Pelleng atau terkadang juga disebut Pelleng si Cina Mbara adalah makanan tradisional khas suku Pakpak yang disajikan pada acara adat suku maupun kekeluargaan yang bersifat sakral. Pelleng terbuat dari nasi yang berbentuk lunak dengan campuran rempah rempah seperti kunyit, lengkuas, bawang, cabe dan masih banyak lagi. Sekilas terlihat seperti nasi kuning. Pelleng biasanya dilengkapi dengan dagimg sebagai lauknya. Daging yang digunakan adalah ayam kampung.
Pelleng biasa disajikan pada acara hajatan atau peristiwa penting dalam keluarga atau desa seperti pada saat melaksanakan ujian, mencari kerja, pergi merantau, hajatan, hingga perang. Bagi masyarakat Pakpak, Pelleng merupakan makanan yang berfungsi untuk membangkitkan semangat dan keberanian.[1]
Pelleng terbuat dari beras yang ditumbuk dengan kunyit kemudian dimasak bersama santan dan rempah-rempah lainnya. Pelleng memiliki tekstur dan warna yang mirip dengan nasi kuning tetapi bercitarasa pedas. Biasanya Pelleng disajikan dengan topping daging ayam atau rendang yang dicincang dan irisan cabai merah kemudian disiram dengan kuah.
- Untuk memberikan doa/nasihat berupa peddah(kata kata bijak) kepada seseorang agar mendapatkan berkah dalam hidupnya berupa rezeki yang lancar, mendapatkan pekerjaan, menjadi orang pintar. Bisa di singkat Pelleng adalah Doa dan Harapan.
- Untuk memupuk dan menumbuhkan jiwa semangat dan kekuatan pada batin dan hati seseorang lewat pesan yang disampaikan atau doa(sodip) keluarga. Dengan Pelleng ini diharapkan akan kuat dan berwibawa serta tangguh jka ingin berperang melawan musuh. Bisa disingkat Pelleng adalah Kekuatan.
- Untuk mempererat tali persaudaran antara sesama anggota keluarga. Seperti bentuk Pelleng yang lengket dan menyatu satu sama lain menjadi satu rasa yang nikmat. Bisa disingkat Pelleng adalah Persatuan.
- Dengan perantara pelleng dan sodip (doa) diharapkan jiwa dan raga menjadi sehat dan kuat terhilang dari segala penyakit. Bisa dikatakan Pelleng adalah Obat.
- Untuk memberikan rasa aman dan mendamaian orang orang yang berselisih agar menjadi tenteram dan damai hidup rukun. Bisa dikatan Pelleng adalah Perdamaian.
- Untuk memberikan rasa percaya diri dan meyakinkan hati agar pekerjaan yang akan dilakukan selesai semesatinya sesuai dengan target awal. Tetap gigih dalam bekerja dan mampu mengahadapi rintangan jika sewaktu waktu ada tanpa pantang menyerah. Bisa dikatakan Pelleng adalah Perjuangan.
- Sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang sud[2]ah didapatkan, dan berharap kedepannya tetap mempunyai rezeki yang semakin baik. Bisa dikatakan Pelleng adalah Kesuksesan.
- Sebagai ungkapan rasa bahagia karena berkumpulnya anggota keluarga. Merasa cukup atas pemberian Tuhan kepada keluarga sehingga menikmati kebersamaan keluarga dengan Pelleng. Bisa dikatakan Pelleng adalah Kebahagiaan.[1]
Pelleng bagi masyarakat Pakpak terdiri atas 5 macam, yaitu Pelleng Kelasen, Simsim, Boang, Keppas dan Pelleng Pegagan. Yang membedakan diantara kelimanya adalah cara pengolahannya.[3]
Referensi