. Stasiun televisi ini resmi beroperasi pada 9 Juli 1975. RTB Perdana bersiaran selama 18 jam mulai dari 06:00 sampai dengan 00:00 BST diikuti oleh siaran satelit RTB Sukmaindera untuk mengisi sisa waktu siarannya. Selama jam non-operasional, RTB Perdana menyiarkan siaran dari RTB Sukmaindera yang mulai pukul 00:00 hingga 06:00 BST. Sebagian besar isi siaran dari RTB Perdana adalah film dokumenter, program pendidikan, dan berita pada 18 jam siarannya, sisa waktunya digunakan untuk menyiarkan program dari RTB Sukmaindera. Pada 11 April 2017, RTB1 bersama dengan saudara kembarnya RTB5 bergabung dan berubah nama menjadi RTB Perdana yang menjadi bagian dari RTB rebranding juga perubahan dari siaran analog ke siaran digital.[1] Sejak tanggal 1 Januari 1995, RTB Perdana bisa disaksikan di Indonesia meskipun hanya menggunakan Parabola satelit lewat satelit Palapa C2. SejarahRadioRadio Brunei diluncurkan pada 2 Mei 1957, dan resmi beropersi pada 28 Mei. Pada waktu itu, Radio Brunei bersiaran selama 45 menit pda sore hari, mulai dari 20:00 sampai dengan 20:45 BST. Jarak transmisi 1.2Kw hanya bisa mencapai lima mil, yang meliputi ibu kota dan daerah sekitarnya. Pada 1974, RTB menambah karyawannya menjadi 171 karyawan, dan memiliki tiga lokasi transmisi yang memberikan kemampuan untuk menjangkau seluruh negeri. TelevisiTelevisyen Brunei resmi beroperasi pada 1 Februari 1975 sebagai Channel 5 dan Channel 8. Pada 1 Maret 1976, dua stasiun gelombang menegah berdaya tinggi mulai beropersi, dan memperluas jangkauan radio dan televisi ke hampir seluruh wilayah Brunei. Referensi
|