Pecunia non olet adalah pepatah Latin yang bermakna "uang tidak berbau". Pepatah ini diduga berasal dari ucapan kaisar RomawiVespasianus (memerintah 69–79 M).[1]
Sejarah
Pajak pembuangan urine pertama kali diberlakukan oleh Kaisar Nero dengan nama "vectigal urinae" pada abad ke-1 Masehi. Pajak tersebut dihapus tak lama kemudian, tetapi diberlakukan kembali oleh Vespasianus kira-kira tahun 70 M untuk menambah pemasukan kekaisaran.[2]
Vespasianus memberlakukan pajak urine (bahasa Latin: vectigal urinae) terhadap pembuangan urine dari urinoar umum di Roma (masyarakat kelas bawah Roma buang air kecil ke dalam pispot, yang kemudian dikosongkan ke dalam tangki septik). Urine yang berasal dari urinoar umum ini dijual sebagai bahan baku pengolahan kimia. Urine tersebut antara lain digunakan dalam proses penyamakan, produksi wol, dan juga oleh penatu sebagai sumber amonia untuk membersihkan dan memutihkan toga wol. Pembeli urine ini diwajibkan membayar pajak.
Sejarawan Romawi Suetonius melaporkan bahwa ketika putra Vespasianus, Titus, mengeluhkan mengenai sifat pajak tersebut yang menjijikkan, ayahnya mengangkat sebuah koin emas dan bertanya apakah dia merasa terganggu dengan baunya (sciscitans num odore offenderetur). Ketika Titus berkata "Tidak," Vespasianus menjawab, "Sekalipun itu berasal dari air seni" (Atqui ex lotio est).[3][4]
Ungkapan pecunia non olet masih digunakan sampai sekarang untuk menyatakan bahwa nilai uang sama sekali tidak ternoda oleh asal-usulnya. Nama Vespasianus masih melekat pada penyebutan untuk urinoar umum di Italia (vespasiano) dan Prancis (vespasienne).