Etnis Vietnam di Amerika Serikat (bahasa Vietnam: Người Mỹ gốc Việt) adalah orang-orang Amerika Serikat yang memiliki darah keturunan Vietnam.[5] Orang Vietnam-Amerika merupakan etnis Vietnam terbesar dari segi jumlah yang berada diluar negara Vietnam. Jumlah etnis Vietnam-Amerika mencapai lebih dari setengah populasi orang diaspora Vietnam (bahasa Vietnam: Người Việt hải ngoại) di seluruh dunia. Orang Vietnam-Amerika merupakan etnis Asia-Amerika terbesar keempat di Amerika Serikat setelah etnis Tionghoa-Amerika, India-Amerika, dan Filipino-Amerika.
Imigrasi orang-orang dari wilayah Vietnam Selatan ke Amerika Serikat terjadi paska Perang Vietnam pada tahun 1975. Pada mulanya kedatangan orang Vietnam ke Amerika Serikat adalah sebagai pengungsi perang. Mereka bermigrasi ke Amerika serikat melalui jalur laut dengan mengendarai perahu dengan tujuan utama untuk menghindari penganiyaan dan atau untuk alasan ekonomi. Lebih dari setengah populasi etnis Vietnam-Amerika menetap di negara bagian California dan Texas.[6]
Sejarah
Sejarah kedatangan para imigran Vietnam ke Amerika Serikat terbilang cukup baru dibandingkan dengan imigran dari etnis lain. Sebelum berakhirnya masa Perang Vietnam pada tahun 1975, sebagian besar etnis Vietnam yang tinggal di Amerika Serikat adalah para istri dan anak-anak dari orang Amerika. Menurut catatan sejarah terdapat beberapa orang imigran etnis Vietnam yang tiba di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.[7][8] Gelombang imigrasi awal ini sebagian besar didominasi oleh para pekerja kasar. Menurut Badan Layanan Imigrasi dan Naturalisasi Amerika Serikat tercatat ada 650 orang imigran berasal dari etnis Vietnam datang pada rentang tahun 1950 hingga 1974, namun angka ini tidak termasuk para pelajar, diplomat, dan anggota militer. Ketika Kejatuhan Saigon tanggal 30 April 1975 yang menandai berakhirnya Perang Vietnam, menjadi titik awal gelombang besar imigrasi orang-orang Vietnam ke Amerika Serikat (terutama orang-orang dari Vietnam Selatan). Motivasi utama para pengungsi Perang Vietnam ini adalah untuk menghindari berada dibawah pemerintah komunis yang mengambil alih Vietnam Selatan. Sebagian besar pengungsi gelombang pertama ini tergolong sebagai imigran dengan pendidikan yang tinggi, memiliki kondisi keuangan yang cukup baik, dan memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang mumpuni.[8] Menurut laporan tahun 1975 Departemen Negara Bagian di Amerika Serikat, diketahui lebih dari 30% imigran Vietnam gelombang pertama bekerja sebagai tenaga medis profesional atau manager teknik, 16,9% bekerja dibidang transportasi, dan 11,7% memiliki latar belakang pekerjaan sebagai kasir atau tenaga pemasaran di Vietnam, dan kurang dari 5% diantaranya bekerja sebagai seorang nelayan atau petani.[9]
Proses evakuasi para imigran Vietnam ini dikelola dengan tiga metode. Di minggu ketika Kejatuhan Saigon 15.000 orang terbang meninggalkan Vietnam lalu diikuti 80.000 orang lainnya dievakuasi melalui jalur udara. Kelompok terakhir pengungsi dibawa oleh kapal Angkatan Laut Amerika Serikat.[10] Selama musim semi tahaun 1975 sekitar 125.000 orang meninggalkan Vietnam Selatan dan diikuti sebanyak 5.000 orang lainnya pada tahun 1976 hingga 1977.[9] Mereka tiba di kamp-kamp penampungan sementara di Filipina dan Guam sebelum akhirnya ditempatkan di rumah penampungan sementara di kamp militer Amerika Serikat, seperti di Kamp Pendleton, negara bagian California, Fort Chaffee di negara bagian Arkansas, Eglin Air Force Base di negara bagian Florida, dan Fort Indiantown Gap di negara bagian Pennsylvania. Setelah berada di kamp penampungan sementara para pengungsi ini diwajibkan mengikuti satu dari sembilan agensi di Voluntary Agency untuk memberikan mereka bekal agar dapatbertahan hidup di Amerika Serikat.[8][10]
