Hingga saat ini, RJI telah melaksanakan banyak kegiatan mengenai pengelolaan jurnal ilmiah elektronik di perguruan tinggi,[3]pelatihanpenulisan[4] yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, sebagai bentuk kepedulian sosial, RJI kerapkali melaksanakan untuk membantu korban bencana.[5]
Pada skala global, RJI telah melakukan kerjasama kepada Crossref, ORCID dan DOAJ. Sebagai mitra Crossref [6]untuk wilayah Asia Pasifik, RJI dapat membantu jurnal di Indonesia untuk mendapatkan Digital Object Identifier. Berikutnya, Kerjasama RJI dilakukan dengan cara membantu membuat identitas unik peneliti yang ada di Indonesia bersama ORCID.[7] Terakhir, dalam rangka mendukung diseminasi artikel jurnal di Indonesia, RJI bekerjasama dengan DOAJ[8] sebagai pengindeks internasional.
Beberapa program unggulan yang dimiliki RJI diantaranya
RJI Academy, program ini merupakan platform belajar mandiri bagi para pengelola jurnal.Fasilitas ini diperuntukkan bagi anggota RJI dan masyarakat pengelola jurnal secara umum agar memiliki kompetensi pengelolaan jurnal dan publikasi ilmiah secara baik dan berkualitas.
Member DOI RJI, platform ini merupakan wadah berkolaborasi untuk publisher dalam berlangganan DOI melalui Crosreff.
WCU RJI, program ini memfasilitasi member DOI RJI untuk melakukan kolaborasi kerjasama dengan jejaring internasional yang dimiliki oleh Pengurus Relawan Jurnal Indonesia. Fokus layanan ini untuk kolaborasi tridarma bagi para member DOI RJI dengan perguruan tinggi di tingkat Internasional.
Sejarah
Relawan Jurnal Indonesia (RJI) hadir atas inisiatif salah satu pengelola jurnal di D.I. Yogyakarta yakni Dr. Andri Putra Kesmawan dan pengelola jurnal lainnya di daerah-daerah lainnya seperti, Bandung, Makasar,[9]Palembang, Sidoarjo serta daerah lainnya. RJI adalah gerakan kerelawanan yang dengan sukarela memberikan sumbangsih pemikiran dan tenaga terkait pengelolaan jurnal ilmiah elektronik kepada pengelola jurnal lain di perguruan tinggi, badan penelitian dan lainnya di seluruh Indonesia tanpa membeda-bedakan dan tanpa mengkotak-kotakkan.
RJI lahir pada awal Juni2016 dimana nama Relawan Jurnal Indonesia digagas oleh Dr. Andri Putra Kesmawan dan Dadan RS (IT Support Mev Journal). Setelah itu dibentuklah tim kecil untuk merumuskan, memperkuat dan mempersatukan gagasan. Mulai dari membuat tagline “berbagi, giatkan publikasi”, Logo serta landasan organisasi yakni Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Pengesahan RJI dilaksanakan di Yogyakarta, melalui acara Musyawarah Nasional (Munas) ke 1 tanggal 6-7 Desember 2016. Tanggal 3 April 2017 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia mengeluarkan keputusan tentang Pengesahan Pendirian Berbadan Hukum Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia nomor AHU-005712.AH.01.07.TAHUN 2017.[10] Melalui keputusan ini, sah Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia menjadi sebuah badan hukum yang tunduk terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Munas Ke 2 RJI diselenggaran di Bali pada November 2019 dengan hasil memilih kembali Dr. Andri Putra Kesmawan sebagai ketua Pengurus Pusat Relawan Jurnal Indonesia peridoe ke 2.
