Pemberontak Maastricht merupakan salah satu saat-saat terberat dari John Major ketika menjabat sebagai Perdana Menteri Britania Raya terutama pada periode kedua (1992-1997). Kondisi yang dihadapi John Major saat itu adalah posisi Partai Konservatif yang menguasi parlemen namun dengan jumlah yang kecil sebagai hasil dari pemilihan umum (Small Majority). Selain itu, kelompok ini juga didukung oleh mantan perdana menteri Margaret Thatcher dan salah satu pemimpin Partai Konservatif Norman Tebbit.
Latar Belakang
John Major sendiri memiliki pandangan yang berbeda dengan Margaret Thatcher mengenai posisi Britania Raya. John Major menginginkan Britania Raya memiliki posisi yang kuat di Uni Eropa bahkan menjadi jantung dari Uni Eropa ("At the Heart of European Union"), sedangkan Margaret Thatcher memiliki pandangan umum bahwa ia merupakan seorang euroskeptisme (seseorang yang meragukan Uni Eropa) sehingga keberatan atas posisi Britania Raya di Uni Eropa. Salah satu hal yang menjadi faktor keraguan Thatcher adalah manfaat yang kurang dirakasan Britania Raya terutama di dalam perjanjian terkait produk pertanian. Hal ini memicu kekhawatiran di dalam internal Partai Konservatif ketika menghadapi pemilihan umum pada 1992 meskipun pada akhirnya mereka menang dengan mayoritas 21 kursi atas Partai Buruh.[1][2]
Setelah Perjanjian Maastricht Ditandatangani
Awal mula dari pemberontak Maastricht ini berawal pada November 1992 ketika 26 anggota parlemen Britania Raya dari Partai Konservatif menolak rancangan pemerintah (dalam hal ini John Major sebagai perdana menteri) untuk mengesahkan suatu undang-undang yang memuluskan jalan Britania Raya menerima Perjanjian Maastricht. Sebelumnya pada 7 Februari 1992, Perjanjian Maastricht telah ditandatangani oleh Britania Raya bersama beberapa negara-negara anggota Uni Eropa yang lain seperti Prancis, Jerman, Italia, Republik Irlandia, Spanyol, Portugal, Yunani, Luksemburg, Belgia, dan Belanda. Akan tetapi, mereka (kelompok Partai Konservatif) kurang menyukai isi perjanjian yang terkait penyatuan satu mata uang (Euro) dan ketetapan sistem keamanan sosial.[2]
Puncak dari kegiatan kelompok ini ada pada tahun 1993. Pada Juli 1993 ketika sedang diadakan debat mengenai ratifikasi posisi Britania Raya pada Perjanjian Maastricht, posisi pemerintah yang diwakili oleh John Major mengalami kekalahan yang diakibatkan oleh manuver kelompok Pemberontak Maastricht.[1] Sebanyak 40 anggota parlemen dari Partai Konservatif menolak ide ratifikasi dari perjanjian ini.[3][4]
Daftar Anggota Parlemen yang Termasuk Pemberontak Maastricht