Pseudohaje
|
---|
|
|
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found. |
Genus | Pseudohaje Günther, 1858 |
|
|
|
Pseudohaje goldii
(Boulenger, 1895)
Pseudohaje nigra
(Günther, 1858)
|
Pseudohaje adalah genus yang mencakup dua spesies ular berbisa endemik di Afrika. Nama umumnya dalam bahasa Inggris adalah tree cobras atau forest cobras karena gaya hidup ular-ular ini yang arboreal (tinggal di atas pohon).[1][2]
Pengenalan
Pseudohaje goldii (Boulenger, 1895)
P. goldii adalah spesies terbesar dari marga ini, dan juga salah satu ular berbisa terbesar di Afrika. Panjang tubuhnya berkisar antara 2.2 sampai 2.7 meter (termasuk ekor). Tubuh bagian atas (dorsal) berwarna mengkilap kehitaman. Ekornya panjang dan runcing, membuatnya mampu menyesuaikan diri untuk hidup di atas pohon. Kepalanya kecil dengan mata berukuran besar. Sisik-sisik dorsalnya terdiri dari 15 deret di bagian tengah badan, meskipun pernah diketahui spesimen-spesimen langka dengan jumlah sisik dorsal mencapai 17 deret.
P. goldii tersebar di Angola, Burundi, Kamerun, Rep. Afrika Tengah, Rep. Demokratik Kongo (Zaire), Kongo (Brazzaville), Gabon, Ghana, Ivory Coast, Kenya, Nigeria, Rwanda, dan Uganda.[3]
Terlepas dari ukuran tubuhnya, P. goldii adalah ular yang lincah. Ular ini dapat berkelana di atas pohon, tanah, dan di air. Ular ini dapat bergerak dengan mudah di pepohonan berkat bantuan ekornya. Makanan utamanya adalah amfibi dan mamalia kecil pohon seperti tupai.
Ular ini sangat jarang terlihat oleh manusia, tetapi ular ini adalah salah satu jenis ular yang dianggap agresif. Jika terganggu, ular ini akan mengembangkan lehernya membentuk sendok seperti halnya ular sendok pada umumnya, walaupun tidak terlalu lebar seperti pada ular jenis Naja naja (Kobra India).
P. goldii adalah salah satu jenis ular berbisa yang mematikan di Afrika. Seperti kebanyakan Elapidae lainnya, bisa ular ini mengandung racun neurotoksin. Bisanya dapat membunuh korban gigitan dengan cepat. Selain itu, belum diketahui apakah ada antibisa spesifik untuk gigitan ular ini. Gejala yang timbul dari gigitan ular ini di antaranya gangguan respirasi/pernapasan, gangguan penglihatan, pembengkakan, nyeri, mati rasa pada bibir dan anggota badan, dan keluar keringat yang banyak.
Pseudohaje nigra (Günther, 1858)
P. nigra berwarna kehitaman pada bagian dorsal dan berwarna kecokelatan pada bagian bawah tubuh (ventral). Panjang tubuhnya mencapai 2.13 meter.[4]
Jenis ini tersebar di Sierra Leone, Liberia, Ivory Coast, Togo, Ghana, Guinea (Conakry), dan Nigeria.[5]
Referensi
Bacaan lanjut
- Günther A. 1858. Catalogue of the Colubrine Snakes in the Collection of the British Museum. London: Trustees of the British Museum. (Taylor and Francis, printers). xvi + 281 pp. (Pseudohaje, new genus, p. 222).
- Boulenger GA (1895). "On some new or little-known Reptiles obtained by W. H. Crosse, Esq., on the Niger". Ann. Mag. Nat. Hist., Sixth Series 16: 32-34. (Naia goldii, new species, p. 34).
- Boulenger GA (1896). Catalogue of the Snakes in the British Museum (Natural History). Volume III., Containing the Colubridæ (Opisthoglyphæ and Proteroglyphæ) ... London: Trustees of the British Museum (Natural History). (Taylor and Francis, printers). xiv + 727 pp. + Plates I-XXV. (Naia goldii, pp. 387–388 + Plate XX, figure 2).
- O'Shea, Mark; Halliday, Tim (2002). Reptiles and Amphibians: Smithsonian Handbooks. London: Dorling Kindersley (DK). 256 pp. ISBN 978-0789493934.
- Günther A. 1858. Catalogue of the Colubrine Snakes in the Collection of the British Museum. London: Trustees of the British Museum. (Taylor and Francis, printers). xvi + 281 pp. (Pseudohaje nigra, new species, p. 222).
Pranala luar
|
---|
Pseudohaje | |
---|
Pseudohaje goldii | |
---|
Pseudohaje nigra | |
---|