Pencurian Dresden 2019 terjadi pada 25 November 2019 di Museum Grünes Gewölbe di Istana Dresden di Dresden, Jerman. Tiga dari sepuluh set perhiasan telah dicuri. Barang-barang yang dicuri termasuk bintang dada yang sarat berlian dari Orde Elang Putih Polandia, sebuah topi dengan berlian 16 karat, sebuah berlian epaulette dan gagang bertatahkan berlian yang berisi sembilan berlian besar dan 770 berlian kecil, beserta sepasang sarung pedang.[1] Pencurian ini adalah pencurian terbesar sejak Perang Dunia II.[2]
Museum
Pencurian terjadi di Grünes Gewölbe, di Dresden, Jerman, salah satu museum tertua di Eropa. Museum ini didirikan pada tahun 1723 oleh Augustus II, Elektorat Sachsen. Pada saat pencurian, museum ini memamerkan sekitar 3.000 item perhiasan dan harta berhias lainnya yang dihiasi dengan emas, perak, gading, mutiara, serta logam dan batu berharga lainnya.[3]
Pencurian
Pada tanggal 25 November, pukul 4 pagi waktu setempat (10.00 WIB), para pencuri memulai aksi pencuriannya dengan menyalakan api kecil di dekat Jembatan Augustus, yang menghancurkan serta memutus aliran sebuah kotak listrik.[4]Pemadaman listrik mengakibatkan penonaktifan alarm keamanan, kecuali kamera CCTV yang masih terus berfungsi.[5] Para pencuri kemudian memotong batang besi di sekitar jendela untuk masuk ke Ruang Permata museum. Menurut polisi, para pencuri pastilah "sangat kecil" agar bisa masuk ke dalam lubang. Rekaman CCTV dari dua pencuri di dalam brankas dan mengonfirmasi bahwa mereka bertubuh pendek. Mereka menghancurkan layar kaca dengan kapak untuk mendapatkan akses ke berlian.[6]
Salah satu harta utama yang ada di museum adalah Berlian Hijau Dresden yang memiliki berat 41 karat dan sedang dipinjamkan ke Metropolitan Museum of Art di New York.[1] Para pencuri mengeluarkan tiga set berlian abad ke-18, senilai 1,1 miliar dolar (setara Rp15,5 triliun).[1][7] Serta tiga set berlian yang terdiri dari 37 berlian, rubi, zamrud, dan safir.[8][9] Pencuri keluar melalui jendela yang sama, mengganti palang untuk menunda deteksi. Pencurian baru diketahui pada pukul 04.56 pagi, dan 16 mobil polisi dikirim ke museum.
Petugas keamanan yang ditempatkan di museum mengikuti protokol setelah pencurian diketahui, dan tidak terlibat dengan pencuri karena penjaga tidak bersenjata. Alih-alih mereka memberi tahu polisi dan mengikuti protokol keselamatan.[10]
Barang yang dicuri
Salah satu potongan yang dicuri adalah pedang kecil, disebut sebagai épée yang terbuat dari perak dan emas dengan sembilan gagang yang besar dan 770 berlian yang lebih kecil. Yang lainnya adalah permata bergaya bros yang dikenakan oleh Ratu Amalie Auguste yang menampilkan setidaknya 660 batu permata. Polisi mengidentifikasi bahwa tanda pangkat Orde Elang Putih Polandia berhias permata dan berlian adalah beberapa barang yang dicuri.[11] Barang yang diyakini juga dicuri adalah topi gesper berlian yang terdiri dari 15 berlian besar dan lebih dari 100 berlian kecil, yang terbesar adalah berlian 16 karat, yang dibuat pada tahun 1780-an dan dikenakan oleh Frederick Augustus III. Dada Bintang Orde Elang Putih oleh pemotong berlian dari Prancis Jean Jacques Pallard, yang terdiri dari berlian 20 karat di pusatnya dan Salib Malta dari rubi merah, juga diambil.[12]
Nilai barang hasil curian
Perkiraan nilai total barang yang dicuri, menurut Bild senilai lebih dari €1 miliar ($1,1 miliar, Rp15,5 triliun) yang menjadikannya sebagai kasus pencurian harta museum terbesar dalam sejarah, melampaui pencurian Museum Isabella Stewart Gardner.[13] Menurut NPR, "Nilai material tampaknya telah jatuh jauh dari $1 miliar".[1] Marion Ackermann, direktur umum koleksi seni negara bagian Dresden, mengatakan bahwa mustahil untuk memperkirakan harga barang-barang curian karena nilai budaya bersejarah mereka.[13]
Investigasi
Mobil polisi pertama yang bergegas ke museum pada pukul 04.59 pagi waktu setempat (10.59 WIB), tiba pukul 05.04 pagi waktu setempat (11.04 WIB),[1] tetapi pada saat itu para tersangka telah melarikan diri. Polisi mengatur penghalang jalan di sekitar Dresden dalam upaya untuk mencegah tersangka pergi. Namun, menurut polisi, kedekatan museum dengan autobahn kemungkinan telah membantu pelarian tersangka.[2] Para pencuri diyakini oleh polisi telah melarikan diri dengan mobil Audi A6; kendaraan yang serupa kemudian ditemukan terbakar di tempat parkir bawah tanah.[1][14]
Dikhawatirkan para pencuri akan memermak karya seni curian untuk dijual di pasar gelap. Pejabat museum meminta kepada para pencuri untuk tidak melelehkan emas atau merusak artefak.[7] Direktur Umum koleksi seni negara bagian Dresden mengatakan kepada wartawan bahwa perhiasan yang dicuri tidak dapat dijual di pasar seni secara legal karena terlalu dikenal oleh para kolektor dan autentikator.[15]
Menteri Presiden Sachsen, Michael Kretschmer menggunakan Twitter untuk mengecam kejahatan tersebut, mengklaim bahwa masyarakat Sachsen telah dirampok, serta koleksi seni negara.[3]