Pendarat adalah sebuah wahana antariksa yang turun untuk mendarat di permukaan suatu objek astronomi. Untuk objek dengan atmosfer, pendaratan terjadi setelah masuk atmosfer (atmospheric reentry 'kembali masuk ke atmosfer') dan pendarat yang pertama masuk kembali kendaraan. Dalam kasus ini pendarat dapat menggunakan parasut untuk memperlambat dan untuk mempertahankan kecepatan terminal. Kadang-kadang roket pendarat kecil dinyalakan sebelum menyentuh permukaan untuk mengurangi kecepatan tumbukan. Misi Mars Pathfinder juga menggunakan kantung udara tiup untuk meredam tumbukan pendarat itu. Ketika tumbukan kecepatan tinggi direncanakan sejak awal, wahana antariksa yang melakukan misi tersebut dinamakan impactor atau penumbuk.
Beberapa objek terestrial telah menjadi subyek eksplorasi lander dan/atau impactor: antaranya planet Mars dan Venus dan bulan Saturnus Titan.
Wahana antariksa jenis pendarat kadang-kadang tiba di permukaan suatu planet bersama dengan rover atau penjelajah.
Phoenix adalah sebuah wahana antariksa tak berawak dalam misi ke Mars di bawah program Mars Scout. Para ilmuwan yang terlibat dalam misi ini akan menggunakan peralatan-peralatan di atas pesawat pendarat (lander) Phoenix untuk mencari alam sekitar yang sesuai untuk kehidupanmikroorganisme di Mars, dan menyelidiki sejarah air di planet tersebut. Wahana ini diluncurkan pada 4 Agustus2007 dan mendarat di Vastitas Borealis di Mars pada 25 Mei2008. Phoenix adalah pendaratan keenam di Mars yang berhasil serta pendaratan sukses pertama di kawasan kutub Mars.
Pada 15 November 2014, Philae dinonaktifkan dalam mode hibernasi karena kurangnya sumber cahaya matahari pada tempat mendaratnya. Pada 13 Juni 2015, wahana ini kembali aktif dan mengirimkan sinyal ke wahana Rosetta.[8][9][10]
Impactors
Mars Deep Space 2
Impactor penyelidikan Deep Space 2 adalah menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang menembus di bawah permukaan planet lain. Namun misi tersebut gagal dengan hilangnya kapal induknya, Mars Polar Lander setelah komunikasi hilang setelah masuk ke atmosfer Mars pada tanggal 3 Desember 1999.
Deep Impact
Comet Tempel 1 dikunjungi oleh NASA Deep Impact Probe pada tanggal 4 Juli 2005. Dampak kawah yang terbentuk adalah sekitar 200 m dan lebar 30–50 m dalam, dan mendeteksi keberadaan silikat, karbonat, smectite, karbon amorf dan hidrokarbon aromatik polisiklik.