Munas ke 3 RJI yang diselenggaran di Grand Cakra Hotel Malang pada 20-21 Oktober 2022 yang diikuti oleh 34 pengurus daerah yang kemudian memberikan mandat kepada Dr. Arbain, M.Pd sebagai ketua pengurus pusat periode 2022-2026. Pada munas ke 3 ini juga disepakati perpanjangan masa bakti kepengurusan dari 3 tahun menjadi 4 tahun. Kepengurusan RJI Periode 2022-2026 disahkan melalui KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR AHU-0002215.AH.01.08.TAHUN 2022 dengan susunan sebagai berikut:
Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) bertujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan mengenai tata kelola jurnal elektronik kepada seluruh pengelola jurnal yang ada di Indonesia. Awalnya, hal ini dilakukan untuk menjawab sulit serta mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan workshop terkait dengan jurnal ilmiah elektronik. Mengacu pada tautan ISSN-LIPI[11] pada tahun 2017, jumlah jurnal yang ada di Indonesia hanya sekitar 40-ribuan jurnal. Namun, sampai dengan tahun 2021 sudah ada sekitar 75 ribu jurnal elektronik. Sampai dengan saat ini, RJI telah bekerjasama dan mendampingi jurnal. Melalui anggotanya yang ada di setiap daerah, RJI telah melaksanakan ratusan workshop tata kelola jurnal elektronik. Seiring berjalannya waktu, RJI juga telah banyak melaksanakan kegiatan workshop penulisan artikel ilmiah.
Secara rinci tujuan berdirinya RJI adalah:
1. Berbagi pengetahuan dalam mengelola jurnal ilmiah elektronik secara professional.
2. Membantu pengelola jurnal yang mengalami masalah penggunaan OJS 2 dan 3.
3. Melakukan pendampingan akreditasi jurnal baik dari sisi tata Kelola maupun substansi.
4. Memberi pertimbangan kepada pengelola jurnal untuk menuliskan kebijakan pada jurnal yang mereka Kelola.
5. Membantu pengelola jurnal mengindekskan jurnalnya pada Google scholar, worldcat, dan Indonesia one search.
6. Membantu pengelola jurnal mengindekskan jurnalnya pada pengindeks menengah seperti DOAJ, EBSCO, dan ERIC.
7. Memberi pengelola jurnal memperbaiki tampilan jurnalnya.
Sejak merebaknya pandemi covid-19 pada awal tahun 2020, RJI telah melaksanaan lokakarya dan pendampingan jurnal secara daring. Diawali hanya dengan kapasitas 100 peserta, Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui zoom meeting. Namun, peserta yang tidak bisa masuk ke zoom meeting dapat bergabung melalui kanal youtube RJI "Channel RJI". Dengan program unggulan 1000 jurnal terakreditasi, hadirnya RJI diharapkan dapat meningkatkan tidak hanya kuantitas jurnal di Indonesia namun juga menghadirkan jurnal ilmiah yang berkualitas.
Anggota
Penjaringan anggota Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia secara khusus terbagi menjadi dua yakni:
Rekrutmen anggota baru; dan
Pendataan anggota lama. Pendataan Anggota Lama merupakan anggota RJI yang telah mengikuti Training of Trainer (ToT) tahun 2017-2019 dan Pengurus Daerah[12] yang tercantum dalam Surat Keputusan (SK) periode tahun 2017-2019 serta Pengurus Pusat 2017-2019.
Hak Anggota:
Mendapatkan kartu anggota Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat secara bertahap sesuai dengan kesiapan data;
Mendapatkan akun resmi pada forum diskusi Perkumpulan;
Menyampaikan pendapat, saran, kritik dan aspirasi secara lisan dan tulisan, melalui email resmi perkumpulan;
Memilih dan dipilih dalam pemilihan kepengurusan;
Mendapatkan informasi kegiatan dari Pengurus Pusat pada portal resmi perkumpulan;
Terlibat dalam kegiatan yang diadakan oleh Pengurus Pusat dan/atau daerahnya sesuai dengan ketentuan peraturan perkumpulan;
Kewajiban Anggota:
Mentaati AD/ART, Peraturan perkumpulan, serta peraturan perundangan yang berlaku;
Menjaga nama baik dan etika organisasi Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) di manapun berada;
Menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) yang diberikan oleh Pengurus Pusat;
Membantu pengelolaan publikasi ilmiah minimal pada institusinya masing-masing;
Melaksanakan segala Keputusan yang telah diambil dalam Musyawarah Nasional dan/atau Musyawarah daerah dan keputusan-keputusan yang dibuat oleh Pengurus Pusat;
Mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia (RJI);
Menulis artikel ilmiah yang diterbitkan pada jurnal publetter.id yang dikelola oleh Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) minimal satu kali setahun.
