Prasasti Kusambyan
Prasasti Kusambyan atau Prasasti Grogol adalah prasasti yang berbahan batu andesit dengan Aksara Kawi atau Bahasa Jawa Kuno. Kondisi prasasti masih berada di tempat awal dan terpecah menjadi sembilan bagian, namun pecahan-pecahan besarnya masih bisa dikumpulkan. Hanya bagian-bagian kecil yang mungkin sudah hilang. Saat ini pecahan-pecahan tersebut diletakkan di atas bagian yang masih utuh. Prasasti ini terletak di Dusun Grogol, Desa Katemas, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Prasasti Kusambyan diperkirakan dibuat saat Raja Airlangga sudah bertahta dan sebagai penghargaan kepada warga di sekitar gunung Pucangan saat dirinya bersembunyi di kawasan tersebut dari kejaran bala tentara Wura Wari. Pada Prasasti Kusambyan itu disebutkan adanya kedaton Madander dan pemberian tanah sima atau Perdikan oleh Airlangga untuk daerah Kusambyan. Menurut Ninie Susanti dalam bukunya Airlangga, Biografi Raja Pembaru Jawa Abad XI(2010), prasasti ini dikeluarkan pada 959 Saka atau 1037 Masehi, berasal dari masa Raja Airlangga. Pada prasasti ini disebutkan wilayah bernama Kusambyan (karaman i Kusambyan) yang dijadikan sima (tanah yang dicagarkan) oleh Sri Maharaja. Jadilah nama Kusambyan. Dari pembacaan Prasasti Kusambyan, selain memuat penetapan Desa Kusambyan sebagai daerah perdikan, Prasasti ini juga memuat informasi mengenai Keraton Medander yang diperkirakan merupakan lokasi istana dari kerajaan Airlangga. Disebutkan tentang keraton Maḍaṇḍĕr : ..ri kāla nikanaŋ śatru si cbek °an tamolaḥ madwal makadatwan °i madanḍĕr., yang artinya ..pada saat musuh si Cbek terus menerus merusak keraton di Madaṇḍĕr.. Alih aksaraTerjemahan Prasasti Kusambyan: Sisi Depan 1…. (Tidak Terbaca) 2.... bhadra rahyaŋ iwak... (.... keselamatan rahyang iwak - Arti harafiah dari rahyaŋg iwak adalah ikan yang dipuja atau ikan yang suci) 3. aṅkĕn pūrṇnama niṅ=asuji māsa. kabhaktyan nikanaŋ karamān. i kusambyan. Sapasuknya (Setiap purnama pada bulan Asuji 7, kebaktian [yang dilakukan] oleh penduduk Desa Kusambyan dan sekitarnya - Bulan Asuji jatuh pada bulan September-Oktober (Zoetmulder, 2004: 73). 72) 4. makabeḥ. mapakna paṅrana niŋ samahaywanya samanāryyā ya ta na bhadra rahyaŋ iwak. i kusambya (semua dimaksudkan untuk... sama-sama baiknya, sama-sama mulianya untuk keselamatan rahyang iwak di Kusambyan) 5. n. kaharan puṣpa palanya pacara. tila. tela. dhūpa. gandhakṣani wedyādiprakāra mūjā ([Persembahan] berupa bunga [dan] buah dilengkapi dengan wijen, minyak wijen, dupa, wangi-wangian. Kemudian para ahli weda yang utama melakukan pemujaan) 6. knanyāṅkĕn pūrṇnama ni asuji māsa. i bhadra rahyaṅ=iwak i kusambyan. maṅkana rasa ni saŋhyaŋ (setiap purnama bulan Asuji untuk keselamatan rahyang iwak di Desa Kusambyan. Demikian maksud dari penghormatan) 7. nikanaŋ karamān i kusambyan sapasuknya makabeḥ i pāduka śrī mahārāja kunaŋ saṅkā (penduduk Desa Kusambyan dan sekitarnya semua kepada Pāduka Śrī Mahārāja. Adapun sebabnya [adalah]) 8. ri gĕŋ ni karuṇyānumoda śrī mahārāja samaŋhyan nikanaŋ karamān i kusambyan maka (besarnya kemurahan hati [dan] restu Śrī Mahārāja kepada permohonan penduduk Desa Kusambyan. Adapun ) 9. hetu ri kadonani mahābhāra ni giṇatāyotsāhanyan tanakapālalaṅala suṣṭu bha (. alasan dari tujuan yang sangat penting [adalah] keunggulan [dan] kekuatan yang tidak terhalang [dan] kesetiaan yang tidak tergoyahkan) 10. kti dāśabhuta sakacumba. makatoŋ swajīwītanyan pamrihakĕn pāduka śrī mahārāja (oleh daśabhuta (sepuluh unsur jasmani), menyayangi (?), menghormati [sang raja] dengan hidupnya sendiri [dan selalu] berjuang untuk Pāduka Śrī Mahārāja [ketika] melakukan) 11. riŋ samarakāryya. ṅūni ri kāla nikanaŋ śatru si cbek an tamolaḥ madwal makadatwan (peperangan dahulu, pada saat musuh si Cbek terus menerus merusak keraton Bedander) 12. i madanḍĕr. yatika nuwuhakĕn pūrwwas[th] aṇā sama sama ri manaḥ nilwu ni pāduka śrī mahā (di Madaṇḍĕr. Itulah [alasan] membangun [kembali] keraton yang lama sama seperti dengan semangat Pāduka Śrī Mahā-) 13. ta samaŋhyaŋ nikanaŋ karamān i kusambyan sapasak=thani 2 (rāja. Keratonmya di... yang dipuja oleh penduduk Desa Kusambyan dan sekitarnya) no pūrwwas[th] aṇā sama sama ri manaḥ nilwu ni pāduka śrī mahā (di Madaṇḍĕr. Itulah [alasan] membangun [kembali] keraton yang lama sama seperti dengan semangat Pāduka Śrī Mahā-) 14. kabeḥ. de śrī mahārāja makaciḥna ri samaŋhyaŋ wineḥ makmitana saŋhyaṅ=ājñā haji prasasti (semua. Oleh Śrī Mahārāja yang dipuja itu ditandai [dengan] diberi pelindung [berupa] saŋhyaṅ=ājña haji prasasti) 15. simā ri pagĕḥ makarasa. sumima thāninya i kusambyan maŋkananyana bhadra rahyaŋ 2 Baca: sapasuk=thani. (Daerah perdikan yang ditetapkan [dan] dinikmati [terrsebut adalah] daerah perdikan di Desa Kusambyan. Demikianlah keselamatan rahyang [iwak].) Referensihttp://jombangcityguide.blogspot.com/2016/08/prasasti-grogol-mengamati-jejak.html?m=1 https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/prasasti-grogol-kusambyan-di-jombang/ |