Opus adalah sebuah format koding audio kualitas rendah yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) yang sangat cocok digunakan untuk aplikasi real-time interaktif dalam jaringan Internet.[1] Ia berupa sebuah format audio terbuka yang distandardisasi melalui RFC 6716, sebuah codec audio implementasi referensi yang bernama opus-tool tersedia dengan berlisensi BSD 3-klausul. Semua paten perangkat lunak yang dikandung oleh Opus berlisensi bebas royalti.[2]
Opus menggabungkan teknologi dari dua format koding audio yang lain, yaitu the SILK yang berorientasi pada vokal manusia dan dengan CELT suatu format berlatensi rendah.[1] Opus dapat diatursesuaikan secara mulus antara bitrate tinggi ataupun rendah, secara internal, perubahannya di antara koding prediktif yang linear pada bitrate rendah dan koding transformasi pada bitrate yang lebih tinggi (serta mode hibrida pada kasus frekuensi sekilas yang saling beririsan). Opus memiliki waktu tunda algoritmik yang sangat rendah (secara bawaan adalah 26,5 ms),[3] yang mana waktu tunda yang rendah merupakan hal yang utama dalam penggunaan hubungan komunikasi berlatensi rendah, yang menjadikan suara percakapan terdengar alami, gegas dalam pertunjukan langsung secara jaringan, atau lip-sync pada siaran langsung. Opus memungkinkan opsi penurunan kualitas atau bitrate dengan tujuan untuk mencapai penundaan algoritmik yang lebih kecil lagi, hingga ke 5 ms. Waktu tunda yang sangat rendah jika dibandingkan dengan format musik populer lainnya seperti MP3, Ogg Vorbis dan HE-AAC yang membutuhkan waktu tunda lebih dari 100 ms; meski begitu performa Opus tetap dapat bersaing secara kompetitif dalam kualitas per bitratenya.[4] Opus telah menunjukan kualitas yang sangat baik pada setelan bitrate rendah, sedangkan pada setelan bit rate yang tinggi, ia mampu bersaing kompetitif dengan format audio lain yang memiliki waktu tunda lebih tingi, seperti HE-AAC dan Vorbis.[5] Tidak seperti Ogg Vorbis, sesama format audio terbuka yang lain, Opus tidak memerlukan definisi codebooks yang besar untuk setiap satuan tunggal berkasnya, membuat Opus lebih diunggulkan dalam klip audio berdurasi pendek dibandingkan Vorbis.[6]
Perangkat pendukung
Perangkat lunak
Kebanyakan perangkat lunak pemutar media bergantung pada kodek multimedia yang disediakan oleh sistem operasinya. Kodek Opus secara asal dapat diterapkan pada kebanyakan framework untuk sistem operasimirip Unix, termasuk GStreamer, FFmpeg dan pustaka Libav.[7][8][9] Pada lingkungan Windows dapat dilakukan dengan memasang tambahan melalui pihak ketiga. Perangkat lunak pemutar audio yang mendukung diantaranya AIMP, Amarok, Audacious, foobar2000, MusicBee, SMplayer, VLC, Winamp; perangkat lunak untuk audio streaming Icecast, Liquidsoap dan Airtime; dll.
Perangkat keras
Format Opus dapat dimainkan dibeberapa pemutar media yang mendukung seperti, Rockbox versi 3.13 ke atas, termasuk produk dari seri iPod oleh Apple, Sandisk, Android, dan Chromecast.[10][11]
Rujukan
^ ab"Opus Codec". Opus (Home page). Xiph.org Foundation. Diakses tanggal July 31, 2012.
^Jean-Marc Valin; Gregory Maxwell; Timothy B. Terriberry; Koen Vos (October 17–20, 2013). "High-Quality, Low-Delay Music Coding in the Opus Codec"(PDF). www.xiph.org. New York, USA: Xiph.Org Foundation. hlm. 2. Diakses tanggal 19 August 2014. CELT's look-ahead is 2.5 ms, while SILK's look-ahead is 5 ms, plus 1.5 ms for the resampling (including both encoder and decoder resampling). For this reason, the CELT path in the encoder adds a 4 ms delay. However, an application can restrict the encoder to CELT and omit that delay. This reduces the total look-ahead to 2.5 ms.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)