Mengikuti Pendidikan, Pelayanan dan Pendampingan di lingkup Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia (RJI).
Melaksanakan penugasan untuk menjadi Narasumber yang diberikan oleh Pengurus Pusat Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia (RJI).
Berakhirnya Keanggotaan:
Berakhirnya keanggotaan perkumpulan diputuskan oleh Ketua Pengurus Pusat Bersama-sama dengan Dewan Pengawas berdasarkan pada Pasal 8 angka dua (2) Anggaran Dasar Perkumpulan.
Keanggotan perkumpulan berakhir apabila:
Meninggal Dunia;
Mengundurkan diri;
Diberhentikan;
Melakukan tindak pidana dengan ancaman maksimal hukuman tiga (3) tahun penjara; atau
Melanggar Peraturan Perkumpulan.
Program
Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) merupakan organisasi yang tidak mengharapkan keuntungan dari setiap proses kegiatan yang dilaksanakannya, tetapi memiliki orientasi untuk meningkatkan literasi publikasi ilmiah di Indonesia dan dunia.Keanggotan pada Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia hingga saat ini sekitar 619 anggota yang tersebar di beberapa pulau Indonesia seperti Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, dan lainnya.Peningkatan literasi publikasi ilmiah yang menjadi orientasi utama dari Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia, maka disusunlah beberapa rangkaian program kerja yang mendukung orientasi organisasi tersebut. Program – program kerja ini dilaksanakan oleh anggota internal dari Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia. Berikut program kerja yang diselenggarakan :
1. Konsolidasi seluruh Anggota Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia.
Dalam program ini anggota – anggota internal pada Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia diberikan peningkatan pengetahuan seperti pembaharuan ilmu ilmu terbaru
mengenai publikasi ilmiah,adanya pengklasifikasikan tanggung jawab anggota sesuai dengan keahliannya, dan pembaharuan keaktifan anggota.
2. Restorasi dan Peningkatan Sistem Teknologi Informasi pada Jurnal Elektronik.
Kehadiran Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia sebagai fasilitator pengelola jurnal ilmiah berbasis elektronik dapat membantu institusi dalam membuat dan
mengembangkan Sistem Pemetaan Jurnal dari tahap pembenahan hingga tahap penggunaan akhir bagi jurnal ilmiah yang dikelola langsung oleh Perkumpulan Relawan Jurnal
Indonesia.
3. Mengkategorikan dan mengidentifikasikan seluruh jurnal dari tingkat daerah hingga provinsi yang dibimbing oleh Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia.
4. Mensosialisasikan aturan terbaru mengenai Publikasi Ilmiah di Indonesia.
Kegiatan nyata yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia adalah pengadaan seminar berbasis annual dan konferensi ilmiah. Selain itu implementasi
kegiataan lain dalam menyebarluaskan aturan publikasi ilmiah adalah mengunggah kajian ilmiah terbaru yang diwujudkan pada buku, jurnal, dan prosiding.
5. Mengedukasi para penulis jurnal ilmiah dengan cara menciptakan panduan penelitian mengenai publikasi ilmiah yang terjadi di Indonesia.
6. Meningkatkan pehamanan literasi publikasi ilmiah dengan cara mengadakan kajian berbasis luar jaringan (luring) maupun dalam jaringan (daring).
Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia mengadakan kegiatan lokakarya agar institusi memperoleh pengetahuan terbaru mengenai permasalahan ,hasil penelitian , dan
pelatihan.Umumnya Lokakarya yang dilaksanakan adalah Lokarkarya DOAJ, Crossref Services, pengelolahan jurnal ilmiah sesuai aturan standar Jurnal Nasional, pertemuan
antara Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia dengan Crossref dan pelatihan penulisan artikel ilmiah.
