Preah Ko (bahasa Khmer: ប្រាសាទព្រះគោ ) (Khmer, Sapi Suci) adalah candi pertama yang dibangun di kota kuno Hariharalaya (sekarang disebut Roluos), sekitar 15 kilometer sebelah tenggara kelompok utama candi di Angkor, Kamboja. Candi ini dibangun di bawah perintah Raja Khmer Indrawarman I pada 879 untuk memuliakan anggota keluarga raja, yang dikaitkan dengan pemujaan terhadap Dewa Siwa dalam ajaran Hindu.[1]
Etimologi
Preah Ko (Sapi suci) dinamai berdasarkan tiga patung sapi dari bahan batu pasir yang terletak di depan dan menghadap menara prasada bagian tengah candi.[2] Patung-patung ini menggambarkan lembu Nandi, sapi putih yang bertugas sebagai wahana atau kendaraan Dewa Siwa.[3]:60–61
Sejarah
Setelah raja Khmer, Jayawarman II mendirikan kerajaan Khmer pada tahun 802 M, ia akhirnya mendirikan ibu kotanya di Hariharalaya, tempat ia bertahta sampaai akhir hayatnya.[4]:102–103 Indrawarman I adalah keponakan Jayawarman II . Ketika dia naik ke tahta, dia memerintahkan pembangunan candi pertama dalam kelompok Preah Ko, yang diresmikan pada 879, dan kemudian candi gunung yang dikenal sebagai Bakong. Sangat mungkin bahwa program pembangunan ini dimungkinkan karena masa pemerintahan raja berlangsung secara damai, dan kemampuan sang raja untuk membangun perekonomian kerajaaan. Pada awal 1990-an menara candi utama dipugar, proyek ini disponsori oleh pemerintah Jerman.[5]
Situs
Preah Ko terdiri dari enam prasada atau menara candi dari bahan bata merah yang disusun dalam dua baris tiga menara yang masing-masing dibangun di atas pelataran berbahan batu pasir. Menara-menara candi ini menghadap ke timur, dan menara tengah di depan adalah menara candi yang tertinggi. Tempat-tempat suci ini dipersembahkan untuk tiga leluhur Indrawarman dan istri masing-masing. Menara tengah depan dipersembahkan untuk memuliakan Jayawarman II, pendiri kemaharajaan Khmer.[1] Menara di sebelah kiri didedikasikan untuk Prithiwindreshwara, ayah Raja Indrawarman; menara di sebelah kanan untuk Rudreshwara, kakeknya. Tiga menara belakang didedikasikan untuk istri dari ketiga pria ini.[6] Pada semua candi utama terdapat relief dewa HinduSiwa.[7]:354–356
^Higham, C., 2001, The Civilization of Angkor, London: Weidenfeld & Nicolson,
^Coedès, George (1968). Walter F. Vella, ed. The Indianized States of Southeast Asia. trans.Susan Brown Cowing. University of Hawaii Press. ISBN978-0-8248-0368-1.