Objek-objek abadiObjek-objek abadi atau eternal objects adalah sebuah istilah yang dicetuskan oleh Alfred North Whitehead untuk menunjukan kemungkinan-kemungkinan murni (pure potentials) yang akan menjadi prinsip pembentuk atau pemberi wujud tertentu bagi entitas aktual.[1] Setiap wujud dari entitas aktual mengandaikan adanya suatu prinsip yang memberikan bentuk tertentu padanya.[2] Prinsip yang memberikan bentuk tertentu ini adalah objek-objek abadi.[3] Jika tidak ada objek-objek abadi, tidak akan pernah ada hal-hal yang berwujud.[3] Pengertian Whitehead tentang objek-objek abadi memiliki kemiripan dengan konsep dunia ide atau konsep forma dari Plato.[4] objek-objek abadi adalah "dunia ide" dan entitas aktual yang berwujud adalah "dunia realitas".[4] Prinsip-prinsip perwujudan tertentu dari objek-objek abadi adalah objek bagi subjek-subjek yang berada dalam proses menjadinya suatu entitas aktual.[2] Objek-objek abadi menjadi bahan penentu perwujudan suatu entitas aktual.[4] Objek-objek abadi ini bersifat abadi karena keberadaannya yang melampaui ruang dan waktu.[4] Ia tidak berada di dalam ruang dan waktu.[4] Keberadaannya menjadi niscaya karena adanya wujud-wujud di dunia realitas.[1] Karena keberadaannya yang melamapui ruang dan waktu, objek-objek abadi selalu memiliki beragam kemungkinan perwujudan konkret dari entitas aktual.[1] Objek-objek abadi tidak terbatas.[4] Objek-objek abadi menjadi terbatas ketika ia sudah menjadi bagian dari entitas aktual yang berwujud.[5] Meskipun entitas aktual sudah memperoleh wujudnya berdasarkan objek-objek abadi.[5] Entitas aktual tidak menghilangkan identitas objek-objek abadinya.[5] objek-objek abadi memiliki keunikannya sendiri-sendiri.[5] objek abadi yang satu berbeda dengan objek abadi yang lainnya.[5] Satu objek abadi memiliki keunikan yang khas.[5] Keunikan dari satu objek abadi ini tetap bertahan ketika entitas aktual sudah mengambil prinsip keunikan objek abadi tersebut ketika entitas aktual mewujudkan dirinya.[5] Karena adanya kekhasan objek-objek abadi, maka tercipta pula kekhasan entitas-entitas aktual yang ada.[5] Kekhasan satu entitas aktual tidak terlepas dari kekhasan satu objek abadi yang dianutnya.[5] Meskipun objek-objek abadi ini berbeda dan khas satu sama lain, mereka tidak bersiri sendiri-sendiri.[5] Objek-objek abadi ini saling berhubungan satu sama lain.[2] Hubungan-hubungan ini saling tumpang tindih dan menciptakan berbagai kemungkinan keberwujudan objek abadi melalui entitas aktual.[2] Objek-objek abadi tidak berhubungan secara langsung dengan entitas aktual.[5] Hubungan antara yang tidak terbatas dalam ruang dan waktu (objek-objek abadi) dengan yang terbatas denagn ruang dan waktu (entitas aktual yang berwujud) berada pada cara yang berbeda.[5] Kemungkinan keberwujudan entitas aktual seakan-akan menarik atau menjiplak kemungkinan-kemungkinan keberwujudan entitas aktual yang ada di dalam alam objek-objek abadi.[5] Referensi
Daftar Pustaka
|