PT Pertamina Trans Kontinental atau biasa disingkat menjadi PTK, adalah anak usaha Pertamina International Shipping yang menyediakan berbagai macam jasa maritim. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga tanggal 31 Desember 2020, perusahaan ini memiliki 11 kantor cabang dan 25 kantor subcabang yang tersebar di seluruh Indonesia.[2]
Sejarah
Perusahaan ini didirikan oleh Pertamina pada tanggal 9 September 1969 dengan nama PT Pertamina Tongkang untuk mendistribusikan bahan bakar ke pelabuhan di seluruh Indonesia yang tidak dapat dijangkau oleh kapal tanker minyak, mengangkut peralatan ke proyek-proyek Pertamina di seluruh Indonesia, serta menjadi agen penyewaan bagi kapal-kapal tanker milik Pertamina. Pada tahun 1974, perusahan ini mendapat tambahan armada kapal suplai untuk mendukung aktivitas pengeboran minyak dan gas Pertamina di lepas pantai. Pada tahun 1978, perusahaan ini mulai menawarkan jasanya ke perusahaan selain Pertamina, karena Pertamina telah membangun sejumlah depot minyak baru di Indonesia bagian tengah dan timur, sehingga tidak membutuhkan jasa dari perusahaan ini lagi untuk mendistribusikan bahan bakar. Pada tahun 1986, perusahaan ini mendirikan PT Peteka Karya Samudera untuk menyediakan jasa kepelabuhanan. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mendirikan PT Peteka Karya Gapura untuk menyediakan jasa pengawakan kapal.
Pada tahun 1988, perusahaan ini mengubah izinnya dari perusahaan pelayaran lepas pantai menjadi perusahaan pelayaran umum. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mendirikan PT Peteka Karya Tirta untuk menyediakan air bersih. Pada tahun 1991, perusahaan ini mendirikan PT Peteka Karya Jala untuk menyediakan jasa pengerukan. Pada tanggal 29 November 2011, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Pada tahun 2012, perusahaan ini menambah empat kapal suplai lepas pantai berjenis AHTS. Pada tanggal 26 September 2014, bersama Tong Yeong Tug, Co. Ltd, perusahaan ini mendirikan sebuah joint venture bernama PT Trans Yeong Maritime. Pada tahun 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan pangkalan logistik di Tanjung Batu, Balikpapan. Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai mengoperasikan kapal tunda berbahan bakar ganda pertama di Indonesia. Hingga tahun 2020, perusahaan ini memiliki 125 kapal dalam berbagai jenis.[2][3]
Pada tahun 2021, Pertamina resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke PT Pertamina International Shipping sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di bidang pengapalan.[4] Perusahaan ini kemudian juga menyerahkan mayoritas saham PT Peteka Karya Tirta ke PT Pertamina International Shipping.[5] Pada tahun 2022, perusahaan ini mengubah nama dari tiga anak usahanya, yakni PT Peteka Karya Jala menjadi PT Pertamina Marine Engineering, PT Peteka Karya Gapura menjadi PT Pertamina Marine Solutions, dan PT Peteka Karya Samudera menjadi PT Pertamina Port & Logistics.[6]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar