RBS-15 (Robotsystem 15) adalah sebuah peluru kendali anti kapalfire-and-forget. Rudal ini dikembangkan oleh Saab Bofors Dynamics, Swedia dan Diehl BGT Defence, Jerman. Versi terbarunya adalah RBS15 Mk3 merupakan pengembangan dari RBS15 Mk2, dan lulus uji coba, pada Oktober 2008. Pada Desember 2008, Jerman mulai memproduksi RSB15 Mk3.
Kelebihan utama RBS15 Mk3 dapat ditempatkan pada kapal-kapal berukuran kecil, kapal patroli, kapal cepat rudal, korvet, hingga kapal perang berukuran besar, seperti kapal perang tipe fregat.
Rudal ini dirancang untuk menyerang target di perairan dan target di daratan. Rudal dapat ditembakan di berbagai daerah dan cuaca, seperti kawasan gurun pasir yang panas, di Artik dan di Laut Utara yang sangat dingin, berkat teknologi pemrograman sebelum penembakan dengan radar pencari aktif yang maju. Perencanaan penembakan menggunakan Missile Engagement Planning System (MEPS).[1][2][3]
Rudal RBS15 terbang rendah di atas permukaan laut untuk menghindari radar musuh skimming, memiliki lintasan yang fleksibel, kemampuan bermanuver untuk mengelak hadangan rudal atau peluru dari CWIS, memiliki jejak radar dan infra merah yang kecil, dan kemampuan menembus pertahanan yang canggih.
Rudal ini dapat diluncurkan dari kapal, truk, dan pesawat. Rudal ini memiliki jangkauan 200 km, melaju hingga kecepatan 0,9 mach atau 1111 km/jam.
Sistem pemandu dan kontrol RBS15 Mk3 mencakup sistem navigasi inersia dan GPS penerima, radar altimeter dan radar pencari target Ku-band. Rudal ini juga mempunyai ketahanan perang anti jamming.
Rudal RBS15 Mk3 kemudian dikembangkan menjadi varian RBS15 F ER, yang ditembakan dari pesawat tempur. Dua atau lebih rudal RBS15 Mk3 dapat diprogram mencapai sasaran secara bersamaan dari berbagai arah untuk menembus sistem pertahanan udara kapal perang musuh. Beberapa negara di luar Swedia dan Jerman telah menjadi pengguna rudal ini, seperti Finlandia dan Polandia.