Kehadiran para pengungsi dari Vietnam Selatan awalnya mendapat sentimen negatif dari orang-orang Amerika akibat kekalahan pihak Amerika Serikat dalam Perang Vietnam. Menurut survei tahun 1975, hanya 36% dari orang Amerika Serikat menyukai para imigran etnis Vietnam. Namun, pemerintah Amerika Serikat saat itu memberikan pengertian kepada publik bahwa menerima para pengungsi korban perang adalah sebuah kewajiban moral. Presiden Gerald Ford dan Kongres Amerika Serikat menyetujui Akta Bantuan Migrasi Indochina dan Pengungsi tahun 1975, yang menyetujui para pengungsi Vietnam untuk masuk ke wilayah negara Amerika Serikat dibawah status khusus dan mengalokasi $ 405 juta untuk pemukiman. Untuk mencegah para pengungsi membentuk sebuah daerah kantong etnis Vietnam dan memperkecil dampak sosial terhadap komunitas lokal yang sudah hadir terlebih dahulu, para pengungsi ini disebar di seluruh negara.[8] Namun, dalam beberapa tahun saja telah banyak terbentuk daerah-daerah pemukiman etnis Vietnam di negara bagian California dan negara bagian Texas.
Gelombang kedua pengungsi Vietnam terjadi pada rentang tahun 1978 sampai pertengahan dekade 1980-an. Ketidakstabilan politik dan ekonomi dibawah pemerintahan komunis memicu terjadinya gelombang emigrasi keluar Vietnam. Saat itu orang-orang Vietnam Selatan, khususnya mantan anggota militer dan pegawai pemerintahan dimasukkan ke dalam "kamp reedukasi" yang sebenarnya adalah sebuah interniran yang bertujuan untuk memasukkan paham politik baru kepada orang-orang Vietnam Selatan. Kelaparan terjadi dimana-mana, dan banyak perusahaan disita dan dinasionalisasi. Hubungan antara Tiongkok dan Vietnam memburuk ketika pecahnya Perang Tiongkok-Vietnam.[8] Untuk menghindari konflik berkepanjangan akibat perang, banyak orang-orang Vietnam Selatan memilih untuk keluar dari Vietnam. Banyak diantara mereka keluar negara dengan mengendarai kapal-kapal nelayan untuk berlayar ke negara baru, para pengungsi ini dikenal dengan istilah "Orang perahu Vietnam". Lebih dari 70% dari gelombang pengungsi pertama adalah imigran yang berasal dari daerah perkotaan, namun para pengungsi orang perahu Vietnam umumnya datang dari kalangan sosioekonomi yang rendah, seperti peternak ayam, nelayan, pedagang kecil, atau mantan pekerja militer. Pengungsi yang berhasil bertahan hidup dibawa oleh kapal asing dan diantarkan ke kamp-kamp di Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Hong Kong, dan Filipina sebelum mereka diterima oleh negara yang akan menerima mereka.[8][9][10]
Keberadaan orang perahu mendorong Amerika Serikat melonggarkan syarat masuk bagi para pengungsi Vietnam yang tercantum dalam Akta Pengungsian tahun 1980. Dari tahun 1978 sampai 1982 tercatat sebanyak 280.500 pengungsi Vietnam yang diakui.[8] Puncak imigrasi orang-orang Vietnam ke Amerika Serikat terjadi pada tahun 1992 ketika banyak orang Vietnam Selatan keluar dari kamp interniran dan disponsori oleh anggota keluarganya yang sudah lebih dulu menetap di Amerika Serikat. Pada rentang tahun 1981 hingga tahun 2000 Amerika Serikat menerima sebanyak 531.310 orang Vietnam masuk ke negaranya. Mayoritas orang Vietnam-Amerika menetap di negara bagian California sebanyak 27.199, diikuti oleh negara bagian Texas dengan populasi 9.130, di negara bagian Pennsylvania, Florida, Washington, Illinois, New York, dan Louisiana dengan populasi orang Vietnam-Amerika berkisar antara 3.500 hingga 7.000 jiwa.[8][9][10]
Demografi
Sebagai kelompok imigran yang terbilang masih muda di Amerika Serikat, sebagian besar orang Vietnam-Amerika datang dari generasi pertama atau generasi kedua. Sebanyak satu juta keturunan Vietnam-Amerika berusia di atas lima tahun berbicara dalam bahasa Vietnam di rumah, membuat bahasa Vietnam menjadi bahasa ketujuh paling banyak dituturkan di Amerika Serikat. Menurut laporan American Community Survey (ACS) tahun 2012, 76% keturunan Vietnam yang lahir di luar negara adalah warga negara Amerika Serikat.
