Menganut prinsip kebebasan yang lebih besar bagi sebanyak mungkin individu, FDP memperjuangkan kebebasan ekonomi dan kebebasan pribadi sebagai satu kesatuan yang utuh.[4] Atas dasar keyakinan itu, FDP menginginkan pendekatan liberal dalam dua hal. Pertama, campur tangan pemerintah yang seminimal mungkin dalam bisnis swasta dan sokongan penuh terhadap ekonomi pasar bebas. Kedua, agar pemerintah sesedikit mungkin mengatur kehidupan individu warga negara Jerman.[5]
Selama 64 tahun sejak berdiri, FDP memiliki perwakilan di Bundestag, namun dalam pemilihan umum federal Jerman 2013 FDP gagal memperoleh 5% suara minimal yang dibutuhkan untuk mendapatkan kursi di Bundestag. Kegagalan itu disebabkan oleh lemahnya kepemimpinan partai serta berkembang luasnya persepsi bahwa FDP hanya tertarik pada kekuasaan, alih-alih membuat kebijakan yang konkret.
Sejak didirikan hingga saat ini, FDP telah dipimpin oleh empat belas ketua partai. Pada saat ini FDP dipimpin oleh Christian Lindner,[7] seorang mantan pengusaha dan mantan pembalap amatir. Ketika di Jerman terjadi skandal emisi Volkswagen, Lindner mengusulkan privatisasi Volkswagen secara penuh (saat ini Jerman mempunyai 20% saham di VW) dan toleransi emisinitrogen beracun.[8] Di bawah kepemimpinan Lindner, FDP berupaya memperbaiki citra dan lebih tertarik untuk meningkatkan posisi politiknya daripada menggalang koalisi dengan partai lain.[9] Lindner adalah politisi yang menarik diri dari perundingan pembentukan Koalisi Jamaika pada tahun 2017.[10]