Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Tambahkan kotak info bila jenis artikel memungkinkan.
Hapus tag/templat ini.
Prasasti AYAM TEAS III bertarikh 822 Ś (900 M) pada masa Kerajaan Medang oleh Raja Dyah Balitung, menggunakan Aksara Jawa- kuna dan Bahasa Jawa Kuna. Prasasti berupa lempengan tembaga. Ukuran 33,5 x 6,5 Cm. Ditulisi kedua sisinya. Sisi depan dituliisi 6 baris, sisi belakang 6 baris.
Transkripsi
Sisi depan
1. Swasti śakawarsātīta 822 punah posya māsa astami śuklapaksa. ha . ka . wr. wara tatkala amma (ajña?) śrī mahārāja rakai watukura
2. dyah balitung dharmmodaya mahāsambhu tumurun I rakrya(n) mapatuh I hino pu (daksa?) bahubajra paratipaksaksaya. Rakai halu pu sangramadradara. ra
3. kai sirikan pu samarawikranta. rakai wka pu bhāwaswara. rakai pagarwsi pu wirawikrama. rakai bawaŋ pu malawan. samgat tiruan pu śiwastra. manhu
4. rip u cakra. wadihati pu dapit. makudur pu samwrida. kumonakan ikanaŋ wanua sima ayam teas kabeh hinghinana I kana(ŋ) ma
5. samwyawahara hanankana anuŋ tan katamana de saŋ manilaladrabyahaji saparanya mada (madwa?) mawili tlu tuhan i sasi(ma) ya(n) panula(ŋ) kbo
ya rua(ŋ) puluh kboanya. yan sapi
3. saprakara ni dual pinikul kalmia ba(n)tal (a)nta satuhan pikulanya . panda amas (pande emas?), ta(m(baga, wsa(wsi?) sobuban i satuhan
4. man – – cadar pata (ŋ) pacadaran i sasima, maparahu kabeh hana ri ayam teas 3 kapwa matungalan tundan suhara 3
5. i satu(n)dan . mankana salahha de saŋ manilala drabyahaji sparanya mādual awĕli i sapradesa kabeh
6. manka (na) prapsapi (prsasti?) i ayahias ( ayam teas?).
Referensi
1. Boechari. 1986. Prasasti Koleksi Museum Nasional Jilid 1. Jakarta: Proyek Pengembangan Museum Nasional
———–. 2012. Melacak Sejarah Indonesia Kuno Lewat Prasasti: Kumpulan Tulisan Boechari. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
2. Darmosoetopo, Riboet. 2003. “Sima dan Bangunan Keagamaan di Jawa Abad IX-X TUâ€. Disertasi. Yogyakarta: Prana Pena.
3. Dwiyanto, Djoko. 1993. “Metode Penelitian Epigrafi dalam Epigrafi†dalam Artefak No 13. Agustus 1993: 7-9.
4. Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
5. Kuntowijoyo. 2008. Penjelasan Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
6. Nastiti, Titi Surti. 1982. Tiga Prasasti Dari Masa Balitung. Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkankategori. Tag ini diberikan pada Januari 2023.