Pemberontakan Untung Surapati

Pemberontakan Untung Surapati

Lukisan Jawa dari akhir abad ke-19 yang menggambarkan terbunuhnya François Tack, tengah dan berpakaian merah
Tanggal1686 – 17 Oktober 1706
LokasiJawa Timur
Hasil Kemenangan Belanda
Pihak terlibat
Belanda Pasukan Pemberontak
Kesultanan Mataram
Tokoh dan pemimpin
François Tack 
Mayor Goovert Knole
Untung Surapati 
Amangkurat II

Pemberontakan Untung Surapati adalah salah satu pemberontakan melawan kolonialisme Belanda

Jalannya pertempuran

Pertempuran Kartasura

Pada 1686, VOC mengirim Kapten Tack ke Kartasura untuk meyakinkan Pangeran Amangkurat II, Raja Mataram, untuk mengantarkan Surapati kepadanya. Sesampainya di sana, Tack mengatakan bahwa dirinya adalah prajurit dari Amangkurat yang menyerang kediaman Untung Surapati.

Bahkan, serangan ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi, karena Amangkurat tidak berniat melepaskan Surapati. Surapati dianggap sebagai sekutu yang berharga. Tack dan 74 orang lainnya pun akhirnya dibunuh oleh pasukan Surapati.

Sisa pasukan VOC mundur ke garnisun atau pasukan Belanda di Kartasura. Surapati kemudian meninggalkan Kartasura dan pergi ke Pasuruan.

Penyerangan ke Pasuruan

Pada 1690, Amangkurat II berpura-pura mengirim pasukan untuk merebut Pasuruan.

Tentu saja pasukan ini mengalami kegagalan karena pertempurannya hanya bersifat sandiwara sebagai usaha mengelabui VOC.

Pengepungan Pasuruan

Pada September 1706, gabungan pasukan VOC, Kartasura, Madura, dan Surabaya dipimpin oleh Mayor Goovert Knole menyerbu Pasuruan.

Di dalam pertempuran inilah Untung Surapati tewas, pada 17 Oktober 1706.

Referensi

  • Verelladevanka Adryamarthanino, (2021). Untung Surapati: Latar belakang, perjuangan, dan akhir hidup. Kompas.com.
  • Muis, Abdul. (1999). Surapati. Jakarta: Balai Pustaka.
  • M.C, Ricklefs. (1991). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.