Pranala matiPranala mati (juga disebut Link mati, atau Referensi mati) adalah fenomena pada suatu tautan, ketika pengarahan dari tautan berhenti diarahkan dalam waktu tertentu ke file, halaman web, atau server yang awalnya ditargetkan karena sumber daya atau isinya tersebut telah dipindahkan atau menjadi tidak tersedia lagi secara permanen. Tautan yang tidak lagi mengarah ke targetnya, sering disebut tautan rusak atau mati. Tingkatan tautan mati menjadi subjek studi dan penelitian karena signifikansinya terhadap kemampuan internet untuk melestarikan atau menjaga informasi. Perkiraan tingkatannya sangat bervariasi antar studi. PrevalensiSejumlah penelitian telah meneliti prevalensi tautan mati dalam World Wide Web, dalam literatur akademis yang menggunakan URL untuk mengutip konten web, dan dalam perpustakaan digital.[1][2] Sebuah studi tahun 2003 menemukan bahwa di Web, sekitar satu tautan dari setiap 200 mati dalam setiap minggunya, yang menunjukkan waktu paruh 138 minggu.[3] Angka ini sebagian besar dikonfirmasi oleh studi tautan pada 2016-2017 di direktori Yahoo! (yang telah berhenti diperbarui pada tahun 2014 setelah 21 tahun pengembangan) yang menyatakan bahwa waktu paruh tautan direktori sekitar dua tahun.[4] Sebuah studi tahun 2004 menunjukkan bahwa subset dari tautan Web (seperti menargetkan jenis file tertentu atau yang dihosting oleh institusi akademis) dapat memiliki waktu paruh yang sangat berbeda.[5] URL yang dipilih untuk publikasi tampaknya memiliki umur yang lebih panjang daripada rata rata URL. Sebuah studi tahun 2015 oleh Weblock menganalisis lebih dari 180.000 tautan dari referensi dalam teks corpora lengkap dari tiga penerbit utama dengan akses masuk terbuka dan menemukan waktu paruh sekitar 14 tahun, secara umum, studi tahun 2005 mengonfirmasi telah menemukan bahwa setengah dari URL dikutip dalam artikel Majalah D-Lib yang aktif 10 tahun setelah publikasi.[6] Studi lain telah menemukan tingkat yang lebih tinggi dari tautan mati dalam literatur akademis, tetapi biasanya menunjukkan waktu paruh empat tahun atau lebih.[7][8] Sebuah studi tahun 2013 di BMC Bioinformatics menganalisis hampir 15.000 tautan dalam abstrak dari indeks kutipan Web of Science dari Thomson Reuters menemukan bahwa umur rata-rata laman web adalah 9,3 tahun, dan hanya 62% yang diarsipkan.[9] Sebuah studi tahun 2002 menunjukkan bahwa pranala mati dalam perpustakaan digital jauh lebih lambat daripada di web, dan ditemukan bahwa sekitar 3% dari seluruh tautan tidak lagi dapat diakses setelah satu tahun[10] (setara dengan waktu paruh hampir 23 tahun). Lihat pulaReferensi
|