Pembagian ini didasarkan pada perbedaan cara merawat dan memperbaiki perabotan. Untuk memperbaiki perabotan elektronik biasanya diperlukan pengetahuan dan keterampilan tinggi, sementara untuk memperbaiki perabotan besar tidak diperlukan pengetahuan dan biaya yang tinggi.
Definisi
Definisi tidak berbeda jauh dengan definisi perabot, yakni "sebuah instrumen atau perangkat yang dirancang untuk digunakan atau difungsikan guna tujuan tertentu", hanya saja terbatas pada perabot yang digunakan di dalam rumah.[5] Lebih spesifik, Collins English Dictionary mendefinisikan "perabotan rumah" sebagai "perangkat atau mesin, yang biasanya ditenagai listrik, yang digunakan di rumah untuk tujuan tertentu, seperti membersihkan atau memasak".[6]elektronik konsumen, tungku,[7]kulkas, pemanggang roti,[7] dan pengkondisi udara pun tergolong sebagai perabotan rumah.
Sejarah
Walaupun beberapa perabot telah ada sejak berabad-abad lalu, perabot rumah yang ditenagai oleh listrik atau gas baru populer di Amerika pada abad ke-20. Perabot rumah makin berkembang akibat menghilangnya pekerja rumah tangga purna waktu, karena mereka ingin mendapat waktu istirahat yang cukup. Pada awal dekade 1900-an, perabot rumah yang telah ditenagai oleh listrik dan gas antara lain mesin cuci, pemanas air, kulkas, cerek, dan mesin jahit. Penciptaan setrika bertenaga listrik oleh Earl Richardson pada tahun 1903 membuat industri perabot rumah makin berkembang. Pada ekspansi ekonomi pasca-Perang Dunia II, pencuci piring dan pengering pakaian makin banyak diproduksi. Naiknya gaji bersih masyarakat pun membuat makin banyak perabot rumah diproduksi.[8][9][sumber terbitan sendiri?]
Di Amerika selama dekade 1980-an, industri perabot rumah berhasil memproduksi perabot senilai $1,5 milyar per tahun dan mempekerjakan lebih dari 14.000 pekerja, dengan pendapatan meningkat dua kali lipat antara tahun 1982 dan 1990 menjadi $3,3 milyar. Selama dekade ini, sejumlah perusahaan membeli ataupun bergabung dengan perusahaan lain, untuk mengurangi biaya riset dan produksi, serta mengurangi kompetisi, sehingga memunculkan legislasi antimonopoli.
Pada dekade 1990-an, industri perabot rumah sudah sangat terkonsolidasi, dengan lebih dari 90% produk yang dijual di pasaran hanya diproduksi oleh lima perusahaan. Contohnya pada tahun 1991, pangsa pasar produksi pencuci piring hanya diisi oleh General Electric dengan 40%, Whirlpool dengan 31%, Electrolux dengan 20%, Maytag dengan 7%, dan Thermador dengan hanya 2%.[8]
Saat ini makin populer untuk menghubungkan perabot-perabot yang ada di dalam rumah, lalu menggabungkan kendali dan fungsinya.[14] Salah satu manfaat dari jejaring ini adalah distribusi energi dapat dikelola lebih merata, contohnya saat mesin cuci dinyalakan, maka oven yang ada di rumah tersebut dapat dihentikan sementara, ataupun sebaliknya. Atau, mesin cuci dan pengering pakaian dapat berbagi informasi mengenai karakteristik berat (lembut/normal, ringan/penuh), dan mensinkronisasikan waktunya, sehingga cucian basah tidak perlu menunggu untuk dimasukkan ke dalam pengering.
Selain itu, sejumlah produsen perabot rumah juga mulai memproduksi perabot yang dapat dihubungkan dengan Internet, sehingga dapat dikendalikan dari jarak jauh, diotomasi, berkomunikasi dengan perabot lain, dan lain sebagainya.[14][15][16][17] Perabot rumah yang terhubung dengan Internet dapat dengan mudah ditemui di ajang Consumer Electronic Show.[18]
Daur ulang perabot meliputi pembongkaran perabot dan kemudian membesituakan komponennya untuk dapat digunakan kembali. Perabot yang biasanya didaur ulang antara lain televisi, kulkas, pengkondisi udara, mesin cuci, dan komputer. Daur ulang meliputi pembongkaran, pembuangan komponen berbahaya, dan penghancuran perabot untuk dapat diambil komponennya, biasanya dengan cara merobek-robek, menyortir, dan menilai kualitasnya.[19]
^Buekens, A.; Yang, J. (2014). "Recycling of WEEE plastics: A review". The Journal of Material Cycles and Waste Management. 16 (3): 415–434. doi:10.1007/s10163-014-0241-2.