Perkawinan sekerabatPerkawinan sekerabat atau persilangan dalam (bahasa Inggris: inbreeding) dalam biologi diartikan sebagai perkawinan antara dua atau lebih individu yang masih memiliki kedekatan hubungan kekerabatan. Pustaka lama menggunakan istilah bahasa Belanda, inteelt. Istilah di bidang lain yang memiliki kedekatan makna adalah inses atau hubungan sedarah (dalam ranah psikososiologi) dan mahram (dalam ranah Islam). Generasi atau individu hasil perkawinan sekerabat disebut inbrida. Perkawinan sekerabat menjadi bahan kajian klasik dalam genetika populasi, genetika kuantitatif, serta genetika evolusioner. Depresi silang dalam merupakan gejala yang sering teramati pada keturunan dari perkawinan sekerabat. Pemuliaan tanaman dan hewan memanfaatkan perkawinan sekerabat untuk menggabungkan sifat-sifat yang baik dari kedua tetua sehingga menghasilkan keturunan yang lebih bernilai/bermanfaat. Perkawinan sekerabat juga dilakukan oleh para pemulia untuk membentuk galur (lini) murni dan varietas hibrida. CakupanMeskipun mirip dengan hubungan kekerabatan yang dikenal dalam silsilah manusia atau hukum agama, pengertian "perkawinan sekerabat" dalam biologi mencakup pula kemungkinan-kemungkinan pasangan kawin yang tidak mungkin pada manusia secara alami atau karena alasan agama/etnologi terjadi, seperti
Alam memungkinkan pula terjadinya perkawinan antara keturunan hasil kloning dengan induk asal jaringannya; atau perkawinan antara dua generasi yang terpaut jauh, seperti pada tumbuhan tertentu yang bijinya dapat disimpan berpuluh-puluh tahun. Pengukuran kekerabatanPerkawinan sekerabat menyebarkan gen-gen dari tetua yang sama di antara individu-individu inbrida. Hal ini menyebabkan kemiripan secara genetik akibat sumber gen yang sama. Derajat kemiripan secara genetik dapat diukur dengan beberapa cara, yaitu
Beberapa ukuran kekerabatan ini mendasarkan pada konsep alel yang "identik karena segaris keturunan" (identical by descent). Lihat juga
|