Menurut laporan Biro Sensus Amerika Serikat tahun 2016 populasi orang Vietnam-Amerika adalah 2.067.527 jiwa (92,9% berasal dari keturunan satu ras, 6,5% dari keturunan dua ras, 0,5% dari keturunan tiga ras, dan 0,1% berasal dari empat atau lebih ras).[11]
Negara bagian California dan Texas memiliki jumlah populasi etnis Vietnam-Amerika terbesar ayiatu sebesar 40% dan 12%dari total populasi etnis Vietnam-Amerika. Negara bagian lain yang memiliki jumlah etnis Vietnam yang banyak adalah Washington, Florida, dan Virginia.[13] Jumlah terbesar etnis Vietnam diluar negara terdapat di Orange County negara bagian California, yaitu terdapat 184.153 atau 6,1% dari total populasi county,[14] diikuti oleh county lain seperti Los Angeles dan Santa Clara. Ketiga county tersebut menyusun 26% dari populasi keseluruhan imigran Vietnam di Amerika Serikat.[13]
Banyak usaha yang dijalankan oleh orang Vietnam-Amerika di Little Saigon dan Garden Grove, dimana orang Vietnam-Amerika membentuk 40,2% dan 27,7% dari keselutuhan populasi penduduk di wilayah tersebut. Lebih banyak orang keturunan Vietnam di Amerika yang menganut agama Kristen dibandingkan dengan orang Vietnam yang tinggal di Vietnam. Penganut agama Kristen (khususnya Katolik) terdiri dari 6% dari total populasi negara Vietnam sedangkan etnis Vietnam-Amerika 23% diantaranya menganut agama Kristen.[15]
Sosioekonomi
Pendapatan
Menurut laopran Biro Sensus Amerika Serikat tahun 2016 pendapatan rata-rata rumah tangga orang Vietnam-Amerika adalah $ 64.191, dengan kata lain pendapatan orang Vietnam-Amerika lebih tinggi daripada pendapatan rata-rata penduduk Amerika Serikat yang memperoleh $ 57.617.[16]
Ekonomi
Menurut laporan Pusat Penelitian Pew tahun 2015, sebanyak 14,3% dari etnis Vietnam-Amerikahidup dibawah garis kemiskinan. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan jumlah rata-rata nasional, yaitu sebesar 14,7% dari populasi keseluruhan Amerika Serikat berada di bawah garis kemiskinan.[17]
Ketenagakerjaan
Menurut laporan Biro Sensus Amerika Serikat tahun 2016, diantara orang Vietnam-Amerika (pekerja diatas 16 tahun) 32,9% diantaranya bekerja dibidang manajemen, bisnis, ilmu pengetahuan, dan seni. 30,9% lainnya bekerja dibidang jasa, 17% bekerja dibidang pemasaran, 4,3% diantaranya bekerja dibidang sumber daya alam dan konstruksi.[11]
Pendidikan
Pada tahun 2015 sebanyak 30% dari keturunan Vietnam-Amerika memperoleh gelar sarjana atau lebih. Sebanyak 21% orang keturunan Vietnam-Amerika memperoleh gelar sarjana (37% dari total populasi orang Vietnam-Amerika di Amerika Serikat dan 18% dari total populasi orang keturunan Vietnam di luar negri) dan 8,9% lainnya memperoleh gelar pasca sarjana (14% dari total populasi orang Vietnam-Amerika di Amerika Serikat dan 7% dari total populasi orang keturunan Vietnam di luar negri) berbanding 19% peraih gelar sarjana dan 11% peraih gelar pasca sarjana jika dibandingkan dengan populasi Amerik Serikat secara umum.[18]
