Pengepungan Ceuta adalah pengepungan yang dilancarkan oleh pasukan Maroko terhadap kota Ceuta yang dikendalikan oleh Spanyol di pesisir Afrika Utara. Pengepungan pertama dimulai pada tanggal 23 Oktober 1694 dan berakhir pada tahun 1720 seusai kedatangan bala bantuan Spanyol.[1] Pengepungan ini berlangsung selama 26 tahun. Selama pengepungan ini, kota ini kehilangan karakter Portugisnya dan digantikan oleh budaya Spanyol. Walaupun sebagian besar operasi militer terjadi di sekitar tembok kota (Muralles Reales), pasukan Spanyol dalam jumlah yang kecil juga mendatangi beberapa tempat di pesisir Maroko dan menawan kapal-kapal di Selat Gibraltar. Kota ini lalu dikepung untuk kedua kalinya dari tahun 1721 hingga 22 April 1727.
Peristiwa sebelumnya
Muley Ismail telah berhasil mendirikan sebuah negara yang dapat menandingi negara-negara Eropa di Afrika Utara dan juga Kesultanan Utsmaniyah. Pasukan Muley Ismail berhasil merebut kota La Mámora, Tangier, dan Larache. Pada tahun 1691, kota Arcila juga jatuh ke tangan Maroko. Pada tahun 1694, Muley Ismail memerintahkan kepada gubernurnya Ali ben Abdala untuk menaklukkan Ceuta.
Referensi