Dalam sistem parlementer, parlemen gantung adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu parlemen saat tak ada partai politik tunggal atau koalisi partai yang memperoleh jumlah kursi mayoritas absolut dalam parlemen. Parlemen semacam itu juga secara kurang umum dikenal dengan nama parlemen berimbang[1][2] atau sebuah parlemen di bawah ketiadaan kontrol keseluruhan.[3][4][5] Jika parlemennya bersistem bikameral, istilah "parlemen gantung" hanya digunakan untuk majelis rendah.
Dalam sistem multi-partai dengan anggota dewan yang dipilih dengan mengikuti sistem perwakilan proporsional, parlemen gantung merupakan hal jarang terjadi bagi partai yang memenangkan mayoritas kursi. Namun, istilah tersebut digunakan untuk menyebut keadaan ketika tak ada koalisi yang berdiri dari partai-partai yang memperoleh banyak suara, seperti yang terjadi setelah pemilihan Jerman 2005.
Referensi
Pranala luar
Britania Raya