Provinsi Xaisomboun
Provinsi Xaisomboun (bahasa Lao: ໄຊສົມບູນ) atau juga dieja sebagai Xaysomboun atau Saysomboun adalah sebuah provinsi di bagian tengah Laos. Secara geografis, provinsi ini terletak di kawasan pegunungan dan berbatasan dengan Provinsi Xiangkhoang di utara, Provinsi Bolikhamsai di timur dan selatan, serta Provinsi Vientiane di barat. Provinsi Xaisomboun memiliki luas wilayah 8.300 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sebesar 95.168 jiwa pada tahun 2024.[1] Pusat perekonomian serta ibu kota Provinsi Xaisomboun terletak di Kota Xaisomboun. Terdapat zona tambang tembaga dan emas yang cukup luas di daerah Sana Somboun. SejarahProvinsi Xaisomboun adalah provinsi termuda di Laos. Sebelum pendiriannya, wilayah provinsi ini ditetapkan sebagai Zona Khusus Xaisomboun pada tahun 1994 dengan mengambil wilayah Provinsi Vientiane dan Xiangkhoang. Wilayah ini memiliki sejarah panjang konflik antara pemerintah dengan masyarakat suku Mong yang berupaya memberontak terhadap Pemerintah Laos. Zona tersebut kemudian dibentuk untuk mengendalikan dan menekan perlawanan dari pemberontak suku Mong, serta untuk mengeksploitasi sumber daya kayu hutan.[2] Dampaknya, sebagian masyarakat Mong pada ketika itu mengungsi keluar Laos menuju Phetchabun, Thailand.[3] Xaisomboun kemudian dijadikan provinsi kedelapan belas di Laos pada 13 Desember 2013. Sejak saat itu, pembangunan bendungan di sungai Nam Ngum dijalankan sehingga berdampak kepada ratusan keluarga yang harus mengungsi ke Provinsi Vientiane.[4] Para pengungsi tersebut tidak diberikan kompensasi atas tanah mereka yang hilang.[5] Pada November 2015, terjadi unjuk rasa di Provinsi Xaisomboun yang mengakibatkan korban jiwa sebanyak masing-masing tiga orang dari kalangan sipil dan tentara. Pemerintah Laos kemudian menerapkan jam malam di bagian utara provinsi ini pada awal Desember. Pada Januari 2016, sebuah bom meledak di lokasi konstruksi jalan di Distrik Long Chaeng, menewaskan dua pejabat Tiongkok dan melukai satu orang lainnya. Akibatnya, pada 16 Februari 2016, Mayjen Thongloy Silivong diangkat sebagai gubernur provinsi untuk memperkuat kendali wilayah.[4] Namun, pada 16 Juni 2017, seorang pejabat Tiongkok lainnya tewas ditembak.[6] Sejak tahun 2019, Pemerintah Laos merencanakan pengembangan industri pariwisata di Provinsi Xaisomboun, yang berakibat pada makin terusirnya masyarakat Mong, terutama dekat Gunung Phou Bia.[7] GeografiProvinsi Xaisomboun memiliki karakter geografis berupa pegunungan, bahkan Gunung Phou Bia, gunung tertinggi Laos dengan ketinggian 2.819 mdpl, berada di provinsi ini.[8] Sungai Nam Ngum menjadi sungai utama di provinsi ini yang diwacanakan akan dibangun pembangkit listrik tenaga air berupa waduk dan bendungan besar beserta pembangkit listrik bawah tanah.[9] Pembagian administratifTerdapat lima distrik dan 96 desa di Provinsi Xaisomboun. Distrik-distrik di provinsi ini adalah sebagai berikut.[10]
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Xaisomboun Province.
|