In 2015, 30% of Vietnamese Americans had attained a Bachelor's degree or higher. Specifically, 21% of Vietnamese Americans had attained a Bachelor's degree (37% for U.S. born Vietnamese and 18% for Foreign born Vietnamese) and 8.9% had attained a Postgraduate degree (14% for U.S. born Vietnamese and 7% for Foreign born Vietnamese) compared to 19% Bachelor's degree attainment and 11% Postgraduate degree attainment among the American population in general.[18]
Agama
Sebagian besar orang Vietnam-Amerika menganut agama Buddha.[19] Mayoritas orang Vietnam menganut agama Buddha aliran Mahayana.[8][9] Sebagian lain menganut kepercayaan Taoisme, Konghuchu, dan kepercayaan animisme yang dipengaruhi oleh gama tradisional Tiongkok.[20] 29% hingga 43% etnis Vietnam-Amerika menganut agama Katolik, dan terdapat sebagian kecil penganut Kristen Protestan.[20]
Lebih banyak orang keturunan Vietnam di Amerika yang menganut agama Kristen dibandingkan dengan orang Vietnam yang tinggal di Vietnam. Penganut agama Kristen (khususnya Katolik) terdiri dari 6% dari total populasi negara Vietnam sedangkan etnis Vietnam-Amerika 23% diantaranya menganut agama Kristen.[15] Terdapat sekitar 150 hingga 165 buah Vihara Buddha Vietnam di seluruh Amerika Serikat yang sbegian besar bercorak gabungan antara ajaran Buddha Tanah Murni (bahasa Vietnam: Tịnh Độ Tông) dan ajaran Zen (bahasa Vietnam: Thiền).[21][22] Kebanyakan vihara ini berukuran kecil dan dibangun dari rumah yang dialih fungsikan menjadi vihara.[21]
Kebudayaan
Kebudayaan asli Vietnam sangat dipengaruhi oleh budaya Tionghoa. Meskipun sudah berasimilasi dengan budaya-budaya yang terdapat di Amerika Serikat, orang Vietnam-Amerika tetap mempertahankan akar kebudayaannya. Keluarga Vietnam-Amerika di Amerika Serikat tetap menuturkan bahasa Vietnam dalam lingkungan keluarga dan antar sesama komunitas Vietnam-Amerika, hal ini dilakukan agar tetap mempertahankan kemampuan berbahasa Vietnam terutama bagi anak-anak.[9] Transportasi umum di beberapa county di negara bagian California menggunakan bahasa Vietnam sebagai petunjuk informasi.[23]
Pada acara-acara tertentu orang Vietnam-Amerika akan mengenkan pakaian tradisional, seperti pakaian áo dài bagi kaum perempuan. Umumnya pakaian tradisional ini dikenakan saat perayaan Tết dan perayaan tahun baru Imlek.[24] Di Amerika Serikat mulai dijual boneka yang mengenakan pakaian áo dài.[25]
Masakan Vietnam di Amerika Serikat cukup populer dibeberapa tempat di Amerika Serikat. Terdapat banyak rumah makan Vietnam di Amerika Serikat. Menu yang umumnya selalu ada di setiap rumah makan Vietnam di Amerika Serikat adalah Phở, mi dengan siraman kuah kaldu dengan potongan daging dan berbagai macam sayuran khas Vietnam. Phở adalah makanan tradisional Vietnam yang berasal darikota Hanoi di Vietnam Utara.[26] Perayaan Tết Nguyên Đán atau Tết (tahun baru Vietnam) juga dirayakan di beberapa tempat di Amerika Serikat yang memiliki komunitas orang Vietnam-Amerika yang relatif banyak. Di daerah Little Saigon, Orange County, negara bagian California diadakan sebuah festival tahunan untuk merayakan Tết.[27]
Nguyễn Chí Thiện – Penyair dan pemenang penghargaan puisi internasional tahun 1985.
Nguyen Do – Penyair, penyunting, dan penerjemah, penulis buku Black Dog, Black Night Contemporary Vietnamese Poetry (2008) dan Beyond the Court Gate: Selected Poems of Nguyen Trai (2010).
