Ketika ayahandanya menetapkan sebuah kerajaan (di antara Kekaisaran) kepada masing-masing putranya di bulan Agustus 817, ia menerima Aquitaine, yang merupakan anak kerajaan Ludwig selama pemerintahan ayahandanya Charlemagne. Ermoldus Nigellus adalah seorang pujangga di istananya yang menemaninya masuk ke Bretagne pada tahun 824.
Pippin memberontak pada tahun 830 atas desakan penasihat kakandanya Lothair IWala. Ia mengambil pasukan Gascogne dengannya dan berbaris ke segala arah menuju Paris, dengan dukungan Neustria. Ayahandanya berbaris kembali dari kampanye di Bretagne segala arah ke Compiègne, dimana Pippin mengepung dan menangkapnya. Namun pemberontakan itu gagal.
Pada tahun 832, Pippin memberontak lagi dan saudaranya Ludwig si Jerman segera mengikuti. Ludwig yang Saleh berada di Aquitaine untuk menundukkan seluruh pemberontakan, tetapi ditarik oleh pemberontakan Bayern Ludwig muda. Pippin merebut Limoges dan wilayah-wilayah kerajaan lainnya. Tahun berikutnya, Lothair bergabung dengan pemberontakan, dan dengan bantuan Ebo, Keuskupan Reims, putra-putra yang memberontak itu memecat ayahanda mereka pada tahun 833. Lothair kemudian mengasingkan Pippin, dan yang terakhir berada di pihak ayahandanya ketika status Ludwig yang Saleh dipulihkan pada tanggal 1 Maret 834. Status Pippin dipulihkan seperti semula.
Pippin meninggal hampir empat tahun kemudian dan dimakamkan Sainte-Croix di Poitiers.
Pada tahun 822, ia menikahi Ingeltrude,[1] putri Theodobert, Comte Madrie, dengan siapa ia memiliki dua orang putra: Pippin II (823-setelah 864), dan Karl (825-830 - 4 Juni 863), yang menjadi Uskup Agung di Mainz.
Keduanya masih bocah ketika Pippin meninggal, sehingga Ludwig yang Saleh menganugerahkan Aquitaine kepada putra bungsunya, saudara tiri Pippin, Karl yang Botak. Namun bangsa Aquitaine memilih putra Pippin sebagai Pippin II. Karl juga secara singkat menuntut kerajaan itu. Keduanya meninggal tanpa keturunan.
^Also called Engelberga, Rigarde, Hringard, or Ringart.
Sumber
Collins, Roger. "Pippin I and the Kingdom of Aquitaine." Charlemagne's Heir: New Perspectives on the Reign of Louis the Pious, edd. P. Godman and Roger Collins. Oxford: Oxford University Press, 1990. Reprinted in Law, Culture and Regionalism in Early Medieval Spain. Variorum, 1992. ISBN 0-86078-308-1.