Pada 11 Agustus 2016, dua bom meledak di kota resor Thai Hua Hin. Satu orang tewas dan 23 orang, beberapa di antara mereka wisatawan, mengalami luka-luka. Pada hari berikutnya, beberapa pengeboman lainnya terjadi, kembali menargetkan Hua Hin serta Surat Thani, Phuket dan Trang. Sekitar dua orang tewas dan beberapa orang lainnya luka-luka. Secara keseluruhan, sekitar empat orang tewas dan 36 luka-luka.
11 Agustus
Dua bom meledak di Hua Hin pada sekitar pukul 22:20 pada 11 Agustus. Satu wanita Thai yang menjual buah-buahan di jalanan tewas dan 23 orang, termasuk dua belas warga asing, mengalami luka-luka. Korban luka-luka tersebut meliputi dua orang Inggris, dua orang Belanda, satu orang Jerman, dan tujuh orang Austria dan Italia.[2]
12 Agustus
Hua Hin
Tiga ledakan lainnya terjadi di Hua Hin pada 12 Agustus, menewaskan satu orang dan melukai sekitar empat orang lainnya.[3]
Surat Thani
Sebuah bom yang disembunyikan di sebuah pot bunga meledak di luar kantor polisi Surat Thani dan menewaskan seorang PNS.[3]
Phuket
Pulau Phuket dihantam dengan dua ledakan pada 12 Agustus. Yang pertama terjadi di Taman Loma, sebuah wilayah populer yang dikunjungi para wisatawan. Yang kedua terjadi di Patong dekat sebuah kantor polisi.[3]
Trang
Sebuah pengeboman terjadi di Trang.[3] Satu orang tewas.[4]
Reaksi
Tak ada kelompok yang mengklaim tanggung jawab namun pemerintah sangat menduga bahwa kelompok separatis Pattani berada di balik pengeboman tersebut.[4]
Pada 12 Agustus, Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha menyebut "orang jabat (yang) telah bertindak sejak sebelum referendum." dan "(mereka) harusnya tidak meledakkan tempat lainnya. Mereka tak pernah menyerah atau lelah berkonflik dengan siapapun, baik di dalam maupun di luar negeri."[5]
Dua pelaku ditahan dalam kaitannya dengan pengeboman tersebut dan pemerintah Thailand menyatakan bahwa motif mereka adalah untuk "membuat pertikaian dan keresahan".[1]
Lihat pula
Referensi