8. Menjalin hubungan bersama stakeholder berskala nasional dan internasional.
Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia
9. Menginisiasi pelatihan jurnal ilmiah berbasis pendidikan nonformal.
10.Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dengan menetapkan adanya sebuah Lembaga Sertfikasi Profesi bagi anggota Perkumpulan Relawan Jurnal
Indonesia.
Mitra
Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia sebagai fasilitator pengelola jurnal ilmiah berbasis elektronik memiliki beberapa hubungan kerja sama dengan beberapa lembaga yang berhubungan pengelolahan publikasi berbasis global. Hubungan kerja sama yang dilakukan tidak berorientasi kepada profit untuk kedua belah pihak melainkan untuk mendukung tujuan pendirian dari organisasi atau lembaga tersebut. Berikut ini beberapa lembaga yang melakukan kerja sama dengan Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia :
1. CrossRef
Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia melakukan hubungan kerja sama dengan CrossRef. CrossRef adalah sebagai lembaga non profit untuk memberikan akses mengenai konten ilmiah. Hubungan kerja sama dengan Crossref telah berlangsung sejak 10 November 2017 dan mendeskripsikan bahwa Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia menjadi Sponsoring Affliates Crossref.
Melalui hubungan kerjasama ini, Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia dapat membantu institusi dalam pengurusan Digital Object Identifier (DOI), mendampingi institusi dalam pengimplementasian Similarity Check, Cited by, dan Crossmark.
Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia juga menyelenggarakan Annual Meeting bersama Crossref. Kegiataan tersebut dilakukan setiap tahun dan dilakukan di salah satu kota di Indonesia. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada Annual Meeting Crossref tersebut adalah pemaparan penulisan artikel ilmiah,pelatihan pengelolan Open Journal System (OJS),dan membantu para pengelola jurnal ilmiah untuk mendapatkan akses Digital Object Identifier (DOI ) dari Crossref.
2. ORCID (Open Researcher and Contributor ID )
Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia telah resmi menjadi anggota bagian dari ORCID. Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia telah menjadi partner bersama ORCID sejak dari 1 Juli 2020.Bergabungnya di ORCID, Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia telah mendapatkan fasilitas seperti pengidentifikasian publikasi secara unik dan professional yang terkoneksi dengan baik.
Keanggotan pada Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia ini didominasi oleh para peneliti,aktivis,dan pengelola jurnal maka para anggota mendapatkan kebermanfatan dari hubungan kerjasama dengan ORCID. Kebermanfatan tersebut yakni : anggota yang menggunakan API ORCID akan memperoleh haknya dalam mengetahui informasi terbaru dari ORCID.Kebermanfatan yang kedua adalah bila para anggota Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia ingin mengakses mengenai artikel jurnal ilmiah secara banyak maka dapat menggunakan fasilitas metadata yang berguna untuk mencari, menukar, dan mengumpulkan data dari berbagai artikel jurnal ilmiah.
3. DOAJ (Directory of Open Access Journal )
Pada Bulan November 2020, Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia telah resmi menjadi Bronze Sponsor DOAJ. Adanya hubungan kerjasama dengan DOAJ, telah mendukung Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia pada gerakan sains (Open Science) di Indonesia maupun berskala internasional. Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia memberikan fasilitas dalam membantu peningkatan kualitas jurnal sehingga terindeks DOAJ dan kesempatan ini juga terbuka bagi para akademisi yang memiliki minat di bidang penelitian.
Dalam upaya mendukung literasi publikasi ilmiah, Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia juga melakukan seminar, semiloka, webinar online yang berhubungan pada proses standarisasi jurnal ilmiah untuk terindeks ke DOAJ.Tujuan kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dalam mengindeks jurnal ilmiah ke DOAJ secara tepat dan benar. Umumnya, kegiatan tersebut didampingi oleh para Associate Editor DOAJ dan Ambassador DOAJ yang berasal dari Perkumpulan Relawan Jurnal Indonesia.
