Pemberontakan Rohingya di Myanmar Barat

Pemberontakan Rohingya di Myanmar Barat
Bagian dari Konflik internal di Myanmar

Populasi Rohingya di negara bagian Rakhine (Arakan)
Tanggal1947 – sekarang
(77 tahun)
LokasiNegara bagian Rakhine utara,
perbatasan Myanmar-Bangladesh
Status Masih berlangsung
Pihak terlibat

 Myanmar

Sebelumnya:
Persatuan Burma (1948–1962)
Junta militer (1962–2011)

Tentara Penyelamat Rohingya Arakan (sejak 2016)
Sebelumnya:
Mujahidin
(1947–1961)
RLP (1972–1974)
RPF (1974–1982)
RSO (1982–1998)[1]
ARIF (1986–1998)[2]
ARNO (1998–2001)[2]
Didukung oleh:
Al-Qaeda
Hezbi Islami
Hizbul Mujahideen
Jamaat-e-Islami

 Pakistan (hingga tahun 1950)[3]
Tokoh dan pemimpin

Min Aung Hlaing
(komandan tertinggi)
Sein Win
(Menteri Pertahanan)
Maung Maung Soe
(komandan WRMC)[4]
Aung Myat Soe
(kepala polisi Rakhine)
Sein Lwin
(kepala polisi Rakhine; hingga September 2017)[5]
Mantan komandan:
Aung Gyi (1947–1963)
Tin Oo (1947–1976)
Than Shwe
(1992–2011)

Thein Sein (2011–16)

Ata Ullah[6][7]
Mantan komandan:
Mir Kassem (POW) (1947–1952)
Abdul Latif
(1947–1961)
Annul Jauli
(1947–1961)
Zaffar Kawal
(1961–1974)
Muhammad Jafar Habib (1972–1982)
Muhammad Yunus (1974–2001)

Nurul Islam (1974–2001)
Pasukan

Tatmadaw

Angkatan Darat Nasional Rohingya (1998–2001)[2][9]
Kekuatan

Berkas:Mm-western-rmc.jpg 33 batalion infantri[4]
Sebelumnya:

1.100 (1947–1950)[10]

~500 (2016)[8]
Sebelumnya:
2.000–5.000 (1947–1950)[10]

2.000 (1952)[10]
Korban
2016–17:
44 petugas keamanan tewas
2016–17:
164 tewas[11][12][13] dan 423 ditangkap[14][15]

2012–2017:
1.400+ tewas secara keseluruhan
30.000 menjadi pengungsi internal[16]

168.000 melarikan diri ke luar negeri[17]

Pemberontakan Rohingya di Myanmar Barat adalah pemberontakan yang sedang berlangsung di negara bagian Rakhine utara, Myanmar. Pemberontakan ini dilancarkan oleh kelompok pemberontak Rohingya dan kebanyakan insiden bentrok terjadi di Distrik Maungdaw yang berbatasan dengan Bangladesh.

Dari tahun 1947 hingga 1961, mujahidin lokal melancarkan pemberontakan melawan pemerintah dengan tujuan untuk mendirikan negara sendiri dan bergabung dengan Pakistan Timur (kini Bangladesh).[18] Pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an, mujahidin telah kehilangan momentum dan dukungannya, sehingga sebagian besar menyerah kepada pemerintah.[19][20]

Pada tahun 1970-an, gerakan Islamis Rohingya muncul lagi dari mujahidin yang tersisa, sehingga pemerintah melancarkan operasi militer besar-besaran yang disebut Operasi Nagamin pada tahun 1978.[21] Pada tahun 1990-an, Organisasi Solidaritas Rohingya melancarkan serangan terhadap otoritas-otoritas Burma di dekat perbatasan Myanmar-Bangladesh.[22]

Pada Oktober 2016, terjadi bentrok di perbatasan Myanmar-Bangladesh antara petugas keamanan pemerintah melawan kelompok pemberontak yang baru, Harakah al-Yaqin, yang mengakibatkan kematian paling tidak 40 orang (tidak termasuk warga).[23][24][25] Pada November 2016, kekerasan kembali meletus dan jumlah korban jiwa meningkat menjadi 134 orang.[11]

Pada tanggal 25 Agustus 2017, 150 pemberontak melancarkan serangan yang terkoordinir terhadap 24 pos polisi dan pangkalan Batalion Infantri Ringan ke-552 di Negara Bagian Rakhine, sehingga menewaskan 71 orang (12 petugas keamanan dan 59 pemberontak).[26][27][28]

