Pada bulan Juni 1991, perwakilan Muslim Bosnia (Partai Aksi Demokrat, SDA) dan Serb Bosnia (Partai Demokratik Serbia, SDS) bertemu untuk membahas masa depan status SR Bosnia dan Herzegovina selama krisis Yugoslavia. SDA diwakili oleh Adil Zulfikarpašić dan Muhamed Filipović dan mereka bertemu dengan presiden SDS Radovan Karadžić, Nikola Koljević dan Momčilo Krajišnik. Kedua belah pihak mencapai kesepakatan bahwa BiH akan tetap berdiri dan tidak terbagi, namun tetap berada dalam konfederasi Yugoslavia bersama Serbia dan Montenegro. Daerah Sandžak yang berpenduduk Muslim di SR Serbia akan diberikan status otonom, sementara SAO Krajina dan SAO Bosanska Krajina akan membatalkan rencana penyatuan mereka. Zulfikarpašić menerima restu dari Presiden Serbia Slobodan Milošević, yang juga menjanjikan 60% teritori Sandžak menjadi milik Bosnia-Herzegovina. Pejuang kemerdekaan Bosnia yang juga pendiri SDA Alija Izetbegović awalnya mendukung, namun membatalkan perjanjian tersebut di tengah jalan, dan perjuangan kemerdekaan Bosnia dan Herzegovina terus berlanjut.
Referensi