4.BRIN (LIPI)
Dalam mengembangkan platform indeksasi berbasis komunitas, Relawan Jurnal Indonesia bekerjasama dengan LIPI, yang kemudian berkonversi dan tergabung dalam BRIN (Badan Riset dan INovasi Nasional). Platform ini dinamakan journalstories.id yang menjadi platform penghubung antara penulis, publisher dan editor secara berimbang.[3]
Literasi Jurnal RJI
Merupakan acara Workshop/Seminar Literasi Jurnal yang diadakan oleh Pengurus Pusat Relawan Jurnal Indonesia (RJI) yang berkolaborasi dengan Pengurus Daerah RJI diseluruh penjuru Indonesia. Acara ini bertujuan untuk memberikan pengenalan dan penguatan terkait Pengelolaan Jurnal Ilmiah di Indonesia baik itu untuk anggota daerah RJ,I maupun masyarakat secara umum. Berikut daftar pengurus daerah RJI yang telah melaksanakan program Literasi Jurnal adalah sebagai berikut:
Pengurus Daerah RJI Daerah Istimewa Yogyakarta
WORKSHOP Literasi Jurnal secara daring (via zoom) yang diadakan oleh Pengurus Daerah RJI D.I. Yogyakarta bersama Inpharnmed Journal Farmasi, Universitas Alma Ata [4] (Rabu, 9/3/2022) berjalan lancar. Workshop yang dihadiri oleh lebih dari 400 orang peserta melalui Zoom dan kanal Youtube RJI yaitu "Channel RJI"[5] ini mengangkat tema “Pentingnya Literasi Digital dan Pemahaman Tata Cara Penulisan Publikasi Artikel Imiah” dengan narasumber-nya adalah Helmi Suyanto, S.Ag. (Fasilitataor RJI Academy) dan Dr. Muhammad Abdurrahman Munir, M. Sc. (Dosen S1 Farmasi Universitas Alma Ata).
Output yang diharapkan dalam acara Workshop Literasi Jurnal ini adalah agar dapat membantu meningkatkan kualitas jurnal ilmiah bagi sivitas akademika di lingkungan kampus, melalui pemahaman. Mulai dari penyusunan template article ilmiah dan bagaimana tatacara penulisan yang baik bagi reviewer dan author jurnal. Itulah mengapa, sangatlah penting adanya penyuluhan, pelatihan/pendampingan dalam pengelolaan jurnal dan penulisan artikel ilimiah sivitas akademika perguruan tinggi.
WORKSHOP Literasi jurnal dengan tema "Reference Tools Manager" yang diadakan oleh Pengurus Daerah RJI Kalimantan Tengah dengan Narasumber-nya adalah Siti Hamidatul Aliyah, S.Pd., M.Sc. (Anggota RJI Jambi). Acara ini dilaksanakan melalui media online zoom dan streaming youtube (Channel RJI) [6]. Acara yang berlangsung kurang lebih selama 2 jam ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi para penulis agar dalam mensitasi tidak perlu lagi menggunakan cara manual. Karena sudah ada cara yang lebih praktis, yaitu menggunakan "tools manager" seperti yang sudah disampaikan, plus, diberikan contoh oleh Siti Hamidatul Aliyah, S.Pd., M.Sc. selaku Pembicara pada Sabtu, 26 Maret 2022.
Sapto Pamungkas selaku Ketua Pengurus Daerah RJI Kalimantan Tengah pun berharap, agar acara literasi jurnal ini dapat diadakan secara rutin yaitu 1 (satu) bulan sekali. Oleh karena itu, beliau meminta bantuan serta dukungan dari masyarakat, terutama Pengelola Jurnal se-Kalimantan Tengah untuk bahu membahu dalam mengadakan acara Literasi Jurnal seperti ini lagi, namun dengan tema yang berbeda (tentunya).
