Piladang, Koto Tangah Batu Hampa, Akabiluru, Lima Puluh KotaJorong Piladang atau yang biasa disebut sebagai (Tigo Di Alua) adalah sebuah jorong yang terletak di Nagari Koto Tangah Batu Hampa, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota. EtimologiJorong ini disebut sebagai "Tigo Alua" karena dahulunya wilayah adat jorong Piladang bermula hanya dari tiga buah dusun berikut :
Nama "Piladang" adalah Nama daerah di sekitar simpang empat jalan menuju ke Batusangkar. Diberi nama Piladang bagi urang terdahulu dikarenakan disitu ada rumpun bunga Piladang. Penamaan kampung "Piladang" mulai melekat pada masa belanda dikarenakan adanya Pakan (pasar) di Piladang, ditambah Pula dengan dibangunnya Stasiun Piladang di sana, maka sampai sekarang ternama dengan Jorong Piladang. AgamaMasyarakat jorong Piladang 100% memeluk agama islam. Jorong ini agak ganjil dari jorong yag lain di Nagari Koto Tangah Batu Hampa ini, karena jorong ini ada 3 buah masjid, sedangkan jorong lainnya hanya punya satu masjid saja. Masjid yang ada di jorong Piladang :
Selain adanya masjid, Piladang ada pula Musholla diantaranya Musholla Nurul Huda di Guguak Nunang, Musholla Nurul Ikhlas di Guguak Malintang, Musholla Baiturrahman di Gaduang, Musholla An-Nur suku Malayu di Galanggang, Dan lain - lain. EkonomiJorong Piladang punya sentra pembuatan Kerupuk merah dan kerupuk bulan. Jorong Piladang punya satu pasar yaitu Pakan Jumat atau Pakan Piladang. Mayoritas penghasilan sehari - hari orang Piladang adalah bertani sawah, Berladang ubi singkong, dan Kelapa. Selain itu ada pula menambang/mengangkat pasir di sungai Lurah Pasandiang untul dijual. Referensi |