Pemberontakan Makasar 1686 |
---|
Ayuthayya pertengahan abad ke-17 |
Tanggal | 15 Agustus - 24 September 1686 |
---|
Lokasi | Bangkok dan Ayutthaya |
---|
Hasil |
Kemenangan Kerajaan Ayutthaya |
---|
|
Pihak terlibat |
---|
Kerajaan Ayutthaya dan sekutu:
|
Pemberontak Makassar dan beberapa ulama Muslim |
Tokoh dan pemimpin |
---|
Raja Narai Phaulkon Claude de Forbin John Coates † Edward Udall †[1] Vèret |
Daeng Mangalle † |
Kekuatan |
---|
Bangkok:
400 orang Siam, dan Eropa[1]
Ayutthaya:
8000-200,00 orang Siam[1] 40-60 orang Eropa[1] 1 kapal Inggris (The Herbert)[1]
60 tongkang 22 galai |
Bangkok:
50 orang Makassar
1 galai
Ayutthaya:
100-200 orang Makassar |
Korban |
---|
Bangkok:
366 orang Siam dan Eropa tewas
Ayutthaya:
17 orang Eropa tewas[1] Sekitar 1000 orang Siam tewas[1] |
Bangkok:
17 orang Makassar tewas[1]
Galai ditawan
Ayutthaya:
Semua orang Makassar tewas dan ditawan[1] |
Pemberontakan Makassar ( bahasa Thai: กบฏมักกะสัน </link> ) adalah sebuah pemberontakan pada tahun 1686 yang dilakukan oleh orang Makassar yang menetap di Siam di Kerajaan Ayutthaya pada masa pemerintahan Raja Narai.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Daeng Mangalle, seorang bangsawan Makassar yang diasingkan VOC ketika mereka menyerbu wilayah Sulawesi selatan. Daeng Mangalle dihasut oleh beberapa pangeran Champa dan mendapat dukungan beberapa orang Melayu dari negeri tetangga Ayuthayya di selatan. Pemberontakan ini bertujuan untuk Raja Narai dan meletakkan penguasa boneka sebagai penggantinya, yakni salah seorang saudara sendiri. Seorang pangeran Champa lainnya dan beberapa orang lainnya menolak ikut serta dan memberi tahu Constantine Phaulkon, petinggi yang dekat dengan Narai, tentang rencana tersebut. Upaya negosiasi antar kedua belah pihak tersebut gagal, dan pemberontakan dipadamkan oleh gabungan tentara Siam dan sekutu Inggris dan Prancis setelah pertempuran sengit di Bangkok dan Ayutthaya.
Referensi