Gagasan awal pembentukan TONTAIPUR KOSTRAD ini lebih banyak ditimba dari pengalaman di lapangan dan berbagai penugasan tempur. Di situ banyak ditemukan kenyataan bahwa satuan kecil lebih efektif dalam melaksanakan manuver di lapangan. Dengan pengalaman ini maka timbulah sebuah gagasan dari Pangkostrad pada waktu itu, tahun 2001, Letnan Jenderal TNIRyamizard Ryacudu untuk membentuk satu pasukan kecil yang dilatih khusus dengan keterampilan-keterampilan tempur serta persenjataan dan perlengkapan khusus, seperti alat selam tempur close circuit, kendaraan bawah air dan berbagai jenis senjata canggih lainnya, guna melaksanakan operasi tempur dengan hasil optimal.
Tujuan
Tujuan pembentukan Taipur ini adalah untuk melatih dan membentuk prajurit satuan jajaran Kostrad menjadi prajurit Taipur yang memiliki kemampuan khusus dalam melaksanakan tugas operasi di berbagai bentuk medan baik di rawa laut, hutan, gunung dan perkotaan.
Pelatihan
Latihan pembentukan tontaipur Kostrad melalui beberapa tahap yaitu:
Tahap I berupa latihan tempur di medan latihan Kostrad yang terletak di Gunung Sangga Buana (Komplek Latihan Kostrad), Kabupaten Karawang.
Tahap II ialah latihan intelijen/Sandha di Pusdik Passus, Batujajar, Bandung. Kostrad menitikberatkan latihan ini pada intelijen tempur.
Tahap IV merupakan latihan aplikasi latihan berganda di Situ Lembang, Bandung.
Sampai saat ini pelatihan Tontaipur telah meluluskan 9 gelombang[1] pelatihan yang diikuti oleh perwira, bintara dan tamtama sebanyak kurang lebih 300 personel.[2][3]
Gelombang Pembentukan Tontaipur Kostrad
Pembentukan Taipur angkatan ke-6 Tahun 2015 ini berjalan selama enam bulan.[4] dan saat ini Tontaipur telah meluluskan IX gelombang. Sebelumnya telah diawali dengan pembentukannya, Berikut daftar gelombang pelatihan Tontaipur Kostrad: