Pelecehan tahanan dan penyiksaan Bagram

Pada tahun 2005, The New York Times memperoleh laporan investigasi Angkatan Darat Amerika Serikat yang berjumlah dua ribu halaman bersangkutan dengan perlakuan terhadap tahanan serta dua warga sipil Afganistan yang tidak memiliki akses persenjataan dan dibunuh oleh personel angkatan bersenjata Amerika Serikat pada Desember 2002 di Fasilitas Penahanan Parwan (juga disebut sebagai Bagram Collection Point, B.C.P.), Bagram, Afganistan. Dua tahanan tersebut, Habibullah dan Dilawar, berulang kali dirantai ke langit-langit ruangan dan dihajar hingga tewas. Koroner militer memutuskan bahwa kematian mereka terjadi karena tindak pembunuhan. Otopsi menunjukkan trauma parah pada kaki mereka, trauma tersebut serupa dengan perlukaan akibat tabrakan bus. Tujuh tentara menjadi terdakwa pada tahun 2005.

Lokasi

Penyiksaan dan pembunuhan terjadi di pusat penahanan militer yang dikenal sebagai B.C.P., bangunan yang didirikan oleh Uni Soviet sebagai hanggar pada masa invasi Soviet ke Afganistan (1980–1989).[1][2] Fasilitas yang terbuat dari beton dan plat lembaran ini ditambahkan dengan bilik-bilik bertembok kawat dan sel-sel isolasi dari kayu.[3] Pusat penahanan ini merupakan bagian dari Bandar Udara Bagram di Bagram, sebuah kota tua dekat Charikar, Parwan, Afganistan.[4]

Tahanan

Pada Januari 2010, angkatan bersenjata Amerika Serikat menerbitkan 645 nama tahanan di pusat penahanan utama Bagram. Hal ini menjadi titik balik dari penentangan institusi tersebut terhadap publikasi informasi tahanan, dilakukan untuk menuruti gugatan sesuai Freedom of Information Act (Undang-Undang Kebebasan atas Informasi) yang diajukan pada September 2009 oleh American Civil Liberties Unionyang juga menuntut informasi terperinci tentang kondisi, aturan, dan regulasi di pusat penahanan tersebut.[5][6]

Korban

Habibullah

Habibullah meninggal pada 4 Desember 2002. Sejumlah tentara Amerika Serikat memukul Habibullah yang tengah dirantai dengan "pukulan peroneal" atau pukulan-pukulan keras ke sisi samping tungkai bawah di atas lutut. Pukulan ini melumpuhkan tungkai bawah (kaki) karena mengenai common peroneal nerve.[7]

Ketika petugas medis tiba, Habibullah ditemukan sudah mati.

Dilawar

Dilawar, yang meninggal pada 10 Desember 2002, ialah pengemudi taksi dan petani berkebangsaan Afganistan dengan usia 22 tahun dan berat badan 122 pon. Ia dideskripsikan oleh juru terjemahnya sebagai orang yang tidak agresif dan tidak cenderung pada tindak kekerasan.

Dalam dokumenter Taxi to the Dark Side (2007), yang dibuat oleh sutradara Amerika Serikat Alex Gibney, terdapat klaim bahwa Dilawar ditangkap saat mengemudi melewati daerah militer, tak melewati Bandar Udara Bagram. Tentara angkatan bersenjata menghentikannya pada jalan yang diblok dan mengantarnya ke Angkatan Darat Amerika Serikat untuk mendapatkan imbalan uang dengan klaim bahwa Dilawar merupakan seorang teroris.

Aafia Siddiqui/Tahanan 650

Aafia Siddiqui, seorang warga sipil berkebangsaan Pakistan yang memperoleh pendidikan di Amerika Serikat sebagai ilmuwan saraf, diduga melakukan percobaan penyerangan dan pembunuhan personel Amerika Serikat di Afganistan. Aafia menghilang pada tahun 2003 bersama ketiga anaknya. Ia diduga ditahan selama lima tahun di Bagram bersama anak-anaknya; ia adalah satu-satunya tahanan wanita. Aafia dikenal oleh para tahanan pria sebagai "Tahanan 650". Media menjulukinya sebagai "Mata Hari Al Qaeda" atau "Grey Lady of Bagram". Yvonne Ridley berujar bahwa Aafia adalah "Grey Lady of Bagram"—tahanan wanita yang menyerupai hantu, membuat para tahanan terbangun "karena isak tangisnya yang menakutkan dan jeritannya yang memekakkan telinga". Pada tahun 2005, para tahanan pria menjadi sedemikian terganggu akan derita yang dialami Aafia—menurut Ridley—hingga mereka melakukan mogok makan selama enam hari. Keluarga Aafia berkeras bahwa ia pernah mengalami penyiksaan di Bagram.[8]

