Pembubaran Antilles Belanda telah direncanakan untuk terjadi pada bulan Desember 2008, tetapi telah ditunda ke tanggal 10 Oktober 2010.[1] Antilles Belanda adalah sekumpulan pulau di Karibia yang membentuk wilayah otonomi dalam Kerajaan Belanda.
Sejarah
Gagasan Antilles Belanda sebagai negara tidak pernah memiliki dukungan dari semua pulau-pulau yang membentuknya dan hubungan politik antar pulau juga sering tegang. Setelah perjuangan panjang, Aruba memisahkan diri dari Antilles Belanda pada tahun 1986 dan membentuk negara sendiri sebagai bagian dari Kerajaan Belanda. Keinginan untuk memisahkan diri juga kuat di Sint Maarten. Pada tahun 2004, komisi pemerintah Antilles Belanda dan Belanda melaporkan status masa depan untuk Antilles Belanda. Komisi ini menyarankan revisi pada Piagam Kerajaan Belanda guna mempertiadakan Antilles Belanda.
Referendum
Dari tahun 2000 sampai 2005 referendum diadakan pada semua pulau yang membentuk Antilles Belanda untuk menentukan masa depan kepulauan ini.
Sint Maarten
Pada tanggal 14 Oktober 1994, 59,6% penduduk Sint Maarten memilih untuk tetap menjadi bagian dari Antilles Belanda. Pada referendum kedua yang diadakan pada tanggal 22 Juni 2000, 68,9% pemilih memilih untuk menjadi sebuah negara yang menjadi bagian dari Kerajaan Belanda; status aparte seperti yang dimiliki Aruba sekarang.[2]
Referendum tentang status Sint Maarten, 14 Oktober 1994
Pilihan
Total suara
Persentase
Pilihan A: Sint Maarten tetap menjadi bagian dari Antillen Belanda
4.697
59.6%
Pilihan B: Sint Maarten menjadi negara yang memerintah sendiri sebagai bagian dari Kerajaan Belanda
2.606
33,1%
Pilihan C: Sint Maarten menggabungkan diri ke Belanda
Pada tanggal 10 September 2004, Bonaire memilih untuk hubungan yang lebih dekat dengan Belanda. Pilihan ini mendapatkan 59,0% suara, sedangkan status aparte mendapatkan 24,1%. Tetap menjadi bagian dari Antilles Belanda mendapatkan 15,9% suara; independen hanya mendapatkan kurang dari satu persen suara.[3]
Referendum tentang status Bonaire, 10 September 2004
Pilihan
Total suara
Persentase
Pilihan A: Tetap menjadi bagian dari Antillen Belanda
853
15,94%
Pilihan B: Hubungan konstitusi langsung dengan Belanda
3.182
59,45%
Pilihan C: Menjadi negara yang memerintah sendiri sebagai bagian dari Kerajaan Belanda
1.290
24,10%
Pilihan D: Independen
27
0.50%
Suara sah
5352
98,06%
Suara tidak sah atau kosong
106
1,94%
Total
5.458
100,00%
Jumlah pemilih
57,24%
Sumber:
Saba
Pada tanggal 5 November 2004, 86,05% penduduk di Saba juga memilih hubungan yang lebih dekat dengan Belanda sedangkan pilihan tetap menjadi bagian dari Antilles Belanda mendapatkan 13,18% suara. Pilihan independen hanya mendapatkan kurang dari satu persen suara.[4]
Referendum tentang status Saba, 5 November 2004
Pilihan
Total suara
Persentase
Pilihan A: Hubungan konstitusi langsung dengan Belanda
555
86,05%
Pilihan B: Tetap menjadi bagian dari Antillen Belanda
Setelah memilih pada tahun 1993 untuk merestrukturisasi Antilles Belanda, 68% penduduk Curaçao memilih untuk status aparte dalam referendum yang diadakan pada tanggal 8 April 2005. Hubungan yang lebih dekat dengan Belanda memperoleh 23% sedangkan independen hanya memperoleh 5% suara.[5]
Referendum tentang status Curaçao, 1993
Pilihan
Total suara
Persentase
Pilihan A: Merestrukturisasi Antillen Belanda
48,587
73.56%
Pilihan B: Menjadi negara yang memerintah sendiri sebagai bagian dari Kerajaan Belanda
11.841
17,93%
Pilihan C: Menjadi bagian langsung dari Belanda
5.299
8,02%
Pilihan D: Independen
325
0,49%
Suara sah
66.052
?
Suara tidak sah atau kosong
?
?
Total
?
100.00%
Jumlah pemilih
?
Sumber:
Referendum tentang status Curaçao, 8 April 2005
Pilihan
Total suara
Persentase
Pilihan A: Menjadi negara yang memerintah sendiri sebagai bagian dari Kerajaan Belanda
42.425
67,83%
Pilihan B: Independen
3.014
4,82%
Pilihan C: Tetap menjadi bagian dari Antillen Belanda
2.342
3,74%
Pilihan D: Menjadi bagian langsung dari Belanda
14.769
23,61%
Suara sah
62.550
99,25%
Suara tidak sah atau kosong
474
0,75%
Total
63.024
100,00%
Jumlah pemilih
55,04%
Sumber:
Pada tanggal 15 Mei 2009, referendum yang lain diadakan di Curaçao tentang apakah untuk menyetujui persetujuan bahwa Curaçao akan menjadi negara otonom sebagai bagian dari Kerajaan Belanda atau tidak. 52% pemilih menyetujui persetujuan tersebut.[6][7][8][9]
Referendum tentang status Curaçao , 2009
Pertanyaan: "Saya menyetujui hasil Perjanjian Meja Bundar untuk menjadikan Curaçao wilayah otonom dalam Kerajaan Belanda"
Juga pada tanggal 8 April 2005, 76% pemilih di Sint Eustatius memilih untuk tetap menjadi bagian dari Antilles Belanda. 20% memilih untuk hubungan yang lebih dekat dengan Belanda dan kurang dari satu persen memilih independen.
Referendum tentang status Sint Eustatius, 8 April 2005
Pilihan
Total suara
Persentase
Pilihan A: Tetap menjadi bagian dari Antillen Belanda
605
76,6%
Pilihan B: Hubungan konstitusional langsung dengan Belanda
163
20,6%
Pilihan C: Menjadi negara yang memerintah sendiri sebagai bagian dari Kerajaan Belanda