WORKSHOP Literasi Jurnal Pengurus Daerah RJI Maluku Utara yang diadakan pada Senin, 9 Mei 2022 ini mengangkat tema “Copyright and License Agreement” dengan narasumbernya merupakan salah satu fasilitatator RJI yaitu Dr. Aulia Rahmat, S.H.I., M.A.Hk.
Didalam penjelasannya, Dr. Aulia Rahmat, S.H.I., M.A.Hk menyampaikan bahwa, copyright and license agreement adalah salah satu hal penting yang harus diketahui dalam karya tulis ilmiah, karena berkaitan dengan persoalan klaim mengklaim atau tuntutan atas pencaplokan karya dari seseorang yang telah dipublikasi.
Koordinator RJI Maluku Utara, Ir. Mohammad Jamil, ST., MT, IPM. pun menambahkan bahwa pemahaman terkait copyright and license agreement belum sepenuhnya dipahami oleh pengelola jurnal yang ada di provinsi Maluku Utara. Oleh karena itu, acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih baik terkait hak dan kewajiban author dan pengelola jurnal. dikesempatan selanjutnya, pengurus daerah RJI Maluku Utara akan terus berupaya mengadakan kegiatan-kegiatan literasi jurnal guna memberikan manfaat dalam peningkatan mutu dan kualitas pengelolaan jurnal di Indonesia, khususnya di wilayah Maluku Utara
WORKSHOP Literasi Jurnal yang diadakan oleh Pengurus Daerah RJI Sulawesi Selatan pada Sabtu, 9 April 2022 dengan tema “Artikel Metadata: Upaya Peningkatan Kualitas Pengelolaan Jurnal Ilmiah” Dalam acara Literasi Jurnal ini, Pengurus Daerah RJI Sulsel mengundang fasilitator RJI Academy yang juga sebagai dosen di Universitas Pamulang yaitu bapak Asep Erlan Maulana.
“Artikel metadata merupakan bagian yang sangat penting dalam mengelola suatu jurnal, karena dapat memudahkan dalam proses pengarsipan dan pencarian kembali sebuah artikel ilmiah yang telah terbit dalam sebuah jurnal.” Ucap pak Asep Erlan Maulana, atau yang biasa disapa pak Erlan.
Pak Erlan melanjutkan, “Pentingnya metadata artikel diisi adalah karena sangat berkaitan dengan mesin indexing dan kebutuhan metadata manajemen references saat artikel akan disitasi.”
Di Jurnal online, metadata merupakan bagian yang sangat penting. Karena metadata yang baik akan memudahkan dalam setiap pencarian objek dalam sebuah jurnal. Melalui Literasi Jurnal ini pak Erlan menyampaikan bahwa pengecekkan metadata artikel itu dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada saat artikel akan dikirim ke jurnal yang dituju dan saat artikel akan dipublish oleh editor.
Selasa, 31 Mei 2022 Pengurus Daerah RJI Gorontalo mengadakan Workshop Literasi Jurnal dengan Tema “Author Contribution” dengan narasumbernya adalah bapak Supriyadi (Supervisor & Anggota RJI DKI Jakarta).
Acara yang dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh kurang lebih 125 orang dari kanal zoom dan youtube “Channel RJI” [8] . Bapak Supriyadi menyampaikan bahwa, author contribution adalah hal penting dalam pengelolaan jurnal, karena untuk memastikan bagaimana kontribusi penulis dalam penulisan sebuah artikel. Artikel yang didalamnya terdapat beberapa nama penulis akan sangat penting untuk mengetahui apa sumbangsihnya didalam suatu penulisan dan penelitian. Jangan sampai nama yang tercantum dalam sebuah diartikel hanya “numpang nama” atau yang selama ini dikenal dengan Ghost Writer/Ghost Author,” jelas Supriyadi.
Firyal, selaku Ketua Pengurus Daerah RJI Gorontalo menyampaikan “Semoga dengan adanya acara Literasi Jurnal ini, kita (peserta webinar) dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para penulis dan pengelola Jurnal yang ada di seluruh Indonesia.”