Penebusan dosa adalah doktrin yang menggambarkan bagaimana manusia dapat diperdamaikan dengan Allah.[1] Dalam teologi Kristen, penebusan merujuk pada memaafkan atau mengampuni dosa melalui kematian Yesus Kristus dengan penyalibannya yang pada akhirnya memungkinkan adanya pendamaian antara Allah dan penciptaan.[1] Dalam sejarah Kekristenan, terdapat empat teori utama yang menjelaskan cara penebusan dosa dapat bekerja: teori penebusan, teori kepuasan, teori substitusi pidana, dan teori pengaruh moral.[1] Dalam bahasa Inggris, penebusan disebutkan dengan kata atonement.[1] Hal ini digunakan untuk menggambarkan karya keselamatan yang Allah lakukan melalui Kristus untuk mendamaikan dunia, dan juga keadaan seseorang yang telah diperdamaikan dengan Allah.[1] Selama berabad-abad, orang-orang Kristen telah menggunakan gambaran yang berbeda dan diberikan penjelasan yang berbeda dari penebusan untuk mengekspresikan bagaimana penebusan bisa bekerja dalam dunia dan kehidupan manusia.[2] Gereja-gereja dan denominasi memiliki variasi yang berbeda dalam menggambarkan penebusan dosa ini.[2] Variasi ini dikarenakan mereka menganggap penggambaran mereka paling cocok dengan perspektif teologis mereka.[2] Namun, semua orang Kristen tetap menekankan bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia dan melalui kematiannya dosa manusia telah diampuni dan diperdamaikan dengan Allah.[2]
Referensi
- ^ a b c d e (Inggris)Mircea Aliade. 1987. The Encyclopedia of Religion. New York: Macmillan Publishing Company. Pg.495-498.
- ^ a b c d (Inggris)Wendy Doniger. 2006. Britannica Encyclopedia of World Religion. London: Encyclopedia Britannica. pg.90.