Pembunuhan demi kehormatan
Pembunuhan demi kehormatan atau pembunuhan karena rasa malu[1] adalah pembunuhan terhadap seorang anggota dari sebuah keluarga oleh para anggota lainnya, karena pelakunya meyakini bahwa korban telah melakukan tindakan memalukan atau tidak terhormat terhadap keluarga tersebut, atau melanggar prinsip-prisnip masyarakat atau agama, biasanya untuk alasan-alasan seperti menolak ikut pernikahan perjodohan, menjalin hubungan yang tak disepakati oleh keluarganya, melakukan hubungan di luar nikah, menjadi korban pemerkosaan, berbusana dengan cara yang tak dikehendaki, melakukan hubungan non-heteroseksual atau murtad (pindah agama).[2][3][4][5][6]
Keberadaan
Peristiwa pembunuhan kehormatan sangat sulit ditentukan dan perkiraannya sangat beragam. Di kebanyakan negara, data tentang pembunuhan kehormatan tidak dikumpulkan secara sistematis, dan beberapa pembunuhan tersebut dikabarkan oleh keluarga tersebut sebagai bunuh diri atau kecelakaan dan alasan semacamnya.[7][8][9] Meskipun pembunuhan kehormatan sering kali dikaitkan dengan benua Asia, khususnya Timur Tengah dan Asia Selatan, hal ini terjadi di seluruh dunia.[10][11] Pada 2000, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa 5,000 wanita menjadi korban pembunuhan kehormatan sepanjang tahun.[12] Namun, menurut BBC "Kelompok advokasi wanita menyatakan bahwa lebih dari 20,000 wanita tewas di dunia sepanjang tahun."[13] Pembunuhan tersebut tak hanya berbentuk kejahatan kehormatan, kejahatan-kejahatan lainnya seperti serangan asam, penculikan, mutilasi, dan penikaman pun terjadi; pada 2010, kepolisian Inggris mencatat sekitar 2,823 kejahatan semacam itu.[14]
Referensi
Bacaan tambahan
- NDTV. [1] Diarsipkan 2013-06-03 di Wayback Machine.. Honour killing in Delhi 4 Sep 2012.
- Burke, Jason. The Guardian. Triple murder in India highlights increase in 'honour killings'. 25 June 2010.
- Emery, James. Reputation is Everything: Honor Killing among the Palestinians. 2003.
- "Jordan Parliament Supports Impunity for Honor Killing", Washington, D.C.: Human Rights Watch news release, January 2000.
- Burned Alive: A Victim of the Law of Men. (ISBN 0-446-53346-7) Alleged first-person account of Souad, a victim of an attempted honor killing. The authenticity of this work has been questioned, as it is based on a repressed memory report.
- Schulze, Kirsten, Martin Stokes and Colm Campbell (1996) (eds.), Nationalism, Minorities and Diasporas: Identities and Rights in the Middle East (London: I.B. Tauris)
- Tintori, Karen, 2007. Unto the Daughters: The Legacy of an Honor Killing in a Sicilian-American Family. St. Martin's Press.
- Wikan, Unni, 2002. Generous Betrayal: Politics of Culture in the New Europe. University of Chicago Press.
- Yavuz, Ercan. "Honor killings a misunderstood concept, study finds" Diarsipkan 2010-08-04 di Wayback Machine.. Today's Zaman. 1 August 2010.
- Sanghera, Jasvinder, 2009. "Daughters of shame"
- Ercan, Selen A., 2014. 'Same Problem, Different Solutions: The Case of 'Honour Killing' in Germany and Britain', In: Gill, Aisha K., Carolyn Strange, and Karl Roberts, 'Honour' Killing and Violence. Theory, Policy and Practice, London: Palgrave Macmillan, pp. 199–218.
- Ercan, Selen A., 2014. Dangerous silence: Debating 'honour killings'. Open Democracy, 1 July 2014, [2][pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
|
|