Catatan kaki

  1. ^ "Rohingya Solidarity Organization | Facebook". www.facebook.com. Diakses tanggal 24 December 2016. 
  2. ^ a b c "Bangladesh Extremist Islamist Consolidation". by Bertil Lintner. Diakses tanggal 21 October 2012. 
  3. ^ U Nu, U Nu: Saturday's Son, (New Haven and London: Yale University Press) 1975, hlm. 272.
  4. ^ a b Defence Services Historical Museum and Research Institute
  5. ^ "Myanmar arms non-Muslim civilians in Rakhine". www.aljazeera.com. 3 November 2016. Diakses tanggal 5 November 2016. 
  6. ^ Millar, Paul (16 February 2017). "Sizing up the shadowy leader of the Rakhine State insurgency". Southeast Asia Globe Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-24. Diakses tanggal 24 February 2017. 
  7. ^ J, Jacob (15 December 2016). "Rohingya militants in Rakhine have Saudi, Pakistan links, think tank says". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-26. Diakses tanggal 2017-09-04. 
  8. ^ a b CNN, Katie Hunt. "Myanmar Air Force helicopters fire on armed villagers in Rakhine state". CNN. Cable News Network. Diakses tanggal 15 November 2016. 
  9. ^ "PRESS RELEASE: Rohingya National Army (RNA) successfully raided a Burma Army Camp 30 miles from nort..." www.rohingya.org. 28 May 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-30. Diakses tanggal 21 October 2016. 
  10. ^ a b c Yegar, Moshe (2002). "Between integration and secession: The Muslim communities of the Southern Philippines, Southern Thailand, and Western Burma/Myanmar". Lanham. Lexington Books. hlm. 37,38,44. ISBN 0739103563. Diakses tanggal 21 October 2012. 
  11. ^ a b Slodkowski, Antoni (15 November 2016). "Myanmar army says 86 killed in fighting in northwest". Reuters India (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17 November 2016. 
  12. ^ "Myanmar: 28 killed in new violence in Rakhine state". www.aljazeera.com. Diakses tanggal 14 November 2016. 
  13. ^ "Security forces 'kill 3 armed attackers' in Rohingya raids". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). 23 June 2017. Diakses tanggal 27 June 2017. 
  14. ^ Lone, Wa; Lewis, Simon; Das, Krishna N. (17 March 2017). "Exclusive: Children among hundreds of Rohingya detained in Myanmar crackdown". Reuters. Diakses tanggal 18 March 2017. 
  15. ^ "Hundreds of Rohingya held for consorting with insurgents in Bangladesh - Regional | The Star Online". www.thestar.com.my. 18 March 2017. Diakses tanggal 18 March 2017. 
  16. ^ "Rohingyas and the Right to have Rights". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-14. Diakses tanggal 22 October 2012. 
  17. ^ Tan, Vivian (3 May 2017). "Over 168,000 Rohingya likely fled Myanmar since 2012 - UNHCR report". UNHCR (dalam bahasa Inggris). United Nations High Commissioner for Refugees. Diakses tanggal 8 May 2017. 
  18. ^ Yegar, Moshe (1972). Muslims of Burma. Wiesbaden: Verlag Otto Harrassowitz. hlm. 96. 
  19. ^ Yegar, Moshe (1972). Muslims of Burma. hlm. 98–101. 
  20. ^ Pho Kan Kaung (May 1992). The Danger of Rohingya. Myet Khin Thit Magazine No. 25. hlm. 87–103. 
  21. ^ Escobar, Pepe (October 2001). "Asia Times: Jihad: The ultimate thermonuclear bomb". Asia Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-24. Diakses tanggal 2017-09-04. 
  22. ^ Lintner, Bertil (19 October 1991). Tension Mounts in Arakan State. This news-story was based on interview with Rohingyas and others in the Cox’s Bazaar area and at the Rohingya military camps in 1991: Jane’s Defence Weekly. 
  23. ^ "Myanmar Army Evacuates Villagers, Teachers From Hostilities in Maungdaw". Radio Free Asia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 October 2016. 
  24. ^ "Myanmar policemen killed in Rakhine border attack". BBC News. 9 October 2016. Diakses tanggal 12 October 2016. 
  25. ^ "Rakhine unrest leaves four Myanmar soldiers dead". BBC News. 12 October 2016. Diakses tanggal 13 October 2016. 
  26. ^ "Myanmar tensions: Dozens dead in Rakhine militant attack". BBC News. Diakses tanggal 25 August 2017. 
  27. ^ Htusan, Esther (25 August 2017). "Myanmar: 71 die in militant attacks on police, border posts". AP News. Diakses tanggal 25 August 2017. 
  28. ^ Lone, Wa; Slodkowski, Antoni (24 August 2017). "At least 12 dead in Muslim insurgent attacks in northwest Myanmar". Reuters. Diakses tanggal 25 August 2017. 

Pembantaian rohingnya tidak di tulis disini