Pete Sampras (lahir 12 Agustus 1971) adalah mantan petenis nomor satu dunia asal Amerika Serikat. Ia dianggap sebagai salah seorang petenis putra terbaik dunia sepanjang sejarah. Tinggi badannya adalah 185 cm.
Sepanjang kariernya, ia mencetak sejarah dengan menjuarai 14 gelar Grand Slam dan mengakhiri tahun di peringkat pertama dunia selama enam tahun berturut-turut (1993-1998) (jumlah minggu di mana ia berperingkat pertama dunia adalah 286 minggu, yang juga merupakan rekor baru). Ia tujuh kali juara di Wimbledon, sebuah hasil yang juga merupakan rekor. Selain Wimbledon, Sampras juga juara AS Terbuka lima kali dan Australia Terbuka selama dua kali (1994, 1997). Satu-satunya gelar kejuaraan besar yang tak pernah diraihnya adalah Prancis Terbuka.
Masa kecil dan awal karier
Sampras mulai menjadi pemain profesional pada tahun 1988. Gelar tunggal pertamanya diraih dua tahun kemudian, di Philadelphia. Pada bulan Agustus tahun yang sama, ia merebut gelar Grand Slam pertamanya di AS Terbuka, dalam perjalanannya mengalahkan Lendl dan McEnroe. Di final, ia mengalahkan Andre Agassi yang saat itu juga masih muda.
Pada April 1993, ia menempati peringkat pertama dunia untuk pertama kalinya. Tiga bulan kemudian, ia mengalahkan mantan petenis nomor satu dunia, Jim Courier di final Wimbledon. Gelar AS Terbuka lalu diraihnya pada tahun yang sama dan ia mengakhiri tahun sebagai pemain pertama yang mencetak lebih dari 1.000 pukulan ace dalam satu musim.
Dominasi
Sampras mendominasi Wimbledon selama sepanjang dekade tersebut. Ia juara di sana pada tahun 1993-1995, 1997-2000. Sampras memang dikenal bermain paling baik di lapangan rumput. Selain itu, ia juga mempunyai kemampuan yang merata di seluruh bidang permainan dan insting kompetitif yang kuat. Kelemahannya terletak pada lapangan tanah liat, di mana permainan menjadi lebih lambat.
Setelah menjuarai Wimbledon pada tahun 2000, ia tidak meraih gelar apapun selama dua tahun berikutnya. Oleh banyak orang, kariernya dianggap sudah berakhir. Ternyata ia menyimpan satu kejutan terakhir. Pada pertandingan terakhirnya di AS Terbuka 2002, ia mencapai babak final dan berhadapan dengan Agassi. Dalam pertandingan selama empat set, Sampras menjadi pemenang dan meraih gelar Grand Slam keempat belasnya. Selanjutnya hingga Agustus 2003 saat ia mengumumkan pengunduran dirinya, ia tidak bermain sekalipun.
Pada tahun 2005, oleh majalah Tennis, Sampras dinyatakan sebagai pemain terbaik di dunia selama 40 tahun terakhir.