Bom bunuh diri terjadi di Kabul, Afganistan, pada 17 Agustus 2019. Serangan ini menyasar acara pernikahan di Kabul barat. Sedikitnya 80 orang tewas dan lebih dari 160 orang luka-luka.[1][2][3][4]
Serangan
Bom meledak sekitar pukul 22:40 Waktu Afganistan (UTC+04:30) atau sekitar pukul 01:10 WIB di gedung pernikahan "Dubai City" di Kabul barat, wilayah yang dihuni masyarakat minoritas Syi'ahHazara.[5][6] Pelaku meledakkan bom di aula bagian pria[7] ketika ratusan orang masih berada di dalam gedung.[8]
Sedikitnya 63 orang tewas dan 182 orang luka-luka. Meski mempelai pria dan wanita selamat, mereka kehilangan sejumlah anggota keluarga. Beberapa anak kecil turut menjadi korban jiwa.[9]
Tanggung jawab
Tidak ada kelompok yang langsung mengaku bertanggung jawab. Taliban membantah tudingan dan "mengutuk keras pengeboman ini".[10][9] Keesokan harinya, Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengaku bertangggung jawab, menyebut bahwa pelakunya bernama Abu Asim Al-Pakistani, dan mengklaim dirinya menyasar perkumpulan "orang-orang kafir".[11]
Reaksi
Dalam negeri
Presiden Afganistan Ashraf Ghani mengutuk serangan yang "tidak manusiawi" dan "barbar" ini dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.[12] Ia juga menyatakan Taliban tidak bisa sepenuhnya dianggap tidak bersalah karena "mereka sendiri juga membuka kesempatan bagi para teroris."[13][14]
Taliban membantah tudingan tersebut dan mengutuk serangan ini. Juru bicaranya, Zabiullah Mujahid, menyatakan bahwa mereka "mengutuk keras ledakan yang menyasar warga sipil di sebuah hotel di kota Kabul." Ia juga menambahkan, "Serangan barbar yang disengaja terhadap warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, dilarang dan tidak dibenarkan."[10]
Luar negeri
Perserikatan Bangsa-Bangsa – Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afganistan (UNAMA) merilis pernyataan resmi yang mengutuk serangan ini, "Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afganistan (UNAMA) mengutuk serangan kemarin malam di Kabul yang menurut beberapa laporan telah menewaskan dan melukai warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak."[15]
Arab Saudi – Kementerian Luar Negeri Arab Saudi merilis pernyataan di Twitter, "Kami mengutuk bom bunuh diri dalam acara pernikahan di ibu kota Kabul, Afganistan" dan "menegaskan sikap [kami] yang menolak teror terhadap warga sipil".[17]