Perang makanan adalah sebuah bentuk perilaku kolektif yang bersifat pertikaian, dimana makanan dilempar ke orang-orang lain sebagai proyektil. Proyektil-proyektil tersebut tak dibuat atau tak dipakai untuk melukai orang lain, namun hanya mengisi pertikaian dengan melempar makanan secara spontan. Perang makanan menjadi contoh dadakan dari pemberontakan atau kekerasan. Namun, kegiatan tersebut juga dapat dijadikan acara yang direncanakan. Dalam perang makanan yang diorganisir, "senjata-senjata" makanan biasanya meliputi satu jenis, atau dengan keragaman yang berbeda. Perang makanan dadakan akan memakai makanan apapun yang ada di tangan.[1]