Pegmatit

Pegmatit merupakan bagian batuan beku yang terbentuk pada akhir proses kristalisasi magma.[1] Kata pegmatit (pegmatite) berasal dari bahasa Yunani yaitu “pegnymi”, yang memiliki arti “mengikat bersama”, mengarah kepada kristal felspar serta kuarsa yang tersusun, biasanya ditemukan di bebatuan.[2] Kebanyakan ahli geologi mendeskripsikan peagmatit sebagai batuan beku berbutir yang kasar dari tekstur granit.[3]

Awal mula penggunaan kata pegmatit dipakai oleh Rene Hauy seorang ahli mineralogi asal Prancis, sebagai sinonim granit grafis. Granit grafis memiliki ciri mineral yang membentuk menyerupai tulisan. Dalam pemanfaatan modern, pegmatit memvisualkan batuan beku plutonik yang seluruhnya hampir tersusun dari kristal dengan memiliki diameter setidaknya yaitu satu sentimeter.[2] Ini merupakan deskripsi khusus pegmatit supaya lebih mudah dikenali bentuknya. Serta perlu diperhatikan kembali apabila istilah pegmatit tidak ada kaitannya dengan komposisi mineral dari suatu batuan.

Kristal yang berukuran besar di dalam batuan beku sering berhubungan dengan laju kristalisasi yang terbilang lambat. Namun khusus terminologi pegmatit, pembentukan kristal besar terikat dengan cairan yang memiliki viskositas rendah sehingga memungkinkan ion di dalamnya menjadi bebas. Selama awal kristalisasi magma, sangat sering terjadi lelehan yang mengandung volatil (klorin, fluorin, CO2) dan air yang terlarut.[1] Dalam kejadian ini, air tidak akan menghilang dari lelehan semasa proses awal kristalisasi berlangsung, hal ini menyebabkan konsentrasinya meningkat sepanjang terjadinya proses kristalisasi.

Dalam pegmatit terkadang dapat ditemukan sumber mineral berharga senilai dengan beril (bijih berilium) dan spodumen (bijih litium), yang sebenarnya sulit ditemukan dalam jumlah banyak pada jenis batuan lainnya. Pegmatit juga dapat menjadi sumber batu permata. Contohnya yaitu akuamarin, topaz, dan beberapa turmalin terbaik dunia banyak didapati di pegmatit.[4]

Struktur bentuk pegmatit

Pegmatit sering disebut sebagai batuan beku intrusif karena terbentuk dari magma yang membeku dibawah dasar bumi. Sedangkan ketika magma membeku di bagian luar permukaan bumi maka akan terbentuk batuan beku ekstrusif. Proses terbentuknya pegmatit menggambarkan mengapa kristalnya berbentuk sangat besar.[2] Magma pembentuk pegmatit memiliki viskositas rendah, yang memungkinkan adanya pergerakan mineral di dalam fluida. Walaupun difusivitas terbilang tinggi, tetapi laju nukleasi rendah, hal ini yang menyebabkan sejulah kecil kristal besar terbentuk.

Lelehan yang memiliki kandungan air, karbon dioksida dan fluorin dapat menyebabkan terjadinya penguapan dengan mudah. Dengan tingginya tekanan uap serta mobilitas air hal ini memungkinkan adanya lelehan yang mempertahanakn ion terlarut. Sehingga saat air keluar, ion tersebut akan mengendap dan membentuk kristal. Lelehan umumnya mengandung litium dan boron dengan konsentrasi tinggi, yang berguna sebagai unsur fluks untuk meminimalisir suhu yang diperlukan dalam proses pemadatan. Suhu tinggi sekitar batuan serta gradien termal yang rendah memungkinkan terjadinya proses kristalisasi yang lambat, sehingga mendorong terbentuknya ukuran kristal yang lebih besar.

Pegmatit tersebar di seluruh dunia di bagian sabuk metamorf fasies hijau dan kraton utama, proses ini cenderung terjadi di belahan dalam lempeng tektonik. Batuan ini condong ke arah granit. Di bagian Amerika Serikat, terdapat satu tempat terbaik untuk melihat pegmatit yaitu di Ngarai Hitam Taman Nasional Gunnison tepatnya di Colorado. Taman tersebut berisi sekis metamorf dan gneiss, dengan pegmatit merah muda beku, yang asalnya dari era prakambrium.

Poin penting pegmatit yaitu adalah bentuknya merupakan dari batuan beku intrusif yang bertekstur kasar terdiri dari kristal besar yang saling terikat. Tidak ada unsur mineralogi yang diputuskan untuk pegmatit, jenis batuan plutonik apapun dapat menjadi pegmatit. Jenis yang paling umum dari pegmatit yaitu terbuat dari granit. Pegmatit berbentuk granit biasanya memiliki unsur felspar, kuarsa dan mika.

Referensi

  1. ^ a b "Pegmatit, Batuan Beku di Akhir Kristalisasi Magma". Geologinesia. Diakses tanggal 19 Oktober 2021. 
  2. ^ a b c "Pegmatite: Batuan beku yang mengganggu". Pegmatite: Batuan beku yang mengganggu. 13 Juni 2018. Diakses tanggal 19 Oktober 2021. 
  3. ^ "Pegmatopia". web.archive.org. 3 April 2014. Archived from the original on 3 April 2014. Diakses tanggal 19 Oktober 2021. 
  4. ^ "Pegmatit : Batuan Beku Ekstrim dengan Kandungan Kristal Besar dan Mineral Langka". AMUZIGI. Diakses tanggal 19 Oktober 2021. 

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar

  • (Inggris) Media tentang Pegmatite di Wikimedia Commons