Binyam Mohamed

Mohamed adalah imigran Etiopia yang mendapatkan suaka di Inggris pada tahun 1994. Pada tahun 2001, keyakinannya berubah sehingga ia menjadi muslim dan melakukan perjalanan ke Pakistan dan lalu Afganistan untuk menyaksikan langsung apakah Afganistan yang diperintah oleh Taliban "merupakan negara Islam yang baik". Pihak berwenang Amerika Serikat memercayai bahwa Mohamed kemudian akan menjadi pengebom yang bergerak bersama Taliban di Afganistan. Petugas imigrasi Pakistan menangkap Mohamed di bandara pada April 2002 sebelum ia kembali ke Inggris. Mohamed mengatakan bahwa para petugas menggunakan bukti yang diperoleh melalui penyiksaan di Pakistan, Moroko, dan Afganistan pada 2002–2004 sebelum ia "dibawa secara sembunyi-sembunyi" ke kamp penahanan Teluk Guantanamo di Kuba. Pada Oktober 2008, Amerika Serikat mengajukan sejumlah gugatan terhadap Mohamed. Kala itu, ia dilaporkan menderita sakit yang parah karena mogok makan yang dilakukan berpekan-pekan sebelum pelepasannya dari penahanan.[9] Pada Februari 2009, Mohamed diwawancarai oleh Moazzam Begg, sesama tahanan Bagram dan pediri CagePrisoners—organisasi yang membantu tahanan yang telah dilepaskan. Mohamed mengidentifikasi foto Dr. Aafia Siddiqui sebagai perempuan yang ia dan tahanan pria lainnya pernah temui di Bagram, mereka mengenalnya sebagai "Tahanan 650".

Lainnya

Mohammed Sulaymon Barre, pengungsi Somalia yang bekerja di perusahaan pentransferan dana, mendeskripsikan interogasi di Bagraam sebagai "penyiksaan". Barre mengatakan bahwa ia dibanting-banting dalam ruang interogasi jika ia tidak bersedia mengakui tuduhan palsu. Barre ditempatkan di ruang isolasi yang dingin menusuk selama beberapa pekan dan tidak diberikan ransum yang cukup pada masa itu. Karena perlakuan tersebut, tangan dan kakinya membengkak hingga nyeri yang parah menjadikan ia tidak bisa berdiri.

Zalmay Shah, warga sipil Afganistan, mengajukan gugatan perlakuan yang tidak benar selama penahanannya di Bagram.[10] Artikel yang diterbitkan pada 2 Mei 2007 dalam The New Republic memuat kutipan dari wawancara dengan Zalmay Shah. Ia mengatakan bahwa sebelumnya ia bekerja sama dengan pihak Amerika. Ia bekerja dengan "Tony" dalam mengumpulkan mantan anggota Taliban.[10]

Tahanan lain termasuk Mohammed Salim dan Moazzam Begg.

Referensi

  1. ^ "Bagram Airbase". www.globalsecurity.org. Diakses tanggal 2022-01-18. 
  2. ^ "Bagram: US base in Afghanistan" (dalam bahasa Inggris). 2009-06-24. Diakses tanggal 2022-01-18. 
  3. ^ "Kabul Seeks Release Of More Bagram Detainees". RadioFreeEurope/RadioLiberty (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-18. 
  4. ^ "U.S. withdraws from largest airbase in Afghanistan". NBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-18. 
  5. ^ Rubin, Alissa J.; Rahimi, Sangar (2010-01-16). "Bagram Detainees Named by U.S." The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2022-01-18. 
  6. ^ "US releases Afghan prison names" (dalam bahasa Inggris). 2010-01-16. Diakses tanggal 2022-01-18. 
  7. ^ "Common peroneal nerve dysfunction: MedlinePlus Medical Encyclopedia Image". medlineplus.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-18. 
  8. ^ "The mystery of Dr Aafia Siddiqui". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 2009-11-24. Diakses tanggal 2022-01-18. 
  9. ^ "Profile: Binyam Mohamed" (dalam bahasa Inggris). 2010-02-12. Diakses tanggal 2022-01-18. 
  10. ^ a b Griswold, Eliza (2007-05-07). "Black Hole; The other Guantanamo". The New Republic. ISSN 0028-6583. Diakses tanggal 2022-01-18. 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41