Peristiwa Anoksik Lautan ToarcianPeristiwa anoksik lautan Toarcian atau peristiwa kepunahan Pliensbachian–Toarcian[1] adalah peristiwa lingkungan yang terjadi pada sekitar 183 juta tahun lalu yang menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati yang parah.[2] Peristiwa kepunahan besar ini disebut juga kepunahan massal Toarchian awal, krisis palaeoenvironmental Toarcian awal, atau peristiwa Jenkyns. PenyebabPeristiwa anoksik lautan Toarcian ini dipicu oleh letusan provinsi beku besar Karoo dan Ferra yang masing-masing berada di dua tempat yang berbeda, yakni Afrika Selatan dan Antarktika. Namun, secara kolektif keduanya dikenal sebagai Karoo-Ferrar.[3] Aktivitas vulkanik provinsi beku besar meningkatkan suhu global dan melepaskan gas-gas berbahaya, seperti karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), dan hidrogen sulfida (H2S) ke atmosfer. Peningkatan kadar CO2 mendorong peningkatan efek rumah kaca. Hal-hal inilah yang memperburuk kondisi anoksik yang menyebabkan kematian lautan.[4] DampakDampak pada biota lautMenurut Bradley Sageman, air laut yang mengasam pada dasarnya dapat mencairkan karbonat yang tentunya memengaruhi proses biomineralisasi organisme yang menggunakan karbonat untuk membangun cangkang dan kerangkanya.[5] Brakiopoda adalah hewan laut bercangkang yang paling merasakan dampak dari peristiwa anoksik ini. Runtuhnya pabrik karbonat menyebabkan krisis paling mengerikan pada sejarah evolusi mereka.[6] Referensi
|