Perlawanan selama Perang Dunia II terjadi dengan berbagai cara di setiap negara yang diduduki, mulai dari tidak kooperatif hingga propaganda, menyembunyikan pilot yang jatuh dan bahkan berperang langsung dan merebut kembali kota-kota yang diduduki. Di banyak negara, gerakan perlawanan kadang-kadang juga disebut sebagai gerakan "Bawah Tanah".
Gregor Dallas menulis bahwa Armia Krajowa Polandia atau (AK) pada akhir 1943 berjumlah sekitar 400.000 orang, menjadikannya organisasi perlawanan terbesar di Eropa.[1]Mark Wyman juga menganggapnya sebagai unit perlawanan bawah tanah yang terbesar selama perang di Eropa.[2] Namun, jumlah anggota partisan Soviet dan partisan Yugoslavia juga hampir sama dengan perlawanan Polandia.[3] Untuk Perlawanan Prancis, François Marcot memperkirakan ada sekitar 200.000 aktivis dan 300.000 orang pada tahap lebih lanjut dengan keterlibatan substansial dalam operasi Perlawanan.[4]
^See, for example, Leonid D. Grenkevich, The Soviet Partisan Movement, 1941–44: A Critical Historiographical Analysis, p. 229, and Walter Laqueur, The Guerilla Reader: A Historical Anthology, New York, Charles Scribner's Sons, 1990, p. 233.