Pengendus manusiaPengendus manusia (People sniffer) adalah serangkaian peralatan detektor personel yang digunakan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat dalam Perang Vietnam (1955–1975, AS terlibat hingga 1973). Peralatan-peralatan ini bertujuan untuk mendeteksi tentara musuh dalam posisi tersembunyi, karena situasi seperti ini sering ditemui dalam pertempuran di dalam hutan-hutan Vietnam. Terdapat dua versi pengendus yang digunakan tentara Amerika Serikat, yaitu versi ransel dan versi yang dipasang di helikopter. Peralatan ini tidak sepenuhnya efektif karena sering terlalu sensitif, dan pihak Vietkong maupun Tentara Vietnam Utara mengembangkan cara-cara untuk menangkalnya. Cara deteksiPeralatan-peralatan ini memanfaatkan cairan atau gas yang keluar dari tubuh manusia, misalnya cairan dan gas yang terkandung dalam urin dan keringat.[1] Teknologi ini dikembangkan oleh perusahaan General Electric untuk satuan Chemical Corps (Korps Kimia) dalam Angkatan Darat AS.[2] Contohnya, amonia yang banyak terkandung dalam keringat, jika direaksikan dengan asam klorida akan membentuk amonium klorida. Perwira-perwira Chemical Corps diberi tugas merencanakan misi-misi pengendusan, kelak disebut "Operasi Snoopy", dan tentara-tentara bawahannya bertugas mempelajari penggunaan alat-alat pengendus, dan terlibat dalam misi-misi tersebut.[1] XM-2Detektor personel XM-2, atau disebut juga E63,[3] adalah versi pertama pengendus manusia yang digunakan oleh Angkatan Darat AS. XM-2 terdiri dari sebuah sensor yang terpasang pada sebuah ransel, dan sebuah tabung penghirup udara yang terletak pada ujung sebuah senapan. XM-2 sering bermasalah karena justru mendeteksi tentara yang membawanya alih-alih mendeteksi musuh. Alat ini juga sering mengeluarkan bunyi yang khas sehingga keberadaannya sering diketahui musuh.[1] XM-3Detektor personel XM-3 adalah pengendus manusia versi kedua dan didesain untuk dipasang pada helikopter. XM-3 terdiri dari dua unit yang sama persis tetapi bekerja sendiri-sendiri dan menggunakan dua mode yang berbeda. Pada 1970, XM-3 disebut detektor personel M3, dan menjadi peralatan standar dan banyak dipakai di helikopter OH-6 Cayuse, OH-58 Kiowa, dan UH-1 Iroquois.[1] EfektivitasWalaupun berguna, alat-alat pengendus manusia ini sering bermasalah. Salah satu masalahnya adalah terlalu sensitif dan sering mendeteksi penduduk sipil atau hewan sekitar alih-alih mendeteksi musuh.[4] Pada 1967 Army Scientific Advisory Panel ("Panel Penasihat Ilmiah Angkatan Darat") Amerika Serikat mengirim John D. Baldeschwieler ke Vietnam untuk melakukan eksperimen terkontrol dan mengukur kemampuan alat-alat ini untuk mendeteksi amonia.[1] Pengujian yang dilakukan Baldeschwieler menunjukkan bahwa respons alat-alat ini sering bersifat acak sehingga efektivitasnya tergantung pemakainya. Walaupun demikian, kemampuan alat-alat ini mendeteksi zat-zat lain, seperti asap yang ditembakkan oleh musuh dari posisi tersembunyi, tetap bermanfaat untuk tentara AS dalam Perang Vietnam.[1] Lawan AS dalam perang Vietnam, yaitu Vietkong dan Tentara Vietnam Utara mengembangkan cara-cara sederhana untuk menggagalkan pengendus manusia. Alat-alat ini dapat dikenal dengan mudah dan Vietkong maupun Tentara Vietnam Utara menghindari deteksi dengan cara tidak menembaki tentara-tentara Operasi Snoopy. Dengan tidak menembak, pengendus manusia milik AS tidak bisa mendeteksi asap untuk mengetahui posisi musuh. Untuk mengatasi hal ini, pasukan Amerika Serikat memasang pengendus manusia pada helikopter yang tampak seperti helikopter biasa sehingga memancing tembakan dari pihak Vietkong/Tentara Vietnam Utara, yang lalu dapat dideteksi. Cara efektif lain untuk menangkal pengendus manusia adalah menggantung wadah berisi lumpur bercampur urin di pohon-pohon di posisi yang tidak ditempati tentara, sehingga pengendus manusia akan tertipu.[1][5] Taktik seperti ini mudah dilakukan dalam hutan-hutan sehingga pengendus manusia menjadi tidak efektif. Namun pada medan terbuka seperti kawasan Delta Sungai Mekong, tipuan ini sulit diterapkan, sehingga alat pengendus manusia masih efektif.[5] Lihat pula
Referensi
|