Pengepungan Al-Hirah
Pengepungan Hira (Mei 633). Kota Al-Hirah, terkenal karena luas dan kekayaannya, adalah daerah milik seorang adipati Sassania,[5] juga sebagai ibu kota provinsi Persia di Irak. Banyak masyarakat Kristen Arab dari Bani Lakhmid bersiaga dan berpatroli di gurun untuk melindungi kota itu dibawah nama Kekaisaran Sassanian.[1] Menurut sejarawan Romawi, Procopius, suku Lakhmid memiliki pengalaman berperang yang baik, sepenuhnya setia pada Persia (sebelum tahun) 608 ketika Sassanid berbalik melawan mereka).[6] Pada Masa Perluasan Kekhalifahan Rasyidin, Abu Bakar mengirimkan Khalid bin Walid sebuah surat yang menuliskan "Penaklukan Al-Hirah dan Kufah dipercayakan kepadamu."[7] Pada bulan Mei 633 Masehi, Muslim Arab, di bawah Khalid bin Walid, menyerang kota berbenteng tersebut, yang dipertahankan dengan tembakan panah dari dalam benteng. Pertempuran berlangsung singkat dan warga kota dengan cepat menyerah dan membawa hadiah kepada Khalid bin Walid.[8] Lima istana di dalam kota, yang indah, jatuh ke tangan kaum muslimin dan penduduk kota setuju untuk menyerah dan membayar upeti. Penduduk kota juga sepakat untuk memata-matai Persia Sassanid, seperti halnya yang dilakukan oleh penduduk Ullais.[9] Referensi
|