Nguyen Qui Duc – Seorang eseis, produser radio, dan penulis buku Where the Ashes Are: The Odyssey of a Vietnamese Family.
Ut Huynh Cong – Fotografer dan orang Vietnam-Amerika pertama yang memenangkan penghargaan Penghargaan Pulitzer untuk kategori fotografi berita olahraga tahun 1973.
Lan Cao – Profesor hukum dan seorang penulis novel.[56]
Jacqueline H. Nguyen – Hakim federal pertama keturunan Vietnam-Amerika[57] dan wanita keturunan Asia-Amerika pertama yang menduduki posisi sebagai hakim federal.[58]
Jane Luu – Ahli astronomi, salah satu penemu sabuk Kuiper dan penemu banyak asteroid baru.[70]
Nguyễn Xuân Vinh – professor teknik dirgantara Universitas Michigan. Orang keturunan Vietnam-Amerika pertama yang memenangkan Penghargaan Dirk Brouwer tahun 2006.[71]
Trịnh Xuân Thuận – Penulis The Birth of the Universe; ahli astrofisika; profesor astronomi di Universitas Virginia.
Tuan Vo-Dinh – Penemu, profesor, dan Direktur Fitzpatrick Institute for Photonics di Duke University. Berada pada urutan ke-43 dari jajaran 100 orang jenius yang masih hidup.[72]
^James M. Freeman. Vietnamese Americans. Microsoft Encarta Online Encyclopedia 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-04-04. Diakses tanggal 2017-12-12.
^ abcdefghiWieder, Rosalie. "Vietnamese American". In Reference Library of Asian America, vol I, edited by Susan Gall and Irene Natividad, 165-173. Detroit: Gale Research Inc., 1996
^ abcdefBankston, Carl L. “Vietnamese American.” In Gale Encyclopedia of Multicultural America vol 2, edited by Judy Galens, Anna Sheets, and Robyn V. Young, 1393-1407. Detroit: Gale Research Inc., 1995
^ abcdNguyen-Hong-Nhiem, Lucy and Joel M.Halpen. "Vietnamese". In American Immigrant Cultures, vol 2, edited by David Levinson and Melvin Ember, pp. 923-930. New York: Macmillan Reference USA, 1998
^"Asian Americans: A Mosaic of Faiths". Pew Research Center's Religion & Public Life Project (dalam bahasa Inggris). 2012-07-19. Diakses tanggal 2017-12-13.
^"Hồn Tết ở Little Saigon". Nguoi Viet Online (dalam bahasa Inggris). 2017-01-17. Diakses tanggal 2017-12-13.
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal January 10, 2008. Diakses tanggal 2012-10-20. "I was only the first Vietnamese kid in the state..."
^[1]Diarsipkan 2009-02-11 di Wayback Machine. "She’s a gorgeous, Hawaiian born, Vietnamese/American actress, a model gone action star in films in Japan and China"
^[2] "Vietnamese newcomer Ke Huy Quan makes a shrill debut..."
^[10] "Hubert Vo: First Vietnamese American State Legislator in Texas"
^[11]Diarsipkan 2006-05-04 di Wayback Machine. "Another notable Vietnamese American dedicated to public service is John Quoc Duong, who serves under President George W. Bush, as executive director of the White House Initiative on Asian Americans and Pacific Islanders."
^[15] "Orange County voters made Van Tran the highest-ranking Vietnamese American public official in the country this week when they elected him to the state Assembly."
^[16]Diarsipkan 2006-05-21 di Wayback Machine. "Like many Vietnamese immigrants, Dinh's emotional experience in his homeland steered him toward the Republican Party..."
^Vo-Dinh has been ranked No. 43 on a list of the world's top 100 living geniuses in a survey conducted by Creators Synectics, a global consultants firm "Top 100 living geniuses". Telegraph.co.uk. London. October 31, 2007. Diakses tanggal 2017-12-13.
^[24]Diarsipkan 2017-12-13 di Wayback Machine. "Men Nguyen was born in Vietnam. At age 13 he quit school and began working as a bus driver. In 1978, when he was 24, he and other 87 Vietnamese people escaped from their native country by boat."
^Yang, Jeff (October 27, 2005). "ASIAN POP All In". The San Francisco Chronicle.