Jorong Piladang atau yang biasa disebut sebagai (Tigo Di Alua) adalah sebuah jorong yang terletak di Nagari Koto Tangah Batu Hampa, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Etimologi
Jorong ini disebut sebagai "Tigo Alua" karena dahulunya wilayah adat jorong Piladang bermula hanya dari tiga buah dusun berikut :
- Pasandiang, terletak di barat.
- Guguak Malintang, terletak di utara.
- Guguak Nunang, terletakt di timur.
Nama "Piladang" adalah Nama daerah di sekitar simpang empat jalan menuju ke Batusangkar. Diberi nama Piladang bagi urang terdahulu dikarenakan disitu ada rumpun bunga Piladang.
Penamaan kampung "Piladang" mulai melekat pada masa belanda dikarenakan adanya Pakan (pasar) di Piladang, ditambah Pula dengan dibangunnya Stasiun Piladang di sana, maka sampai sekarang ternama dengan Jorong Piladang.
Agama
Masyarakat jorong Piladang 100% memeluk agama islam. Jorong ini agak ganjil dari jorong yag lain di Nagari Koto Tangah Batu Hampa ini, karena jorong ini ada 3 buah masjid, sedangkan jorong lainnya hanya punya satu masjid saja. Masjid yang ada di jorong Piladang :
- Masjid Raya Piladang (1876 M), Lurah Pasandiang
- Masjid Al-Furqon Piladang (1976 M), Kelok
- Masjid An-Nur Piladang (2019 M), Aia Taganang
Selain adanya masjid, Piladang ada pula Musholla diantaranya Musholla Nurul Huda di Guguak Nunang, Musholla Nurul Ikhlas di Guguak Malintang, Musholla Baiturrahman di Gaduang, Musholla An-Nur suku Malayu di Galanggang, Dan lain - lain.
Ekonomi
Jorong Piladang punya sentra pembuatan Kerupuk merah dan kerupuk bulan. Jorong Piladang punya satu pasar yaitu Pakan Jumat atau Pakan Piladang. Mayoritas penghasilan sehari - hari orang Piladang adalah bertani sawah, Berladang ubi singkong, dan Kelapa. Selain itu ada pula menambang/mengangkat pasir di sungai Lurah Pasandiang untul dijual.
Referensi